Jika permainan cinta itu rumit..
Kenapa banyak orang memilih mencoba ?
Tak sepertiku yang memilih diam menghayal sang pangeran datang dan hariku begitu indah tanpa kerumitan tanpa kesakitan..
Tapi aku tau..
Itu hanya mimpi yang jauh terbang tersapu angin..
Sama sepertimu!
Yang pergi bersama angin meninggalkan kenangan yang
~ sulit dilupakan ~###
" emmm Tata.. Emm---"
Omongan Tata terpotong oleh suara seseorang. Yang tiba-tiba muncul di samping kiringnya..
" Jangan pernah mau kembali dengan Devon Ra "
Tata diam.. Kepalanya ditengokkan sedikit ke arah suara itu..
Lagi.. Sekali lagi Aldo ikut campur dalam urusanya! Kenapa?
Aldo mendekat ke arah Tata. Ia berjalan santai menuju Ara nya.
" Gue mohon.. Jangan kembali sama Devon. Dia cuma manfaatin lo aja Ra. Dia datang cuma mau bohongi persaan lo lagi. Pliss "
Tata diam. Ia tak mengerti semua perkataan Aldo. Dengan sikap aneh Aldo membuat nya bertambah bingung.
" maksud lo kesini tiba-tiba datang .. Terus bilang ke gue kalau kak Devon bohongi gue lagi apa sih? Lo yang bersikap seolah-olah tak mengenal gue. Lalu sekarang datang ikut campur urusan gue? Lo gila?"
Devon hanya berdiri di depan Tata dengan senyum licik nya.
Aldo mengusap rambutnya dengan kasar..
" YA! GUE EMANG GILA TA! gue gila karna Lo!"
Suara tepukan tangan terdengar lantang..
Siapa lagi kalau bukan Devon pelakunya..
" drama yang bagus .. Hemm gimana tawaran gue Ta? "
Tata bingung.. Dengan situasi ini.. Membuat nya bingung.. Entah karnah apa. Karna Devon yang mengajak nya kembali atau Aldo yang tiba-tiba jadi pahlawannya..
" gue gak tau hrs jwb apa.. Yang jelas perasaan Tata ke Kak Devon udah hilang.. Buku itu memang penting buat Tata. Tapi kalau Tata harus kembali ke kak Devon lagi. Maaf kak Tata gak bisa. Terserah kakak mau apain buku itu. Tata gak peduli lagi dengan buku itu."
Devon yang mendengar hal itu sangat kaget.. Tidak sesuai dengan perkiraannya. Ia bahkan tak bisa membayangkan Tata akan berkata seperti itu.
Aldo hanya diam tak berkomentar apapun..
Dan setelah mengatakan itu. Tata berjalan memutar badannya lalu kembali berjalan ke arah pintu gerbang sekolah..
" Lo mau tau ? Kenapa gue bisa dapetin buku ini?? "
Tata berhenti berjalan.. Mencoba mencerna maksud perkataan Kak Devon.
" Lo terlalu polos Ta.. Haha sampai lo lupa ketulusan dan kepolosan lo itu yang menjadi bumerang sama diri lo sendiri. Lo gak tau lo sudah di manfaatin orang lain .. Apalagi dihianati temen terdekat lo sendiri. "
Tata langsung memutar tubuhnya menghadap Devon..
" Apa maksud kak Devon??"Devon mengangkat buku itu diatas kepalanya.. Dan berkata
" ANGGEL yang ngasih buku ini ke gue!"Dan setelah itu Devon berjalan cepat meninggalkan Tata yang diam membeku disana..
DEG!
Satu tetesan air lolos membasahi pipinya. Bibirnya kelu untuk sekedar berucap kata.. Bahkan sekarang kakinya tak mampu untuk menahan berat tubuhnya.
Aldo yang melihat Tata seperti itu segera menghampirinya.
Hikss.. Hikss.. Hiks..
Ya kali ini Tata menangis. Ia tak bisa menahanya untuk sekarang.. Ia tak peduli dengan semua orang yang melihatnya seperti ini.. Ia tak peduli dengan tubuhnya yang terduduk di lantai.. Yang dipikirkanya sekarang adalah kenapa ia terlalu bodoh untuk itu.
" gue antar lo pulang.. "
Aldo mencoba membantu Tata berdiri tapi ditolak Tata.
Dari kejauhan .. Ketiga Sahabat Tata datang berlari menghampiri Tata.
Satu fokus tatapan Tata hanya mengarah ke arah Anggel yang sama kwatirnya seperti kedua sahabatnya yang lain.
PLAK!
suara tamparan yang begitu nyaring.. Membuat Nisya dan Jessica menutup bibirnya karna terkejut..
Sekarang Tata sudah berdiri dengan tegap.. Tangannya yang secara reflek sudah menampar Anggel bahkan membuat Anggel juga sama terkejutnya..
" Ta.. " ucap Nisya.
" Lo ternyata lebih brengsek ya dari Devon Nggel! Gue udah anggap lo Sahabat. Bahkan kayak saudara gue sendiri.. Kenapa ? Kenapa lo lakuin ini sama gue? GUE PUNYA SALAH SAMA LO? JWB NGGEL!! BANGSAT!"
Anggel hanya diam mematung dengan tangan kananya memegangi pipi yang sudah ditampar Tata baru aja.. Air mata lolos dengan derasnya..
Nisya dan Jessica yang melihat kebruntalan Tata dengan cepat menangkap Tata. Ia tak mau Tata berbuat nekat lagi.
" JAWAB NGGEL APA GUE PUNYA SALAH SAMA LO!! KENAPA LO KHIANATIN GUE!"
Jessica bingung dengan omongan Tata. Langsung saja ia bertanya.
" Anggel khianatin lo apaan?"
Mata tajam Tata tak lepas menatap Anggel. Ia berkata " lo tau Buku Pink gue sangat berarti buat gue.. Kalian tau betapa cemas nya gue untuk cari buku itu. Kalian tau betapa frustasinya buku itu hilang dari gue?.. Dia jawabanya " sambil menunjuk ke arah Anggel.
Sontak Nisya dan Jessica menatap Anggel dengan wajah kecewa..
" maaf sebelumnya.. Ta gue bisa jelasin "
" HALAH SUDAHLAH NGGEL! LO GAK PERLU JELASIN LAGI. APA SIH YANG MAU LO JELASIN? GAK GUNA! DISINI GUE YANG SALAH. KARNA GUE TERLALU POLOS UNTUK PERCAYA SAMA LO!"
Dan setelah itu Tata pergi dengan langkah cepat.
Jessica maju satu langkah di depan Anggel.. Lalu berkata
" Gue kecewa sama lo Nggel. Ternyata lo juga bisa jadi penghianat! " lalu pergi" Nis... "
" Gue gak bisa berkata apapun.. Sama halnya Jessica dan Tata. Gue juga kecewa sama lo Nggel"
Ucap Nisya dan pergi menyusul Tata dan Jessica ..
Hikss.. Hikss.. Hikss..
Aldo yang dari tadi diam.. Mencoba tidak ikut campur urusan Tata.. Tapi karna ia sudah berada disitu ia berfikir ia sudah masuk dalam urusan mereka..
" Gue tau apa yang lo rasain.. Bahkan Alasan lo ... "
KAMU SEDANG MEMBACA
ThaLia (?)
Teen FictionThaLia semua orang memanggilnyatata! Tidak dengan cowok yang bernama Aldo yang selalu memanggilnya Ara. Dari kata ARAbella yang diambil dari nama tengahnya.. Menurut Tata sendiri itu adalah panggilan aneh dan cuma Aldo yang memanggilnya berbeda. Cew...