👻👻👻
.
.
Cek mulmed, cover baru buat work ini. Lumayan biasa aja haha..Yg penasaran sama si rambut panjang, cus lanjut!
Jangan lupa Vote yah! Yang ada gambar bintangnya 🌟
.
.
.
.
.
.
Gue terperanjat dalam diam melihat sosok itu perlahan masuk melewati garis pintu rumah gue. Gue yang tadinya hanya diam kini berlari terbirit mencoba bersembunyi di balik sofa ruang tamu.
Napas gue tercekat. Lidah gue terasa kelu hingga kaku tak bisa bergerak. Gue tau sosok itu mungkin sama menakutkannya dengan jelmaan asli suami gue, vampir. Tapi memangnya dia vampir? Sampai hampir sekujur tubuhnya penuh dengan bercak warna merah darah seperti itu?
Bau anyir mulai menusuk indra penciuman gue. "K.. kamu s.. siapa?" hanya kata itu yang berhasil lolos dari tenggorokkan gue. Dia mulai menampakkan sosoknya dan untung saja lampu rumah menyala dengan terang.
Pyar!
"Hah!" desah gue saat tiba-tiba lampu-lampu di rumah gue pecah bersamaan. Tapi masih ada cahaya dari lampu jalan yang berhasil lolos dari jendela kaca yang belum sempat gue tutup gordyn.
Pletak!
Tiba-tiba gue menyenggol perabot rumah hingga jatuh, entah apa itu.
Jantung gue terpompa cepat selama dia masih memandangi gue dengan intens kayak gini. Gue cuma bergerumul dalam hati. Berharap-harap cemas bahwa sosok itu bukanlah bahaya bagi gue. Kalau mungkin iya, gue mohon Mas Yilay bisa pulang sekarang juga.
Please, gue masih belum punya anak. Baru juga kemarin Mas Yilay ACC permohonan gue. Masa harus sesadis ini gue mati dengan sia-sia?
"Mas Yilay!" rengek gue mencoba mengalihkan ketakutan gue. Siapa tau sosok itu dengar dan ketakutan. Coba aja kalau dia tau jati diri suami gue, walaupun gue masih belum yakin sih.
Sosok itu berjalan membungkuk sedikit memandangi sekitar ruangan lalu menyeringai kembali. Ia menatap gue seolah-olah gue mangsa empuk buat dia.
Jangan-jangan dia kanibal?
Ia mulai mengendus. "Enak!"
Denyut jantung gue rasanya telah berhenti semenjak dia menyebut gue enak. Guenya yang nggak enak nurutin nafsu dia. Gue berlari bergegas pergi ke dapur. Gue nyari pisau.
Dan dapet.
"AAAAAAHHHH!"
tanpa gue sadari sosok itu tiba-tiba muncul di belakang gue tepat saat gue berbalik.
Ini kenapa gue nggak pingsan aja sih?
Punggung gue terantuk meja dan dia pegang tangan gue yang dengan apik memegang pisau pemotong sayur gue.
Gue risih didempet-dempetin kayak gini. Apalagi kalau tiba-tiba dia gigit?
"PERGI! PERGI!" teriak gue sambil dengan rasa jijik sekaligus takut memukuli dadanya yang berlumuran darah. Dan kayaknya dia bukan hantu, karena gue dengan jelas merasakan keras tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS A VAMPIRE
FanfictionSuami gue bilang dia adalah vampir. Dia bahkan mengaku bahwa telah membunuh nenek. Pria itu juga bilang kalau gue adalah pasangannya yang telah ditakdirkan. Tapi gue nggak bisa percaya begitu saja. Gimana gue bisa percaya, jika dia tiap hari kalunga...