Roman Picisan Season 2 (fanfiction)
Part 69 Merajut Kenangan"baik anak-anak, untuk tugas akhir mata kuliah saya, saya akan ajak kalian melakukan penelitian kesehatan di sebuah desa." kata dosen sesaat sebelum kelas usai. "saya minta kalian membuat kelompok, masing-masing kelompok tiga orang, untuk membuat satu laporan." lanjut sang dosen. Wulan dan Yasmin saling pandang, lalu dengan kompak mereka menoleh ke arah Alfa. "gue bareng kalian ya!" kata Alfa sambil nyengir. "males banget deh gue!" Yasmin mendengus. "yah...gimana lagi..." Wulan mengangkat bahunya pasrah.
"desa yang akan kita tuju terletak di daerah Bandung, namanya Ciwidey. Kita akan stay di sana tiga hari, weekend ini. Jadi saya minta paling lambat besok siang nama kelompok sudah masuk ke meja saya. Selamat siang." Dosen mengakhiri kelasnya. Seketika kelas ramai. Mahasiswa sibuk memilih teman kelompok sambil membubarkan diri. "gila yah tu dosen, dadakan banget bikin kegiatan... mana weekend lagi..." Yasmin cemberut. "gue tau, lo pasti udah janjian ngedate sama Nico kan..makanya lo bete gitu.." timpal Alfa. Yasmin langsung mendelik.
Wulan melirik jam tangannya. Seketika ia mengernyit. "bentar, bentar...weekend ini kan pas tanggal enam!" ia membatin. Matanya terbelalak. "ya ampuun!!" Wulan menepuk jidatnya. "lo kenapa, Lan?" tanya Yasmin kaget. Alfa juga ikutan menatap Wulan penasaran. "ng....engga ko...ini udah jam tiga, Roman pasti udah nungguin nih...ayo turun!" Wulan buru-buru membereskan bukunya ke dalam tas. Lalu mereka bertiga sama-sama jalan menuju loby.
Di loby, Nico sudah duduk di samping tangga. "hai Nic!" sapa Alfa. Nico menoleh lalu tersenyum. "hai..." jawabnya ramah. "gue duluan ya, Lan..." Yasmin nyengir, lalu bergegas menghampiri pacarnya. Wulan dan Alfa melambaikan tangan, Yasmin dan Nico berlalu pergi. "Roman mana ya?" gumam Wulan sambil celingukan. "udah...sini duduk dulu sama gue... Roman telat kali jemput lo nya!" Alfa duduk sambil menepuk-nepuk kursi di sampingnya, mengajak Wulan duduk. Wulan menggigit bibirnya, berpikir. Tak lama ia setuju, lalu menghampiri Alfa dan duduk di sampingnya.
"ngapain lo liatin gue kaya gitu?" Wulan mendelik pada Alfa. Alfa tersenyum. "ngga apa-apa ko!" jawabnya sambil menggeleng. Wulan memanyunkan bibirnya. "lo tau ngga kenapa Nadine mutusin gue?" tiba-tiba Alfa membuka topik. Wulan langsung menoleh. Mereka berdua saling tatap. "malem itu gue datang ke rumah Nadine. Niatnya sih cuma mau ketemu sambil ngobrol. Ternyata, mantan cowonya Nadine juga datang." Alfa memulai ceritanya. Wulan tak bergeming. Wajahnya serius mendengarkan cerita Alfa.
"Lan...lo dengerin gue ngga sih?" Alfa menjentikkan jarinya di depan wajah Wulan. Wulan mengerjap. "iyaa...gue denger ko..." katanya protes. "kirain...abis lo bengong doang!" "berisik ya...cepetan lanjutin!" desak Wulan. "hmm....cowo itu minta maaf sama Nadine, dia nyesel udah perlakuin Nadine seenaknya dulu...dan sekarang dia datang untuk minta balikan." kata Alfa lesu. "terus...Nadine mau diajak balikan sama mantannya?" suara Wulan meninggi, matanya terbelalak. Alfa mengangguk lemah.
Wulan memandangi Alfa prihatin. Tak lama Alfa menoleh lalu tersenyum. "tapi gue ngga nyalahin siapapun ko...gue tau banget kalo hati dan perasaan itu ngga bisa dipaksa." katanya bijak. "gue salut sama lo, Fa!" jawab Wulan sambil tersenyum lega. "sori yaa...malam itu gue ngerasa kacau banget, makanya gue datengin lo...karna gue nggatau harus cerita sama siapa.." "laen kali, lo bisa ko cari gue..." tiba-tiba Roman muncul sambil menepuk pundak Alfa. Alfa dan Wulan menoleh kaget.
"Roman...dari kapan lo datang?" tanya si pacar. "belum lama ko...ngga sengaja aja denger obrolan kalian.." Roman menghampiri Wulan dan berdiri di sampingnya. "sori ya, kemaren gue mukul lo!" Roman tersenyum pada Alfa. Alfa membalas senyum sambil mengangguk. "tapi lo inget...kalo lo butuh temen buat berbagi ato berantem ato buat lo peluk...lo cari gue lah, jangan pacar gue!" "iya, iya...gue ngaku salah...sori ya!dan thanks juga, lo udah mau jadi temen gue..jangan sampe nyesel udah kasih ijin gue buat nyusahin lo!" mereka semua tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roman Picisan season 2 (fanfiction)
Fiksi Penggemarini hanya sekedar cerita (halu), untuk melanjutkan sebuah kisah cinta, karena Roman sudah tidak Picisan lagi.. ??