16

194 20 3
                                    

Seorang mahasiswa semester akhir melangkah pelan menyusuri lorong kampus. Seperti biasa ia memakai kemeja putih garis andalannya. Senyum ramah selalu menghiasi wajah tampannya saat orang lain menyapa dan karena itu banyak mahasiswi menatap penuh minat ke arahnya.

Muhammad Furqon. Mahasiswa Fakultas kedokteran yang sangat terkenal di kampusnya. Cerdas, tampan, pria idaman dan banyak lagi sebutan untuk dirinya. Furqon selalu berusaha menundukkan pandangannya selama ini dan menjaga jarak sebisa mungkin. Namun, karena itulah yang justru membuat banyak perempuan mengejarnya. Furqon bahkan berkali-kali menolak ajakan mereka untuk sekedar nonton atau makan malam.

Furqon sudah kembali ke Jakarta dari menengok Umminya kemarin. Bukan karena Umminya sakit, terlebih karena ia sangat merindukan wanita yang telah melahirkannya itu.

Furqon duduk disalah satu kursi di kantin. Cukup sepi karena ini masih terlalu pagi. Ia kembali mengingat perempuan itu, perempuan yang tidak sengaja menabraknya empat hari yang lalu. Entah kenapa, jantungnya berdetak lebih cepat saat menatap manik tajam gadis yang terlihat tanpa ekspresi itu. Dan untuk pertama kalinya Furqon memandang seorang perempuan begitu lama. Furqon menggeleng, berulang kali beristigfar dalam hati atas apa yang ia lakukan beberapa hari yang lalu.

"Woy, melamun aja lo!"

Astagfirullah. Furqon terlonjak kaget saat Angga berteriak, menepuk bahunya kencang. Sedangkan sahabatnya itu tertawa cekikikan, melihat Furqon yang terkejut karena ulahnya.

"Makanya jangan melamun. Kayak anak gadis aja banyak melamun."
Cibir Angga.

"Iya, malahan lagi ngelamunin anak gadis orang." Gumamnya tak jelas.

"Lo ngomong apa?"

"Nggak ngomong apa-apa."
Jawab Furqon.

"Bohong, tadi gue denger lo ngomong Anak ga...ga apa ya? ga...gadis orang."
Ucap Angga setelah berhasil mengingat. "Siapa?"

"Itu lo denger."

Plak...
Tangan Angga melayang ke kepala Furqon.

"Gue serius ini, anak gadis siapa? Anak mana?"
Tanya Angga penasaran.

Pasalnya Furqon tidak pernah menceritakan tentang perempuan selama ini. Pernah suatu ketika Angga menanyakan bagaimana perempuan idaman Furqon. Dan jawabannya sungguh tidak dimengerti Angga sama sekali.

''Gue suka perempuan yang gak mau dekat sama laki-laki. Termasuk nggak mau dekat sama gue.'' Jawab Furqon kala itu.

Angga yang mendengar jawaban Furqon melongo dan selanjutnya dirinya tergelak. Bagaimana mungkin ada perempuan yang tidak mau dekat dengan laki-laki? Jikapun ada bagaimana Furqon akan mendekatinya?

Angga tahu jika sahabatnya itu tidak akan mengajak seorang gadis untuk berpacaran karena ia tahu hukumnya haram dan Allah membenci itu. Tapi jika tidak mau di dekati, bagaimana caranya menghalalkannya?

"Jadi gue tanya sekali lagi, siapa? Itu perempuan siapa namanya?"

Furqon mengangkat bahu sekenanya.
"Gak tau."

Angga yang mendengar itu menggeplak kepala sahabatnya sekali lagi. Enak saja bilang tidak tahu, padahal ia sudah sangat penasaran saat Furqon menyebutkan seorang gadis.

Furqon mengaduh kesakitan akibat ulah Angga. Ia menggosok pelan kepalanya yang terasa berdenyut karena dipukul. Kalau bisa dibilang ini namanya KDP (Kekerasan Dalam Pertemanan).

"Beneran nggak tau, ketemunya aja karena ditabrak."

Angga yang mendengar itu sontak menjatuhkan makanan yang baru saja masuk dalam mulutnya. Sebenarnya itu adalah sendwich milik Furqon.

CAHAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang