Prolog

10.2K 738 209
                                    

👻👻👻

.

.

.

.

.

Gue hampir percaya dia vampir karena setiap pagi sampe menjelang sore dia nggak mau diajakin keluar kecuali dia pake mantel sama pakaian tertutup serba hitam lengkap topi dan masker. Tapi malem harinya dia bisa keluar rumah bahkan cuma pake boxer sama singlet doang.

Mitos vampir yang pernah gue denger itu katanya emang benci sama sinar matahari, katanya kulitnya bisa melepuh dan mungkin mati. Mereka juga takut sama bawang putih dan benda-benda religius misalnya salib, kalung rosario, air suci dan benda-benda yang ada di gereja. Tapi suami gue ini lain, dia masih dengan enaknya masuk ke gereja dan memakai kalung salib. Bahkan kami pun mengucapkan janji suci di depan altar pun tidak ada hal aneh yang menimpanya. Bawang, hampir semua masakan gue itu pakai bawang. Nasi goreng, sup, saus untuk daging panggang pun gue buat sendiri dan dia doyan. Yang aneh hanya ketika gue emang hobi makan tomat dan selalu menyediakan tomat di kulkas, di jus untuk gue minum, dan di dalam satu sajian makan gue itu harus ada tomat. Tiba-tiba waktu pertama kali kita makan bareng, dia cuma lihat tu tomat tapi dia udah batuk-batuk dan memegangi lehernya sendiri dan katanya nggak bisa napas. Semacam kayak dicekek gitu. Gue yang kasihan langsung buang tu tomat dalam tempat sampah yang rasanya sayang banget. Aduh bekal gue diet harus dibuang sia-sia gitu? Tp diem-diem gue emang nyembunyiin tomat di tempat khusus gue sendiri. Gue udah biasa makan tomat semenjak masih kecil, kata nenek itu bagus untuk kesehatan. Selain vitamin c nya yang banyak, tomat juga bisa menghaluskan kulit wajah biar nggak jerawatan. Bisa juga buat diet, makanya tubuh gue ideal. Tapi sayangnya pipi gue emang dasarnya tembem ini nggak bisa gue ilangin. Udah bawaan lahir emang.

Suami gue emang dari awal ketemu emang aneh, dia cuma ngapelin gue kalo menjelang sore. Kita ngobrol-ngobrol biasa, PDKT, trus malem harinya sekitar jam 10 dia pulang. Katanya ada kerjaan. Tapi pekerjaan apa yang dia lakukan, dia nggak pernah cerita.

Kita nikah ya emang karena pengen saling dekat dan menjalani siklus dewasa pada umumnya yaitu berumah tangga. Jujur gue sekolah cuma lulusan SMA, kuliah pun cuma sampe semester 3 karena kekurangan biaya. Gue hidup sendiri sama nenek gue waktu itu. Orang tua gue udah cerai sejak gue menapaki usia sekolah dasar dan mereka nggak pengen ngurusin gue. Sampe umur gue udah lebih dari 25 tahun ini mereka nggak pernah cariin gue, apalagi nengok makam nenek gue yang udah meninggal sebulan yang lalu sehari sebelum gue nikah.

Jadinya gini, gue hidup berdua bareng suami gue di flat kecil yang agak terpencil dan jauh dari kota. Gue kerja jadi guru honorer di taman kanak-kanak yang gajinya nggak seberapa. Suami gue yang entah gue tau dia kerja apaan dia bilang kalau malem emang dia jadi bartender di diskotik. Tapi gue masih heran uang dari mana dia dapet kalau setiap hari kita makan daging-dagingan. Entah ayam, sapi, kambing, bahkan wagyu yang adalah daging mahal tapi suami gue sanggup beli.

Dia nyolong?

Dia jual diri dengan kegantengannya?

Dia ngepet?

Dia punya pesugihan?

Atau jangan-jangan dia punya harta warisan yang dia simpen sendiri?

Bodo lah gue nggak ngerti.

Sampai suatu ketika di usia pernikahan kita udah genap satu bulan dia ngomong hal yang sangat nggak masuk akal menurut gue. Gue udah berkali-kali buka kalender dan tetep bertuliskan angka 2018 tapi pernyataannya seakan-akan buat gue berpikir dunia ini telah mundur 1000 tahun yang lalu. Yang mana masih ramai-ramainya teror makhluk menyeramkan bernama vampir.

MY HUSBAND IS A VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang