👻👻👻
.
.
.
.
Satu tahun setelah Elfesas menyerang anaknya sendiri, kini Yilay mulai sembuh. Namun kesembuhannya tidak membuat kondisinya bertambah baik. Parahnya ia mulai menyadari bahwa tubuhnya tidak bisa tahan akan sinar matahari.
Sebagai seorang Dhampir atau manusia keturunan vampir, sinar matahari tidak berpengaruh padanya. Sebelumnya ia bisa bermain dan berpergian siang malam bersama Baek, ayahnya, maupun paman-pamannya yang lain.
"Yilay, Paman barusan membawa babi dalam buruannya. Kau tidak ingin lihat?" ucap Baek kegirangan. Ia masuk di perkemahan Yilay tanpa meminta ijin terlebih dahulu.
"Kau pergilah sendiri Baek! Aku malas untuk pergi." balas Yilay lesu.
Bukan hanya itu alasannya. Ia tahu Baek hanya basa-basi untuk menghiburnya. Seharusnya Baek tahu Yilay tidak bisa keluar karena matahari masih menjulang tinggi. Seharian ia meringkuk di dalam kelambunya, mungkin hal itu yang membuat Baek memperlakukannya seperti tadi.
Pernah sekali Yilay nekad untuk pergi keluar, namun suhu tubuhnya langsung tinggi dan lemas seketika. Dan akhirnya Baek dan pamannya lah yang menggendong Yilay masuk kembali.
Mendengar alasan Yilay barusan membuat Baek merasa kecewa. Ini bukan Yilay yang biasanya ia kenal. Bukan karena memang Yilay tidak tahan matahari, Baek sudah mengerti itu. Tapi sikapnya.
Tidak bisakah ia ceria seperti dulu lagi?
Berburu, berlari, dan tertawa bersama?
Baek merindukan saat Yilay menegurnya karena terlalu bersikap kurang ajar pada paman-pamannya. Dan sekarang Yilay terlihat tak acuh dan membiarkannya.
"Baiklah, aku akan membawakannya beberapa potong untukmu." ucap Baek seketika tersenyum lebar.
Baek berlarian menemui paman-pamannya dan menyuruh mereka segera menyembelih babi yang masih utuh itu.
Dalam kesendirian ia termenung. Ia juga ingin bergabung dengan mereka. Tapi sungguh perasaannya mendadak sendu mengingat ketulusan mereka merawatnya dengan teramat baik.
Ia tidak yakin akan menemui sosok seperti mereka di kehidupan yang lain. Ia merasa harus berbalas budi. Tapi apa?
Sempat terlintas di kepalanya bahwa ia harus segera pergi dari sini. Ia merasa tidak ingin merepotkan mereka lagi. Atau lebih baik ia kabur saja?
Kembali lagi, hati Yilay terlalu berat untuk melakukan hal sekeji itu. Ia seperti makhluk yang tanpa tahu terima kasih. Mungkin ia akan mencari buruan terakhir untuk mereka sebelum ia pergi.
***
Mengingat tujuan sebelumnya, Yilay pergi pada malam harinya.
Tak lupa ia membawa senjata dan bekal untuk ia berlatih di hutan. Saatnya ia harus mulai berlatih. Selama setahun lebih ia mengistirahatkan tubuhnya karena sakit.
Berada di bawah kawanan pohon mahoni yang dulu sempat menjadi area bermain yang menyenangkannya sejak kecil, membuat Yilay memutar klip usang dalam memorinya.
Baek lah yang pertama kali menemukannya. Ia bilang pohon ini memiliki kincir yang indah di suatu waktu. Jadi mereka berdua mengunjungi tempat ini setiap hari. Ketika kincir itu turun, betapa bahagianya mereka. Baek bahkan mengumpulkan kincir-kincir itu di balik celananya untuk dibawa pulang. Konyol sekali bukan?
![](https://img.wattpad.com/cover/136660766-288-k964679.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND IS A VAMPIRE
FanfictionSuami gue bilang dia adalah vampir. Dia bahkan mengaku bahwa telah membunuh nenek. Pria itu juga bilang kalau gue adalah pasangannya yang telah ditakdirkan. Tapi gue nggak bisa percaya begitu saja. Gimana gue bisa percaya, jika dia tiap hari kalunga...