Part 88 Maaf

2.1K 61 10
                                    

"woy, Lan!" Alfa menepuk pundak Wulan cukup keras. "iiiih, Alfa!!" jerit Wulan kesal. Alfa tertawa. "ngga lucu!" "abis lo bengong aja!" Alfa masih tertawa puas. Wulan cemberut. "iya, Lan..kenapa sih?daritadi gue perhatiin lo kaya orang bingung tau ngga!?" Yasmin menyelidik. Wulan menunduk, alisnya mengernyit. "gue yakin nih, pasti ada hubungannya sama Roman!" Alfa menyela. Yasmin langsung melirik Wulan. "ngga mungkin kan?beberapa hari lalu aja kalian masih mesra gituu.." jawab Yasmin tak percaya. Ia memandangi sahabatnya itu, menunggu jawaban.

Wulan menghela nafas. "Roman ngga bisa dihubungi.." katanya sedih. "sejak kapan?" "ini hari ke tiga.." jawab Wulan lesu. "hmm...kalo cowo tiba-tiba ngilang tanpa kabar, lo harus curiga, Lan!" lagi-lagi Alfa nyela. "ALFAAAA!!" kedua wanita itu teriak kompak. Alfa menutup telinganya sambil tertawa, lalu berlari meninggalkan mereka berdua di sana. "lo udah telepon?" Wulan mengangguk. "terus?" "ngga dijawab...whatsapp gue pun ngga dibales, ngga dibaca malah.." Wulan memanyunkan bibirnya. "udah coba nyamperin ke kantor atau apartemennya?" kali ini Wulan menggeleng pelan. Giliran Yasmin menghela nafas. "mau gue anter?" tanyanya lagi. Wulan langsung mengangguk dengan cepat. "ya udah, sore gue anter yaa.." Yasmin tersenyum menenangkan. "thanks ya, Yas.." akhirnya Wulan pun tersenyum.

Jam lima sore, Wulan dan Yasmin sudah selesai praktek. "mau ke mana dulu nih kita?" tanya Yasmin. Wulan menggigit bibirnya, berpikir. "kalo kita ke kantornya, mungkin Roman udah pulang. Kita ke radio aja!" jawabnya kemudian. Yasmin diam, ia mengingat-ngingat. "emang hari ini Roman siaran ya?" tanyanya memastikan. Wulan mengangguk cepat. "ya udah, yuk.." Yasmin merangkul Wulan. Keduanya bergegas mencari taxi. Di dalam taxi, Wulan tampak gelisah. Ia terus menerus melihat ke jalan sambil meremas jok mobil. "jangan tegang gitu dong, Lan..santay aja lagi.." Yasmin menggenggam tangan sahabatnya itu. "gue gugup, Yas.." "kaya mau ketemu siapa aja!" Yasmin tersenyum sambil menenangkan Wulan.

Mereka sampai di radio. Wulan menarik tangan Yasmin, buru-buru berlari masuk. Tapi langkah mereka terhenti. Tiba-tiba Karin muncul, hampir menabrak mereka. "Wulan?? Yasmin??" seru Karin. Mereka bertiga saling pandang kaget. "kok kalian ada di sini?" tanya Karin heran. "Roman ada kan?" tanya Wulan tanpa menghiraukan pertanyaan Karin. "mm..Roman kan pergi...makanya gue yang gantiin dia siaran.." jawab Karin polos. Wulan dan Yasmin saling pandang. "Roman pergi?? ke mana??" tanya Yasmin cepat. Karin mengernyit. "loh..emangnya dia ngga pamitan sama lo, Lan?" Karin semakin bingung. Wulan terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca. "gue nggatau Roman ke mana..." suaranya bergetar.

Yasmin langsung memeluk tubuh mungil sahabatnya itu, menenangkan. "ini ada apa sih??" wajah Karin tampak cemas dan bingung. Yasmin mengangkat bahu. "Lan... jangan nangis dong...gue jadi ikut sedih tau!" Karin ikutan memeluk Wulan. Setelah cukup tenang, Wulan menceritakan semuanya pada Karin. "ngga ada sebab apa gitu yang mungkin lo lupa?" tanya Karin dengan mata membelalak. Wulan menggeleng perlahan. "malem terakhir dia anter gue pulang itu semuanya baik-baik aja..." jawab Wulan yakin. "setau gue, Roman itu lagi tugas kantor ke Bandung..makanya dia minta gue gantiin siaran hari ini.." "apa??Roman ke Bandung??" giliran Wulan terbelalak kaget. Karin mengangguk. "tapi gue ngga tau pasti sih, mungkin lebih baik lo tanya ke kantornya.." terangnya.

"lo mau gue anter ke kantornya Roman?" tanya Yasmin. Wulan menoleh, tapi tak menjawab. Wajahnya tampak bingung. "Lan.." panggil Yasmin sambil menggenggam tangan Wulan. Wulan mengerjap. "eh..mm.. iya, iya.." jawabnya cepat. "Lan...lo yang sabar yaa!" Karin ikut menggenggam tangan Wulan. "kalo ada apa-apa, lo harus ngabarin gue, okey?!" lanjutnya. Wulan tersenyum haru. "thanks yaa..kalian emang sahabat gue!" Wulan memeluk Karin dan Yasmin bersamaan. "ya udah, kita pamit ya, Rin..takut kemaleman.." Yasmin pamitan. Wulan juga ikutan pamit. Setelah itu, keduanya meninggalkan radio dan bergegas menuju kantor Roman.

Sesampainya di kantor Roman, mereka tampak bingung karena kantor sudah sepi. "yah, Lan..kayanya udah pada balik deh, sepi banget!" Yasmin dan Wulan sama-sama celingukan. "selamat malam!" tiba-tiba seorang satpam menghampiri mereka. Keduanya menoleh kaget. "maaf, Mba ada keperluan apa ya di sini? Jam kantor sudah selesai sejak jam lima sore tadi." kata satpam itu ramah. "mm..selamat malam, Pak! mm..ini, saya sama temen saya cari yang namanya Roman, Bapak tau ngga ya?" jawab Yasmin mewakili. Satpam itu tampak mengernyit, mengingat-ngingat sesuatu. "oh, ya saya tau..tapi setau saya, Pak Roman sedang tugas ke Bandung, Mba." "dari kapan ya, Pak?" "kalau ngga salah...dua hari yang lalu berangkatnya, dengan Bu Sofie.." Wulan dan Yasmin spontan saling pandang.

Roman Picisan season 2 (fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang