46. Who is Young?

738 96 12
                                    

👻👻👻

.

.

.

.

.

Sudah 5 jam semenjak Mas Yilay pamit untuk pergi. Ia bilang ingin mencarikanku sebuah baju hangat dan juga beberapa pakaian untuk Ae. Aku sudah menolaknya, tapi dia tetap saja ngeyel. Bahkan gertakan Kak Irene dan omelan Baek serta Young pun tak ia hiraukan. Ia tetap pergi.

Untung saja hari ini mendung. Matahari tidak bersinar terik seperti biasanya. Tapi hal ini justru membuatku khawatir. Jika hujan turun, kemana kami akan berteduh?

"Kita harus mencari rumah kosong untuk beristirahat." usul Kak Irene.

Kami berkumpul di dekat aliran hulu sungai. Dan aku kembali berhadapan dengan Young yang kukhawatirkan dia bersikap dingin. Tapi dia bersikap canggung di depanku. Sebentar dia menatapku lalu mengacuhkanku. Sebentar lagi dia menatapku lalu mulai mencari kesibukkan lain.

Young ini. Dia mencelakai teman Kak Irene tapi mereka tidak marah padanya. Apa kelakuan Young terhadap Sesil di mata Vampir itu terlihat normal?

Seharusnya tidak.

Jika aku jadi Kak Irene mungkin aku akan sangat marah padanya. Young sangat tenang setelah ia melakukan semua itu.

Tapi aku merasa Kak Irene terlihat sungkan pada sosok Young ini. Bahkan tidak ada percakapan intim di antara mereka.

Srek.. Srek..

Aku mendengar suara-suara aneh di dekat sini. Kepalaku celingukan ke sana ke mari mencari sesuatu itu. Semua orang bereaksi sama sepertiku. Entah mereka sebenarnya tahu apa tidak sesuatu itu. Tapi sungguh membuatku penasaran.

Aku takut makhluk itu adalah makhluk jahat. Aku tidak mau terjadi apa-apa dengan nasib Ae.

Mas Yilay, tolong kembali! - ucapku melafalkan doa.

"Sesil~" suara lirih itu terdengar dekat.

Aku yakin, kali ini akan muncul makhluk aneh lain. Aku tidak benar-benar peramal. Hanya perasaanku meyakini hal itu.

Mata Kak Irene tertuju pada sosok itu. Sepertinya Kak Irene melihatnya.

"Apa itu, Kak?" desakku. Aku sedikit sangsi dengan imajinasiku. Semoga saja makhluk itu tidak jahat. Aku berjaga diri dengan memeluk Ae lebih erat di dadaku.

"Sesil!~" sosok itu terdengar menangis. Ia terus-terusan memanggil Sesil. Entah apa artinya. Tapi sepertinya ia sebangsa dengan Sesil. Tapi mungkin saja tidak.

"Clark, sejak kapan kau di situ?" tanya Kak Irene tiba-tiba.

Clark?

Kak Irene mengenalnya?

Kak Irene mengenalnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY HUSBAND IS A VAMPIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang