Prolog

742 38 0
                                    

"Qonita."
Panggilan itu seketika membuat hatinya nyeri. Suara itu, suara yang tak ingin di dengar oleh Qonita.

"Sayang."

"Berhenti!"
Bentak Qonita saat orang itu melangkah mendekatinya.

"Sayang, kamu..."

"Pergi!"

"Apa kau tidak dengar hah?! Kubilang berhenti!"

Perlahan air matanya jatuh. Apa yang terjadi dengan Qonitanya?

Mata Qonita menatap garang saat melihat orang itu kembali melangkah ke arahnya.

"Kau! Pergi kau pembunuh."

Assalamualaikum

Cerita cahaya kembali direpost.

Salam Ukhuwah

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang