Chapter 62

442 24 0
                                    

Devon berjalan dengan santai sambil membawa kantong kresek yang berisi air mineral dan makanan kecil seperti roti dan snack..

Ia mengkah masuk di ruangan yang penuh cat berwarna putih.. Ada satu kasur yang berada tepat didepannya.. Seprai putih, bantal putih bahkan semua barang disanapun berwarna putih..

Disamping kasur itu ada tiang yang berdiri tegak dengan air imfus yang menggantungnya.. Dan ada gadis kecil yang tertidur pucat dengan tangan kanan diimfus. di samping kirinya ada alat detak jantung..

Devon melangkah pelan mendekati Seorang perempuan yang duduk di pinggir kasur.

Wajahnya yang kusut, dengan penuh kesedian sangat terbaca di wajah cantiknya.

" nih gue tau lo belum makan... " sambil menyodorkan kantong kresek.

" maksih. " ucapan dengan tulus untuk Devon ..

" Maafin gue Nggel. "

***

RUMAH SAKIT CEMPAKA

Aldo masih menggandeng tangan Tata dengan erat..

Nisya dan yang lainnya berjalan di belakang Aldo dan Tata.

Ditelusuri lorong demi lorong.. Sampai mereka berhenti di sebuah kamar Anggrek no. 29

Sebelum Aldo membuka pintu didepannya.. Ia menatap Tata dengan maksud memberikanya kekuatan dan menggenggam semakin erat tangan Tata.

CEKLEK!

Tata melihat Anggel disana dan disampingnya berdirilah sosok Devon. Dan dikasur itu ada gadis kecil yang tertidur dengan wajah pucat.

Langsung saja Tata berlari menuju ke arah Anggel.. Diikuti oleh Nisya dan Jessica.

Dipeluknya dengan erat tubuh Anggel seakan-akan takut kehilangan..

" Maafin aku Nggel.. Aku minta maaf.. Aku tau aku salah gak seharusnya aku berkata kasar sama kamu.. Aku tau aku bodoh. Im so sory  " ucap Tata dengan penuh ketulusan.

Anggel masih mematung.. Ia tak mengerti dengan semuanya. Seakan-akan itu adalah mimpi. 

" Aku gak marah kok .. Malahan aku yang harus nya minta maaf sama kalian.  Maaf maaf udah bikin buku diary lo hilang Ta. Maaf udah bikin kalian kecewa "

" sstttt udah seharusnya kita yang minta maaf sama lo. Kenapa lo gak cerita ke kita Nggel? " tanya Jessica

Anggel menatap Devon dengan wajah sendu.. Devon yang mengerti langsung saja keluar dengan mengajak Aldo dan yang lainya..

Diruangan itu.. Tersisa Anggel,Tata,Nisya,Jessica dan adiknya yang terbaring lemah di kasur.

" aku minta maaf karna gak cerita sama kalian.. Waktu itu.. Aku ingin mengatakan pada kamu Nis. Tapi aku melihat kamu sedang bahagia bersama bang Rey. Aku gak mau ngerusak kebahagiaan kamu dengan bang Rey. Disaat kondisi perusahaan Ayah aku dipertaruhkan aku mencoba menelpon lo Jes. Berulang kali. Tapi gak ada jawaban.. Dan ketika Bunda dan Adik aku kecelakaan, Aku mendatangi kamu Ta. Tapi kondisi kamu yang seperti itu membuat aku gak mau menambah beban untuk kalian.. Dan disaat itulah Kak Devon ada dia nolongin aku.. Awalnya aku pikir ia bener-bener mau nolongin aku. Tapi aku gak nyangka kalau dia ternyata manfaatin aku. "

Setelah Anggel menceritakan semuanya.. Nisya,Tata, dan Jessica langsung kembali memeluknya dan menangis dengan kencang..

Perasaan bersalah menyelimuti Ketiga teman Anggel. Walau sudah berulang-ulang kali mereka meminta maaf, itupun tak mengubah semuanya.

Anggel mencoba tersenyum untuk memperlihatkan pada temanya kalau ia baik-baik saja.

Bagaimana bisa Anggel tersenyum ? Setelah semua terjadi..

Tata semakin merasakan salah yang begitu besar pada Anggel.

" Ta. Nis. Jes. Aku iklas. Aku gak papa. Cukup kalian anggap aku sahabat lagi. Itu udah cukup buat gue.. "

" kita bakalan slalu ada di samping kamu nggel " ucap Tata dengan diangguki kedua temannya.

Jessica mengerutkan keningnya .. Lalu berucap " berarti yang patut disalahkan disini adalah Devon."

Anggel menatap Jessica lalu membalas ucapanya " aku udah maafin kak Devon kok "

Tata tersenyum menggoda ..
" semudah itu dimaafin??? Atau jangan-jangan.....?"

Anggel langsung saja mencubit pipi tembem Tata dan berkata "tidak" berulang kali..

Dan mereka kembali tertawa bersama..

***

Setelah kejadian itu.. Mereka kembali bersahabat. Anggel kembali masuk sekolah dan setelah pulang sekolah Anggel dan didampingi ke tiga temanya untuk menjaga Bunda dan Adiknya.

Keadaan Bunda Anggel sudah mulai membaik.. Tapi keadaan Adik Anggel masih sama.. Tertidur dengan wajah pucat tak ada tanda-tanda adiknya akan siuman.

Sesekali Aldo dan Keyla menjenguk Adik dan Bunda Anggel di rumah sakit. Lebih tepatnya Keyla yang memaksa Aldo untuk menemaninya..

Tapi setiap Aldo dan Keyla kerumah sakit. Pasti berpapasan dengan Tata. Masih sama seperti sebelumnya, Aldo maupun Tata bersikap seolah tak mengenal.. Dingin. Dan cuek.

" Lo lagi lo lagi! Kenapa sih lo sering banget ke sini?! Saudara bukan! Temen juga bukan! Sok-sok an care!"

Itulah ucapan jutek Tata setiap ketemu Keyla dirumah sakit. Apalagi Tata melihat Aldo yang membuat nya bertambah dongkol!

" suka-suka gue! Seneng banget ngurusi hidup gue! "

Dan itulah jawaban Keyla setiap Adu ucapan dengan Tata.

ThaLia (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang