Part 2

1.6K 61 0
                                    

Cana segera memasuki ruang perpustakaan, namun dia tidak menuju ke tempat duduk seperti biasanya. Dia menghampiri Mbak Rani yang tengah sibuk mendata buku baru di meja petugas perpustakaan.

"Mbak Rani," panggil Cana yang sudah berdiri di depan meja Mbak Rani.

"Oh Cana, ada apa?" tanya Mbak Rani yang baru menyadari kedatangan Cana. Mbak Rani memang sudah sangat kenal dekat dengan Cana, termasuk juga Albi karena mereka sering ke perpustakaan. "Sudah mau pinjam, kok cepat sekali milih bukunya?" tanya Mbak Rani heran karena biasanya Cana akan menghampiri Mbak Rani hanya saat akan bel masuk kelas.

"Belum mau pinjam buku kok Mbak. Buku yang kemarin dipinjam belum selesai dibaca juga di rumah, dan saya juga baru masuk perpustakaan karena tadi ketemu teman dulu," ujar Cana. "Oh ya Mbak, kemarin lihat buku warna hijau ada gambar bunga warna pink tidak ya? Soalnya seingatku kemarin ketinggalan di perpustakaan," ujar Cana.

Mbak Rani setengah berpikir lalu segera mengecek ke laci meja yang biasanya untuk tempat barang-barang siswa yang tertinggal.

"Tidak ada nih Cana. Mungkin kemarin ada orang lain yang sedang ke perpustakaan terus merawat bukunya. Soalnya kemarin waktu mengecek ruang perpustakaan tidak ada barang yang tertinggal tuh," ujar Mbak Rani. "Buku catatan pelajaran ya?"

"Bu-bukan sih mbak, cuma buku catatan biasa kok, hehe," ujar Cana. "Ya sudah Mbak kalau tidak ketemu, mungkin nanti saya cari lagi ke tempat lain barangkali terselip," ujar Cana.

"Atau mau aku buatkan pengumuman supaya yang membawa bukumu tahu kalau itu milikmu," tawar Mbak Rani.

"Tidak usah Mbak. Tidak apa-apa kok. Bukan buku yang terlalu penting kok," sahut Cana. "Ya sudah Mbak, saya cari buku bacaan dulu ya Mbak. Terima kasih sebelumnya," pamit Cana lalu segera menuju ke rak buku untuk memilih buku bacaan baru di perpustakaan sambil menghabiskan wkatu istirahat. Mbak Rani hanya tersenyum mengiyakan.

Cana sedikit terlihat gelisah. Dia berpikir dimana dia terakhir menaruh bukunya itu. Dia takut kalau ada yang membacanya. Cana berpikir sambil memilih buku di rak. Sesaat kemudian dia teringat sesuatu.

'Tunggu. Kemarin bukannya dari perpustakaan aku langsung keluar karena Kak Albi ya? Berarti.... Jangan-jangan Kak Albi yang mengambilnya,' teriak Cana panik dalam hati. 'Kalau memang Kak Albi aku percaya dia pasti akan mengembalikannya, tapi.... bagaimana kalau dia melihat isinya?!'

Cana segera duduk di tempat dia biasanya membaca buku dan berusaha tetap menenangkan diri. Tidak berapa lama kemudian seseorang duduk di depannya. Meskipun Cana tahu siapa yang datang, dia tetap berusaha mendongak. Namun sesaat kemudian dia kembali menundukkan kepalanya pura-pura membaca. Ternyata dia tetap saja tidak berani menatap Albi lama-lama, tatapannya sangat tajam. Sedang Albi hanya tersenyum melihat Cana.

Sejujurnya Cana ingin sekali menanyakan Albi tentang bukunya yang hilang. Namun karena tatapan cowok itu, akhirnya Cana mengurungkan niatnya dan memilih membaca buku kembali.

Albi menatap Cana. Dia senang sekali menggoda gadis di depannya. Tidak perlu harus berdebat atau melakukan hal lainnya, hanya dengan tatapannya dia berhasil membuat gadis itu mulai salah tingkah. Dan Albi sangat suka saat melihat Cana membaca, gadis itu terlihat sangat tenang.

Hari ini, Albi tidak berniat membaca buku di perpustakaan. Namun dia tetap mengeluarkan sebuah buku. Buku berwarna hijau dengan gambar bunga berwarna pink. Albi meletakkan buku itu di atas meja, lalu segera menggeser maju tepat berhenti di hadapan buku yang dibaca Cana sekarang.

Cana yang menyadari segera menatap buku di depannya. Dia berpikir sesaat lalu setengah terkejut setelah menyadari tentang buku itu. Itu bukunya.

"Milikmu kan?" ucap Albi.

For You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang