Chapter 51

438 28 1
                                    

1 minggu setelah kejadian dimana Tata memaafkan Devon, kedekatan mereka semakin lebih  dekat.

Bahkan hampir setiap hari Tata dinasehati ketiga teman nya. Apalagi Anggel yang selalu mengomel pada Tata.  Tapi tetap saja Tata berkata jika ia dengan Devon hanya teman.

Rey yang melihat kedekatan adiknya dengan Devon kembali, tampak tak percaya. Bahkan ia sudah memarahi adiknya itu tapi tetap saja jawaban Tata tetap sama, " Tata cuma temenan aja sama Devon bang! "

Dada Aldo seperti dihantam ribuan pedang teramat sakit yang ia rasakan. Ketika ia melihat Devon dan Tata ketawa bersama di pinggir lapangan basket saat pertama kali.

Kedua kalinya Aldo merasakan rasa sakit ini. Kedua kali Tata membuat nya kecewa. Dan kedua kali nya Aldo menitikan air mata terbodoh yang dalam hidup nya.!

" Udah lah Al.  Cinta memang gak harus memiliki " Perkataan Alvi memang benar. Bisa gak sih ia menyangkal kebenaran itu? Ingin rasanya ia egois memiliki Ara nya.

Mungkin ia hanya terlalu kepedean jika ia berfikir Tata membalas perasaan nya. 

" Gue rasa adik gue punya perasaan ke lo Al " Ucap Rey

Mata Aldo menatap intens ke arah Rey. Apa benar yang ia dengar? 

" Gue liat dan denger sendiri pas adik gue di balkon,  dia bilang perasaan lo beda sama apa yang ia rasakan ketika deket si brengsek itu! " Lanjut Rey

Aldo tersenyum.  Apa ia harus memercayai nya?  Jika itu benar maka Aldo akan lari dan memeluk Ara nya lalu mengucapkan Kata cinta dan terus mengulangi nya.!  Tapi ia tak cukup berani untuk itu. Ia memang bodoh! Ya katakan lah ia bodoh!  Ia memilih pergi dari hadapan Rey dan Alvi dan menyangkal semua kata-kata Rey tadi. Ia lebih menyayangi Hatinya. Takut jika hatinya kembali terluka.

••••

Nisya,  Anggel, dan Jessica sebal dengan sikap Tata akhir-akhir ini. 

Ini yang mereka tak suka dari sikap Tata yang seperti ini! Selalu saja sikap labilnya muncul. Apalagi sikap egois nya.

Anggel berfikir Otak Tata mungkin terbalik! Sudah beberapa kali ia menasehati Tata. Tapi tak satupun nasehat nya di patuhi selalu aja diabaikan!

Jessica juga berfikir mungkin Tata sudah mengabaikan kembali sahabat nya ketika kembali dekat dengan kakak kelas itu! Ternyata pengaruh Devon sangat buruk! Jessica akan terus mengutuk dengan kata-kata pedasnya!

Nisya sendiri berfikir mungkin Tata salah mengambil jalan. Nisya tau dengan perubahan Tata akhir-akhir ini adalah jalan yang paling bego diambil Tata!

Dan jalan terbaik yang diambil ketiga sahabat Tata adalah melabrak Devon sendiri!  Karna disini  yang patut disahkan adalah Devon!  Ia sudah membawa pengaruh buruk pada Tata.

" Ingin rasanya gue cekik tu leher Devon!  Bener-bener brengsek bgt! " Umpat Anggel sambil menatap ke arah Devon yang sedang duduk dengan Tata tampak sedang tertawa bahagia.

Jessica malas mendengar sahabat  yang satu itu setiap detik slalu mengumpat!

" Udah lah Nggel. Mungkin Tata bener kali ini. Mereka hanya temenan" Bujuk Nisya mencoba menenangkan Anggel

" Bukannya baik malah buruk jika mereka temenan Nisya! Lo juga bego tau!  Kalau Tata ada perasaan lagi gimana ke Devon? Lo tau kan? Tata masih sayang sama tu cowok? Yang ada ntar Tata makan ati lagi" Tegas Anggel dengan wajah kesal

" Biarin aja jika mereka balikan!  Gue makin kesal! Sama aja usaha kita bulan lalu buat Tata jauh sama Devon sia-sia!  Tetap aja kan?  Mereka deket lagi? Cih! "

Memang ada benarnya ucapan Jessica. Pada akhirnya Tata kembali dekat dengan Devon.

Lanjut Jessica  " Makin emosi gue disini liat mereka! Cabut yuk ke kelas aja! " Anggel langsung berdiri menyusul Jessica yang sudah melangkah keluar kantin. Nisya juga sudah berdiri dan menyusul kedua temannya itu.

Mereka bertiga meninggal kan kantin!

•••

Bola itu dipantulkan beberapa kali..  Lalu di dribbling dan dilambungkan akhirnya masuk ke ring basket.

" Lo mau mainin lagi cewek Lugu itu von? "

Pertanyaan Rio membuat Punggung tegap Devon seketika menegang.

Diputarnya tubuh Devon menghadap Rio. " Gak "

Jawaban singkat Devon membuat bingung Rendy dan juga Rio, apa maksud dari kata singkat nya itu

" Kenapa lo deketin Tata lagi? "

Devon memantulkan bola berulang kali..  Lalu membalas ucapan Rendy dengan bibir terangkat. Ya Devon tersenyum. 

" Salah gak kalau gue tertarik sama Tata? "

Seketika dua sahabat Devon tertawa dengan keras seolah Ucapan yang barusan Devon ucapkan adalah kata-kata lucu yang pantas ditertawakan.

" Pfffttt hahahaha! "

" Anjir!  Sejak kapan lo suka sama cewek? Lo mencoba ngelawak von?  Hahaha sumpah lucu banget "

" Siapa bilang gue suka sama Tata? " Balas Devon sambil menaikan satu alisnya.

Rio dan juga Rendy saling menatap lalu melihat wajah Devon dengan bingung.

" Katanya lo tertarik? "

" Gue bilang tertarik doang. Gue gak bilang suka!  Lagian gue tau kalau Aldo suka sama tu cewek lo tau kan apa yang gue akan lakuin? " Alis Devon digerak-gerakan seolah membuat kedua sahabt nya mengerti dengan ucapan nya barusan.

Rio merebut bola dari tangan Devon lalu memantulkan nya perlahan. " Lo tau bola ini?  Semakin lo mencoba untuk mendorong nya. Semakin tinggi pantulan nya. Hati cewek kaya bola bro yang mudah melayang ketika lo semakin membuatnya terbang.  Lo gak akan tau sakitnya cewek ketika lo buat kecewa karna lo hanya tau sebuah permainan tanpa tau cara nya untuk mengakhiri! "

Devon mencoba mencerna kata-kata Rio barusan. Ada sedikit benar menurut nya. Tapi ego dan rasa benci membuat nya menyangkal apapun kebenaran nya.

" Sampai kapan lo kayak gini?  Sampai kapan lo benci saudara lo sendiri? " Kali ini yang berbicara adalah Rendy. Ingin rasanya Devon memukul kedua temannya itu yang tidak sama sekali mendukungnya.

Rahang Devon mengeras. Tanda emosinya mulai menguasai tubuhnya lagi. Karna rasa benci nya yang semakin besar membuat hati nuraninya tertutup!

" Dia bukan saudara gue! "

Setelah mengucapkan empat kata singkat itu, Devon berbalik pergi meninggalkan dua temannya yang diam tanpa menjawab atau mencegah nya untuk pergi.






VOTE YA GUYS..  ❤❤❤🙏🙏🙏
MAKSIH UDAH MAU MAMPIR BACA CERITA ABSURD KU INI😂❤💙💛

ThaLia (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang