Chapter 32

617 35 0
                                    

" kamu sakit jesi?" tanya bu Tutik

" em.. Iya bu" jawab jesica dengan gugup

" yaudah kalau begitu kamu ke uks aja.  Atau pulang buat istirahat. Dan anggel akan menemani kamu " jelas bu Tutik

Jesica dan anggel bersorak dalam hati karna perkiraaan nya jauh terbalik.  Dengan suara di serak kan,  jesica bertanya pada Bu Tutik " kalau kami pulang trus hukuman kita gimana bu? "

" Itu gampang..  Biar ibu nyuruh teman kalian yang gantiin hukuman kalian..  (tunjuk ke arah alvi, dio, aldo, roni, rendy) "

" APAAA?!!! "

Teriak dio, alvi, aldo, roni, rendy

<><><><><><><><><><><><><><>

Awan gelap bergemuruh dihatinya. Tetes demi tetes air mata membasahi pipi nya. Kebahagiaan yang dibayangkannya, dalam sekejap hacur berkeping-keping. Orang yang dicintai nya di perjuangkannya menghianati nya seakan-akan Perasaan nya tak berarti baginya.

Ya!  Orang itu Thalia Arabell  P.  Hati nya hancur karna seorang Devon R. Yang telah mempermainkan hati tata.. Demi sebuah pertaruhan ia rela menerbangkan tata dan setelah itu menghempasnya secara tiba - tiba. 

Tata duduk di taman belakang dengan ditemani Nisya, teman sekaligus sahabat tata.  Tata diam dan tatapannya kosong Nisya yang melihatnya ikut menitikan air mata lalu langsung menghapusnya dengan cepat.

Dari kejauhan, tampak jelas 2 orang yang berlari ke arah Tata dan Nisya dengan terburu - buru. Orang itu Jesica dan Anggel.

Dengan nafas terengah - engah Jesica dan Anggel duduk di samping Tata dan Nisya. Nisya yang melihat mereka langsung melontarkan pertanyaan
" Elo berdua lama banget? " tanya Nisya

Anggel yang mendengar pertanyaan Nisya langsung mengehela nafas." panjang ceritanya, mendingan kita pulang aja yuk. Atau jalan - jalan sekedar refreshing? Atau sekedar  ngobrol di rumah gue gimana? "

Jesica langsung mengangguk mantap dan Nisya hannya mengiyakan ajakan Anggel temannya.

Tidak dengan tata, ia masih menatap ke depan dengan kosong. Bahkan kedatangan Anggel dan Jesica pun tak disadarinya. Pikirannya entah kemana. Anggel yang melihat tata sontak menggeram marah sekaligus sedih melihat sahabat nya yang hancur karna ulah cowok player itu. 

" ta hey! Kamu ngelamun? " tanya Anggel

Tata sontak terkaget dan buyar akan lamunanannya, lalu menengok ke kiri nya dan melihat ke arah Anggel. 

" kapan kalian kesini? "

Bukannya menjawab pertanyaan Anggel malah ia mengajukan pertanyaan balik ke Anggel dan Jesica.

" lo ngelamunin apa sih sampai - sampai kita datang aja lo gak tau.  Boro - boro tau! Nengok ke arah kami aja enggak. " ucap Anggel

" maaf. Yaudah aku mau ke kelas dulu. "  setelah tata membalas ucapan Anggel, ia langsung berdiri dan ingin beranjak pergi menuju kelasnya.

Anggel yang melihat tata berdiri dengan cepat meraih tangan tata dan berkata " gue udah ijin kita berempat pulang.  Dan BK ngijinin. Jadi mending kita ke rumah gue aja gimana ngobrol-ngobrol gitu? "

" oh yaudah gpp.  Tapi gue ingin pulang aja kerumah. Gue gak enak badan pengen istirahat aja di rumah.  Maukan kalian nganter gue kerumah? " balas tata yang di jawab balik oleh Anggel dengan anggukan sebagai tanda mengiyakan omongan tata.

Di tempat lain 5 orang laki - laki tampak kesal karna ulah 2 orang cewek. Dan 5 orang itu tak lain aldo, alvi, dio, rendy, dan roni.  Yang kesal karna ulah Jesica dan Anggel yang berakting seolah - olah mereka sakit, padahal dio tau kalau Jesica hannya berakting di depan Bu Tutik supaya meninggal kan hukumannya. Dan alhasil Bu Tutik percaya dan semua hukuman Anggel dan Jesica di kerjakan 5 orang laki - laki tersebut. 'licik&cerdik'  kata yang pantas untuk 2 orang cewek tersebut.

" gue pengen kayak si triplek! Gampang bgt bikin bu Tutik percaya" ucap dio sambil mengepel depan toilet

" ah apa kata lo? Lo pengen kayak si triplek?.  Badan lo aja kayak bantal berisi butuh setahun lebih lo bikin badan lo itu kayak triplek " balas alvi

" ppfffttt-- wahahaha gue bayangin badan lo kayak triplek wkwkw " ucap aldo

" seterah kalian deh.  Gue mau njalanin misi " balas dio dan segera pergi keluar toilet

Alvi dan aldo saling memandang. Seolah-olah mereka berbicara lewat tatapan matanya.  Dan setelah itu keluar menyusul dio

Skip!!

Dio berjalan melewati lorong dan tak butuh waktu lama, sekarang ii sudah berada di kelas nya.  Sebagai tujuan utama nya untuk mengambil tas.

Alvi dan aldo dengan cepat menghampiri dio yang sudah menenteng tas nya. Hembusan nafas keduanya tampak terengah -engah karna lari mengejar dio tadi.

Alvi mencoba bertanya kepada dio. Apa yang dilakukannya.  Tapi malah dio menjawab nya dengan melontarkan sebuah pertanyaan yang membuat jengkel aldo dan Alvi. 

Setelah dio mengatakan rencana nya kepada mereka berdua, langsung saja Alvi dan aldo juga sangat setuju dan langsung berjalan ke bangku mereka masing-masing.  Mengambil buku dan beberapa barang lain nya yang berada di laci nya dan segera memasukannya ke dalam tasnya.

Setelah itu mereka bertiga pun berjalan keluar kelas untuk menuju gerbang belakang sekolah tersebut.

Mesti kalian berfikir bahwa mereka bertiga kabur kan dalam hukumannya?.  Ye!  Betull mereka berencana kabur dari hukumannya.  Soal nanti bu tutik bakalan marah atau gak nya.  Itu gampang karna dio sudah mengatakan kepada pak satpam kalau kakak nya melahirkan dan ii harus menemani kakak nya itu.  alhasil pak satpam percaya dengan kebohongan yang di buat dio.  Jadi ia bisa lolos dari hukumannya dan pulang dengan tenang.  Soal Alvi dan Aldo mereka sudah menitip kan surat kepada pak satpam untuk Bu Tutik bahwa mereka berdua beralasan kalau keluarga mereka bertengkar dan orang tua mereka akan pergi. Benar - benar beralasan yang tidak masuk akal.
Memang sih Bu Tutik guru kiler yang super duper galak nya ngalahin pak sukarno dan disiplinnya ngalahin pak hatta.  Tapi tetap aja seorang perempuan itu lebih banyak menggunakan perasaan nya dibanding akal. Tidak dengan sebagian cowok yang lebih menggunakan akal ketimbang perasaan. Makanya cewek itu lebih sering di bodohin oleh kaum cowok karna lebih menggunakan perasaan nya ketimbang akal! 

***

Hujan deras mengguyur bumi. Dengan ditemani petir yang menggelegar dengan suara nyaring bila didengar. angin malam sebagai pelengkap malam ini.. 

Seperti hannya hati seseorang yang tengah duduk di balkon kamar nya Menatap lurus dengan mata sendu . Air mata yang sudah mengalir deras dipipinya tatapan kosong dan pikiran nya kemana - mana dengan hannya berpakai an sweter dan hotpen bahkan angin malam yang begitu dingin pun tak dirasakan nya ia begitu hanyut dalam pikiran nya beban yang di rasa teramat berat baginya hannya mengusap air mata nya saja ia tak bisa karna setiap ia akan mengusap air mata itu, bukannya air mata itu akan berhenti melainkan bertambah deras nya mengalir di pipinya.

YA! orang itu adalah THALIA ARABELLA P. orang yang sedang merasa kan kehancuran dalam hati nya.




Hai hai..  Para riders ku.  Cukup sini dulu Yha. Lanjut Chapter selanjut nya.  Dan sabar nunggu Chapter 33

Jangan lupa vote dan coment Yha ya.  Kasih saran gitu gimana? 

ThaLia (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang