"DENGAR SEMUANYA!" teriak Candra yang sudah mulai kesal karena teman-temannya ribut sendiri. Semua anak langsung diam dan menoleh ke depan dimana Candra berdiri. "Kamu juga Wakil Ketua! Bantu aku di depan dan jangan malah ribut sendiri!" kesal Candra pada Reno.
"Iya, Iya," sahut Reno setengah malas sambil maju ke depan.
"Dengar teman-teman! Masih ada beberapa kelas yang belum menyerahkan formulir daftar peserta lomba, termasuk kelas kita. Untuk lomba futsal dan voli sudah terisi. Masih ada beberapa lomba yang belum," ujar Candra. "Jadi aku harapkan yang belum ikut lomba lebih antusias lagi untuk mengisi lomba yang belum terisi."
Reno tampak mengamati beberapa lembaran kertas lembaran di atas meja.
"Hmmm, Cana aku merekomendasikanmu untuk ikut lomba Mading," ujar Reno.
"Oke!" sahut Cana.
"Zia dan Oki kalian ikut lomba lari ya, karena setiap kelas harus mengirimkan minimal dua perwakilan. Kalau ada yang mau ikut lagi juga boleh," ujar Candra.
"Siap Pak Ketua!" teriak Zia dan Oki.
"Oh, ada lomba fotografi temanya Pemandangan. Ada yang mau mengajukan diri?" tanya Reno.
......................................
Setelah beberapa menit akhirnya semua daftar peserta lomba untuk Classmeeting terisi.
"Tunggu! Kalian berdua menunjuk ini dan itu memangnya kalian sendiri ikut lomba apa?" tanya Zia.
"Tentu saja Footsal," sahut Reno sambil tersenyum riang dan menunjukkan kedua jarinya. "Tahun lalu ku dengar pemenangnya dari kelas Kak Albi. Kali ini akan ku pastikan kalau kelas kita yang akan menang!" teriak Reno bersemangat.
"Dan aku akan membawa kelas kita di kemenangan lomba voli," ujar Candra.
"Wuah! Ketua dan Wakil ketua kelas kita memang yang terhebat!" teriak Indra yang langsung disahut tawa anak-anak lain.
***
"Hmh, lombanya masih dimulai besok ya. Kita mau ngapain nih sekarang?" gumam Zia sambil menaruh kepalanya dengan malas di meja.
"Yah, mau bagaimana lagi. Panitia OSIS juga masih siap-siap karena semuanya kemarin sibuk ujian," ujar Cana.
"Hei, hei, kalian sedang apa?" tanya Naya yang tiba-tiba masuk kelas mereka. Sebagian anak lain ada yang sibuk di luar kelas, jadi kelas tidak terlalu ramai.
"Sedang merenungi masa muda," sahut Zia asal. Cana hanya tertawa mendengarnya.
"Hei, lihat papan pengumuman yuk. Siapa tahu daftar remidi sudah keluar," ajak Naya.
"Apa ada yang sudah keluar?" tanya Zia yang langsung bangun dari duduknya.
"Entahlah. Makanya aku mengajak kalian," sahut Naya.
"Kalau begitu ayo, ayo. Aku sudah tidak sabar ingin melihatnya. Jangan sampai aku remidi di saat Classmeeting begini. Aku tidak akan bisa melihat lomba kalau sampai remidi," semangat Zia.
"Iya, iya," sahut Cana lalu segera berdiri dan mengikuti kedua tamannya keluar menuju ke papan pengumuman.
Sesampainya di papan pengumuman mereka segera meneliti setiap lembar kertas yang tertempel. Jangan sampai nama mereka terdaftar. Sudah ada empat pelajaran yang tertempel daftar anak-anak yang remidi.
"Yeaaaay! Aku tidak remidi!" teriak Zia riang.
"Hey, hey, semua pelajaran belum semua keluar," ingat Naya yang membuat Zia langsung kembali lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
For You [END]
Genç KurguDulu, aku hanya mampu menatapmu dari kejauhan. Kini aku bisa berdiri di sampingmu, tapi aku tidak pernah mampu menyatakan perasaanku. Aku takut menyakitimu. [Albi] Dulu, aku tidak pernah berani mendekatimu. Aku menyukaimu, tapi aku hanya mampu menat...