SEMBILAN

374K 17.1K 330
                                    

Selamat malam...

Author kembali lagi nih. Semoga masih banyak yang menunggu kelanjutan cerita ini

Untuk kali ini aku nggak pasang note dan maybe besok aku akan up lagi karena aku lagi semangat nulis

Selamat membaca...

💉💉💉

"Revano!" teriak Arini yang diacuhkan oleh dokter muda itu. Revano malah semakin mempercepat langkahnya.

Tubuh Putra terhuyung akibat Arini yang menabraknya dari belakang, membuat Putra berdecak dan menghentikan langkahnya.

"Maaf, Kak. Nggak sengaja" teriak Arini masih berlari-lari kecil mengejar Revano yang hampir sampai di mobilnya.

"The drama begins" lirih Putra seraya melipat kedua tangannya di depan dada.

Sedangkan di ujung sana, Arini sudah berdiri di depan Revano, membuat Revano tak dapat membuka pintu mobilnya.

"Antar aku pulang" kata Arini dengan senyum manisnya, membuat Revano menghela nafasnya.

"Tadi kamu ke sini naik apa?" tanya Revano membuat Arini menunjuk mobilnya yang terparkir di samping mobil Zidane.

"Aku naik mobilku" kata Arini masih menunjuk mobilnya.

"Yaudah pulang aja sendiri" kata Revano mendorong tubuh Arini untuk bergeser dari tempatnya.

"No no no" teriak Arini seraya menarik tangan Revano yang sudah akan membuka pintu mobilnya.

"Mobilku nanti mau dibawa Vanessa" kata Arini mencari alasan yang logis, yang bisa membuat Revano percaya.

"Aku ada operasi di rumah sakit" kata Revano dengan dingin disertai tatapan tajamnya yang menatap mata hitam Arini.

"Kan it...."

"SE.KA.RANG!" kata Revano penuh penekanan, memotong ucapan Arini.

"Tapi kamu mau tuh nganterin Kak Putra balik ke kantornya!" kata Arini yang melihat Putra menatapnya dan Revano dengan malas.

"He's my friend!" kata Revano membuat Arini menghela nafasnya.

"I'm your future wife" kata Arini dengan sebal, membuat Revano berdecak.

"In your dream" desis Revano sebelum mendorong Arini menjauhi mobilnya.

"Hey you!" teriak Arini sebal karena dia jatuh terduduk, membuat Putra terkekeh lalu berjalan mendekat ke arah Arini.

Putra mengulurkan tangannya, membantu Arini bangun, membuat keduanya mendapatkan tatapan mematikan dari Revano yang diacuhkan keduanya.

"Are you okay?" tanya Putra dan Arini mengangguk seraya membersihkan roknya yang kotor terkena tanah basah.

"Put, cepetan. Gue ada operasi!" kata Revano menatap datar ke arah sahabatnya itu.

"Kamu pulang sama Vanessa aja. Tuh dia" kata Putra yang melihat kehadiran Vanessa keluar dari rumah Zidane.

Arini hanya mengangguk dengan senyum manis lalu mengalihkan pandangannya ke arah Revano yang menatap lurus ke depan.

"Suatu saat aku yang akan bersikap kayak gini ke kamu" kata Arini sebal sebelum berlalu menghampiri Vanessa yang sudah menunggunya.

"In your dream" ucap Revano tanpa menatap Arini, namun begitu Arini masih bisa mendengarnya.

"Nyebelin!" teriak Arini seraya menghentakkan kakinya kesal.

The Sexy Doctor Is Mine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang