👻👻👻
.
.
.
.
.
"Mas mandul?" ceplos gue nyela omongannya.
Bukannya kaget dia malah nunduk sambil gue samar-samar denger dia cekikikan. Kenapa lagi nih suami gue. Gue yang masih megap-megap ini mencoba untuk menahan rasa heran gue. Konyol kalau ini cuma candaan Mas Yilay aja.
"Bukan Alice!" katanya saat mendongak ke wajah gue.
"Apa sebenernya Mas nyembunyiin sesuatu dari aku? Mas.." gue nggantung kata-kata gue untuk sekedar perpikir dan mencoba memahami kesalahpahaman di sini.
"Mas?" panggil gue dengan nada pelan. Kayaknya ini musti dilurusin. Gue nggak bisa terus-terusan kayak gini.
"Mas kenapa nggak pernah bilang sama aku kalau mas punya masalah soal kesuburan?-"
"Alice?"
"Seharusnya aku perhatiin mas lebih baik dengan masakin sayur lebih banyak. Bukannya daging-dagingan terus.-"
"Sayur? Alice, kamu serius?" gue mengangguk.
"Iya. Aku pernah baca di internet kalau kecambah itu bagus untuk meningkatkan kesuburan. Oke, mulai besok istrimu ini akan buatin makanan istimewa buat Mas. Nanti aku cari informasi lagi di google buat variasinya. Mas tenang aja!"
Tanpa perlu nunggu respon suami gue, gue narik tangannya dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.
***
"Sayang, kamu serius mau berpikiran kayak gitu? Mas punya penjelasan yang lebih penting, kamu salah paham."
Gue masih bersihin muka pake face removal sebelum pergi tidur. Sedangkan Yilay, suami gue duduk di kasur sambil melenguh dan mengatakan ini itu yang membuat gue tambah bingung. Apa kurang perhatian gue tadi?
"Mas udah lah. Aku ngerti permasalahan Mas sekarang dan biarin aku buat bantuin Mas." gue berbalik sambil masih duduk di kusi dan natap suami gue seduktif.
"Alice, suami Yilay Anderson akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa memperbaiki kesuburan Mas. Pertama,-"
"Hah?" Mas Yilay sampe melongo liat sikap gue. Mungkin dia lagi seneng.
"Kita hanya akan berhubungan 3 hari sekali atau 1 minggu sekali kalau mas kuat." tegas gue lalu berdiri dan berjalan ke kasur.
"APA?" dia pasti seneng dengan ide jenius gue. Ah, gue mau tidur. Gue nyibak selimut dan berbaring di sana.
"Ta.. Tapi Alice! Kamu salah.. Ah! Mas nggak bisa nunggu selama itu. Liat, mas udah siap sekarang kalau kamu mau tau! Masa..-"
Gue bangkit bangun lagi dan natap Mas Yilay dengan senyum. "Oiya Mas. Jangan nyabun ya? Mas harus tahan itu, oke?"
Udah gue nguap-nguap nggak jelas. Gue ngantuk banget. Gue udah ngeratin selimut sampai pundak gue dan mata gue udah nyaman buat terlelap. Sayangnya gue dibuat jengkel, pasalnya Mas Yilay masih dengan giatnya nepuk pundak gue.
"Alice?"
"Mas!" malas-malas gue kembali terbangun buat nanggepin suami gue. Dia wajahnya udah pucat berkeringat yang bahkan gue baru tahu. Jangan-jangan dia sakit. Gue naruh telapak tangan gue buat memeriksa suhu di keningnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/136660766-288-k964679.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS A VAMPIRE
FanfictionSuami gue bilang dia adalah vampir. Dia bahkan mengaku bahwa telah membunuh nenek. Pria itu juga bilang kalau gue adalah pasangannya yang telah ditakdirkan. Tapi gue nggak bisa percaya begitu saja. Gimana gue bisa percaya, jika dia tiap hari kalunga...