Chapter 47=>2

419 26 0
                                    

Di saat ku berfikir tentang khayalan imajinasi..  Kau datang dan membuat semua itu menjadi nyata! 

❤ NISYA ❤

⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫⚫

AUTHOR POV

Hari ini,  Rey sudah bersiap untuk pergi berkencan dengan Nisya.  Rencana yang di buat nya dengan Aldo pun seakan sudah berjalan dengan lancar..  Dan Rey sangat memuji kecerdasannya..  Yah walau mengorbankan adik kandungnya sendiri bersama pria penguntit seperti Aldo!  Tak apa lah!  Ini demi kebaikan dirinya bukan?  Kapan lagi ia bisa menikmati kencan malam dengan orang yang di sayang nya.?

Di tempat lain,  Nisya mondar - mandir di depan pintu utama karna ia sedang gugup! Oh Tuhan bahkan jantungnya berdetak seperti alunan music di club malam..  Huh!

Tok!  Tok!  Tok!

Ketukan pintu yang secara tiba-tiba membuat Nisya tersentak kaget..  Dan sial nya jantung dan hatinya tak bersahabat kali ini!

Tok! Tok!  Tok!

Bunyi ketukan pintu itu kembali di dengar Nisya. Tapi tetap saja Nisya hanya diam membeku di tempat tanpa sekalipun berniat berjalan mendekat pintu untuk membukakan nya.. 

Tok! Tok! Tok!

Dan dalam ketiga kalinya pintu itu di ketuk..  Nisya sadar dengan lamunan nya dan langsung berjalan ke arah pintu untuk membukakan nya.

Kenapa aku berkeringat?  Padahal di sini sangat dingin?  Rasanya seluruh badanku seperti jelly..  Oh ya ampun -batin Nisya

Ceklek!!

Setelah dibukakan nya pintu itu,  langsung saja sosok di balik pintu itu berjalan mendekat ke arah Nisya dan mulai memasuki dalam rumah nya..

Oh sial!!  Bahkan kedua bola mata gue gak berkedip!  - batin Nisya lagi

Rey terpaku ketika pandangan lurus menatap kearah Nisya.  Satu kata di benak pikirannya cantik!

Nisya yang tampil berbeda malam ini,  membuat seorang Rey Alberto menahan nafas nya takala melihat Nisya yang begitu sangat perfect menurutnya.

"He'emm"

Suara deheman Nisya memecah kecanggungan diantara mereka.  Dan Nisya mencoba maksimal mungkin untuk menetralkan detak jantung nya.  Oke menurutnya ia akan memeriksakan jantungnya besok!

" Siap tuan putri? "

Dengan uluran tangan yang lembut Nisya menyambut nya dan mereka pun berjalan santai menuju mobil Rey. 

--

" Ehh lo mau ngapain? " Tanya Nisya. Ia sontak kaget tiba-tiba Rey mulai mendekatkan wajahnya. Dengan reflek Nisya mundur dan ia menghalanginya dengan tangan nya.

" Emang kamu berfikir aku mau ngapain? "

Ucapan Rey malah terasa memojokan Nisya. Gadis itu malah bingung ingin membalas ucapan nya dengan kalimat apa.

Jantung Nisya semakin berdebar ketika dengan cepat Rey memasangkan sabuk pengaman. Wajah Rey terlalu dekat dengan wajahnya, Membuatnya semakin gugup.

" Kamu lucu kalau lagi gugup "

Dyarrr!! 

Nisya tak menyangka cowok disampingnya mengetahui bahwa dirinya gugup. siapapun tolong Nisya butuh kardus atau keresek yang bisa nutupin wajahnya yang pasti sudah merona merah karna malu.

Saat sudah memasangkan sabuk pengaman, bibir Rey mendekat ke arah telinga Nisya dan membisikan sesuatu

" Kamu kira aku mau nyium kamu ya? Hahahaaa"

Seketika pecah sudah tawa Rey yang tertahan sejak tadi.

Dengan sangat malu Nisya mencoba bersikap santai walau itu mustahil karna sikap Nisya lah yang menunjukkan kalau ia sedang gugup dan malu saat ini.

" Apaan sih! Gak lucu! Tadi aku kira.... "

" Ihh pikiran Nisya kotor "

Sontak Nisya mendengar penuturan Rey langsung mencubit lengannya. Perasaan malu dan gugup seketika berubah menjadi kesal..

" Aduh..  Sakit Say. Eh sya maksud aku "

Oh Tuhan.  Kuatkan jantung Nisya saat ini!!

ThaLia (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang