Qonita baru selesai mandi, ia menggosok rambutnya yang masih basah dengan handuk. Qonita menatap jam di kamar Aisyah, disaat jam seperti ini gadis kecil itu masih di sekolah.Qonita melirik sekeliling, menimang-nimang akan melakukan apa. Rasanya rumah itu begitu sepi tanpa Aisyah. Qonita mengangguk. Baiklah, ia akan menunggu Aisyah pulang sementara dirinya beristirahat untuk tidur. Lagi pula Qonita lumayan lelah setelah membantu Bi Inah membersihkan rumah dan memasak. Walaupun pembantu di rumah Aisyah itu telah melarangnya.
Qonita menggeliat dalam tidurnya, ia menoleh pada jam di atas nakas, seharusnya Aisyah sudah pulang lima belas menit yang lalu.
Qonita beranjak dari ranjang, ia melangkah menuju kamar mandi dan membasuh wajahnya agar segar.
Qonita menuruni anak tangga, dirinya dan Aisyah akan pergi ke Mall hari ini sesuai janji mereka semalam. Karena Qonita tidak jadi membelikan es krim untuk Aisyah kemarin sebab Dika lebih dulu menjemput mereka.
Baru saja Qonita beberapa langkah menuruni anak tangga. Gerakannya terhenti karena jeritan antusias gadis itu.
"Kak Aisyah mau es klim!"
Qonita kembali melangkah mendekat ke arah Aisyah, yang saat ini rambutnya tengah di sisir oleh bi Inah. Qonita sudah siap dengan jeans panjang hitam, kaos putih, dan jaket coklat menutupi tubuhnya.
Qonita mengangguk, mensejajarkan diri dengan Aisyah.
"Setelah jalan-jalan dan beli es krim, pulangnya kita langsung belajar ya?"
Qonita menggerakkan kedua alisnya naik turun. Berada di dekat Aisyah membuatnya menjadi gadis yang periang.Aisyah tergelak karena gerakan alis Qonita terlihat lucu dimatanya. Seperti ulat yang sedang bergoyang.
"Udah selesai non."
Ucap bi Inah setelah selesai memakai kerudung Aisyah.Bi Inah menatap Qonita yang sedang bergurau dengan majikan kecilnya.
Ia tersenyum iba, dirinya tidak tahu apa yang terjadi pada Qonita, yang jelas hatinya mengatakan jika remaja di depannya ini adalah gadis yang baik.Qonita dan Aisyah sudah berada di dalam mobil milik Dika. Mereka di antar oleh supir pribadi keluarga Aisyah yang selalu mengantar dan menjemput Aisyah termasuk ke sekolah.
Qonita menghadap ke luar jendela. Ia sangat menikmatinya, menikmati setiap tarikan napas yang terasa menenangkan.
Aisyah melakukan hal seperti biasa, berceloteh sepanjang jalan. Terkadang Qonita menyahut menjawab pertanyaannya.
"Iya, nanti disana kita mainnya lama."
Qonita tersenyum, mengelus kepala Aisyah. Menyanggupi permintaan gadis itu agar mereka berlama-lama disana.Qonita menoleh cepat saat melewati taman bermain di dekat rumah Aisyah, seketika senyum yang tadi terukir perlahan memudar di wajah cantiknya.
Qonita terdiam, tetap menoleh saat mobil yang dirinya tumpangi telah jauh melewati taman itu.
Dia ada di sana. Laki-laki itu, laki-laki kemarin yang mengajaknya berbicara. Laki-laki yang menci... Ah, lupakan.
Apa yang dilakukannya disana? Apa laki-laki itu mencarinya? Qonita menggeleng cepat, memperbaiki posisinya agar menatap lurus ke depan. Lagipula siapa dirinya sampai laki-laki itu mencarinya? Astaga, mereka tidak memiliki hubungan apa-apa. Bodoh.
******
Aisyah berlari kesana kemari di salah satu Mall yang ada di kotanya. Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Biasanya jika pulang sekolah Aisyah akan selalu diam di rumah, menunggu Dika pulang. Tapi sekarang ada Qonita, Qonita yang selalu ada bersamanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CAHAYA
SpiritueelApakah aku bisa kembali? Akankah ada yang bisa mengembalikan semuanya seperti semula? ~Alqonita Fatin~ Serahkan semua padaNya ~.....~