Chapter 15

657 53 1
                                    

Malam yang indah,  dengan bintang dan bulan purnama sebagai penerang..

Hembusan angin malam yang menyejukan.. Membuat cewek di ujung sana menggosok-gosokan kedua lengannya,  karna hawa dingin angin malam.

Ya wanita itu tata,  ia duduk sendirian yang tampak sedang menunggu seseorang untuk datang

Jam menunjukan pukul 19.15,
Sudah 15 menit tata menunggu seseorang yang tak kunjung datang. Ia masih setia duduk termenung dan gugup ketika nanti seseorang itu tiba-tiba datang

" hai..  Udah lama?  Maap macet " ucap devon tiba-tiba.  Yang membuat tata terkaget dan gugup.

Detak jantung tata berasa ingin loncat sekarang,  karna melihat stelan jas berwarna coklat yang sangat cocok melekat di tubuhnya yang amat sexy itu.

" hai..  Kok bengong? " ucapnya lagi karna tata masih menatapnya dengan terbengong

Tata yang terkaget langsung sadar dan menjawab perkataan devon dengan gugup " eh..  Engg--nggak kok hehehe"

" udah pesen? "

" belum "

" yaudah bentar yah..  Kakak pesenin dulu" ucap devon yang dibalas anggukan oleh tata,  dan devon segera melangkah pergi

Tak selang beberapa lama,  devon datang dengan beberapa makanan yang di bawa pelayan itu menuju tempat yang tata duduki

Tata tersenyum bahagia melihat devon yang amat perhatian kepadanya,  ia berharap waktu di perlambat karna momen ini yang menurutnya ' romantis '

" silahkan menikmati " ucap beberapa pelayan yang mengantarkan makanannya dan segera pergi

Tata dengan gugup memakan sesuap demi sesuap ke mulutnya,  ia benar-benar nervers jika berada dekat dengan devon.

Devon yang melihat kegugupan tata,  tampak tersenyum lalu bersikap biasa saja.

Setengah makan tata dikejutkan dengan balon yang diterbangkan bertuliskan ' Maukah kau jadi Kesasihku?  THALIA ARABELLA P '

Seketika hati tata terus berdetak dan jantung tata ingin loncat dari ketinggian 234

Kaget,  tak percaya,  kagum,  bahagia,  senang,  syok kalimat itulah yang sekarang  tata rasakan.  Ia benar-benar tak percaya apa yang ia lihat di udara kali ini.   Dengan balon balon yang nampak indah bertuliskan ungkapan prasaan seseorang kepadanya.  Lebih tepatnya menembaknya untuk menjadi 'pacar'nya

" gimana? " tannya devon yang entah kapan devon sekarang berada di sampingnya yang berjongkok sambil membawa bunga mawar yang indah

Deg!  Deg!  Deg!

" mak---mak--maksud-nya?? " gugup tata

" mau gak jadi kekasih aku?  " ucap devon dengan senyumnya sambil menyodorkan sebuket bunga mawar padanya

Gue gak ngimpi kan??  omay gat!! Devon nembak gue??? Batin tata kegirangan

" gimana mau gak? " ulang devon sekali lagi

" eh?..  Emmm mau" jawab tata dengan merona karna malu

" jadi? "

" iya, tata mau jadi kekasih kak devon.  "

"Yesss" girang devon..  Yang membuat tata semakin malu tapi bahagia.. 

Akhirnya impian ku slama ini tercapai..  Trimakasih tuhan batin tata

🐇🐇🐇

Akibat kejadian kemarin malam.  Membuat tata senyum-senyum sendiri sejak kemarin setelah devon mengantarkannya pulang.. 

ThaLia (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang