Chapter 64

421 25 3
                                    

Hari ini adalah hari dimana bazar SMA GARUDA telah dibuka.. Hari yang sangat ditunggu-tunggu semua siswa.

Siapapun boleh datang ke acara bazar tersebut. Dan setiap kelas wajib membuat stand bazar yang akan dipilihnya.

Terkecuali untuk kelas 12 yang datang sebagai peserta bazar yang akan membeli di salah satu stand-stand kelas 10 atau kelas 11.

Rey beserta teman-temanya sudah datang yang pertama kali. Memang niat awal Rey hanya untuk melihat pacarnya si 'ninis' alias Nisya. Tapi karna memang Dio dan Alvi ingin melihat-lihat semua stand bazar tersebut. Dan disinilah sekarang tepat pukul jam 7 sudah berada di halaman SMA GARUDA.

Padahal acara pembukaan Bazar tepat pukul 09.00 WIB memang tak salah kira kalau Rey the ngengs agak somlak!

" OMG ini apa-apaan sih masih ditaruh sini! Heh Siti buruan ambil taruh di belakang ini!. Hee Tino anak nya mamat buruan ambil meja kursi taruh disini!"
Omel Tata pada teman lainnya..

Reno sendiri pun sibuk mengkoordinasi makanan yang akan dijual dan barang di standnya tersebut..

Anggel dan Jessica sendiri pun sibuk merias dekorasi tampilan luar Stand nya.

Keyla juga sibuk untuk mengecek ulang keuangan pemasukan dan keluarnya semua uang yang diperlukan untuk membeli bahan dan peralatan bazar.

" Heh si cewek bar-bar ngapain lo masih aja sibuk ngurusin urusan lo sendiri. Buruan bantu yang lain nya.. Slalu deh bikin kesel!"

Selalu saja tak henti-henti nya Tata mengomeli Keyla. Begitupun Keyla yang selalu membuat jengkel Tata.

" Ogah! Urus urusan lo sendiri! Gue juga sibuk ngurusi uang bazar!" begitu lah jawaban jutek Keyla.

" HASSSSS !!!"

Sabar - sabar,, kalau ini bukan pembukaan acara bazar udah gue cakar tu muka.. Gue iket tu bibir si bar-bar !!! NYEBELIN!!! -batin Tata

" NINISSS JODOHNYA BABANG REY.. I COMINGGGG"

Mungkin ini ujian Tata. Sudah kesal karna sikap Keyla sekarang Abangnya yang somplak datang mengacaukan acara..

Gak boleh dibiarin!!!

Tata berjalan dengan cepat menuju ke arah abangnya yang berjalan mendekati Nisya.

BUKKK!!

"ARGGG"

Rey meringis kesakitan karna dengan sengaja Tata memukul abangnya dengan tongkat kayu yang berukuran kecil. Tapi sangat berpengaruh jika memukul seseorang.

" Adik gila! " kata Rey

Tata melirik tajam abangnya lalu membalas ucapan abangnya dengan sangat jutek..

" LO LEBIH GILA!! PERGI GAK! "

" apaan sih terserah gue. Gue disini mau ketemu Ninis bukan lo. Malah lo yang sewot!"

BUKKK!!

" ARGGG! "

Nisya yang melihat mereka berdua sedang berantem lebih baik tidak mendekat. Takut saja ia terkena imbas sahabatnya. Karna ia tau Tata sekarang sudah berubah menjadi jelmaan Serigala betina!

" GAK ADA NINIS NINIS AN!! ADANYA NANAS MAU LO GUE LEMPAR KEKEPALA LO! PERGI GAK! GUE PUKUL LAGI NIH!!" teriak Tata lagi dengan ganas..

Dio dan alvi yang melihat sikap Tata meringis dan tak berkomentar apa-apa. Takut saja jika mereka juga terkena imbasnya.

" Aarrrrgggg aduhh!! Gila adik gue gila! Oke gue cabut!!! " jawab Rey dengan masih memegangi kepalanya.. Takut saja jika kepalanya juga dipukul adiknya. Ia tau sekarang adiknya menjadi sangat galak dan mengerikan!

" LO LEBIH GILA!!! "

***

PUKUL 10.00 WIB

Devon berjalan-jalan menelusuri setiap stand bazar tak dilihatnya bazar yang ia cari..

Ditengoklah kekanan dan kekiri pun nihil.. Tak juga menemukan seseorang yang ia cari.

Rendy dan juga Roni bingung melihat Devon yang sedari tadi sibuk mencari seseorang. Jika ditanya pasti nya Devon akan menjawabnya " bukan apa-apa" sangat-sangat membuat jengkel.

" coba kesana yuk.. " ajak Devon

Kali ini Rendy mencoba bertanya lagi pada Devon " sebenernya siapa sih yang lo cari? "

Devon melirik Rendy sekilas lalu menggeleng " gak bukan apa-apa"

Dasar cowok! -batin Rino

Dan Devonpun kembali berjalan menelusuri Bazar tersebut.

Cuaca yang sangat panas membuat kerongkongan sangat kering. Dan perlu diisi air

Dan pilihan Devon sangat tepat karna sebelah kanannya adalah stand yang menjual minuman dingin.

" ada yang perlu saya bantu--- Devon? "

DEG!

Devon terkaget dengan suara dan seseorang yang berada di depannya..

Gak mungkin! -batin Devon

" gak jadi!"

Dengan cepat Devon membalikan badannya dan berjalan cepat

Rendy dan Roni tampak bingung dengan sikap Devon. Tak seperti biasanya ia bersikap seperti itu.

Raut wajah Devon berubah seketika menjadi dingin tampak jelas aura emosi nya yang keluar.. Pancaran kesedihan dan kekecewaan tercampur jadi satu..

" DEVON TUNGGU!"

Devon pura-pura tak mendengar dan terus berjalan maju dengan cepat..

" DEVONDROVA RIFALDO WIRATMAJA " teriak seseorang itu lagi..

DEG!

Tiga kata namanya itu berhasil membuat Devon berhenti.

" gue pikir lo udah mati "

Perkataan Devon sangatlah menyakitkan.. Siapapun yang mendengar nya pasti merasakan sakit hati karna ucapanya yang sangat kasar..

Seseorang yang sedaritadi meneriaki Devonpun mulai melangkah mendekatinya secara perlahan..

" Gue butuh bicara sama kamu Ova. "

Masih berdiri ditempat tanpa mau berbalik untuk melihat seseorang yang telah membuatnya campur aduk itu ia berkata " nama gue Devon! Ova yang lo maksud udah mati dari lama. Gak perlu dibicarakan lagi. Semua sudah jelas semenjak 10 th yang lalu. "

" sekali saja dengerin gue va.. "

" JANGAN PANGGIL GUE OVA!! LO BUDEG!"

seseorang yang di maksud Devon pun terkaget dan tampak tak percaya dengan sikapnya sekarang..

Tesss..

Sudah pastinya air bening menetes di kedua pipinya yang terlihat putih kemerahan..

" 10 menit aja dengerin gue.. Pliss gue mohon "

Devon menengok ke arah belakang lalu berkata " sudah terlambat Key! "

ThaLia (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang