The Sexy Doctor Is Mine✔

DUAPULUH DELAPAN

Hi guyss i'm back

Pasti ada yang tau kalau ada beberapa part baru kan? Nah itu semacam Revano side gitu karena versi lama Revano jarang muncul

Part baru menceritakan apa yang Revano lakukan sebelum part Arini muncul. Paham nggak? Kalau nggak paham ya dipahamin aja ya

Happy reading semua

💉💉💉

Laki-laki itu barusaja keluar dari ruangannya saat jam sudah menunjuk pukul 5 sore, padahal seharusnya jam 3 sore dia sudah bisa pulang.

"Dokter Ilyas kok belum pulang?" tanya seorang perawat lelaki yang sedang membawa catatan medis.

"Iya tadi ada janji dengan pasien. Mari" katanya sebelum berlalu yang diangguki oleh perawat tersebut.

Revano memasuki mobilnya dengan cepat karena langit sudah mulai menggelap, sebentar lagi pasti akan turun hujan.

Revano melajukan mobilnya dengan pelan karena hujan membuat jalan licin, dia masih ingin hidup untuk melihat adiknya memiliki anak dan bahagia.

"Terus lo kapan nikahnya?" tanya dewi batinnya membuat Revano terdiam.

"Soon" jawabnya dengan gedikan bahu mengingat sebentar lagi dia akan menikah dengan Arini.

Drrrttt...

Getaran di saku celananya membuat Revano segera menepikan mobilnya dan dengan segera mengangkat telefon dari sahabatnya, Andine.

"Kenapa?"

"Adik gue belum pulang, dia sama lo nggak?" pertanyaan dari Andine membuat Revano mengerutkan dahinya.

"Iya sama gue, tapi dia lagi beli makanan" jawabnya membuat Andine menghela nafas.

"Kirain hilang itu anak soalnya kata Papa belum pulang dari siang. Yaudah anterin dia pulang ya soalnya Mama khawatir banget"

"Okay" jawabnya sebelum menutup sambungan telefonnya.

Revano menghela nafasnya, untuk apa ia berbohong kepada Andine yang membuatnya harus terlibat dengan gadis itu lagi?

"Soon lo akan nikah sama gadis itu!" kata batinnya membuat Revano berdecak kesal.

Revano menyalakan handphonenya dan dengan segera mencari keberadaan Arini, beruntung GPS gadis itu menyala, kalau tidak mati saja dirinya.

Dengan segera Revano melajukan mobilnya menuju ke tempat Arini karena hujan semakin deras, dia khawatir Arini akan kenapa-napa.

Sekitar 30 menit dia sampai di jalanan gelap yang sepi, membuat Revano semakin panik, bagaimana jika Arini kenapa-napa? Bisa dikuliti hidup-hidup dia oleh Andine yang terkenal galak.

Mengambil payung, dengan segera Revano mencari keberadaan Arini sebelum malam semakin larut.

"ARINI!" teriaknya namun terkalahkan oleh suara hujan yang turun dengan deras.

Revano menatap sekeliling dengan jeli, berharap dengan segera ia dapat menemukan gadis cerewet merepotkan yang sayangnya akan segera menjadi istrinya.

"Itu dia" guman Revano saat menemukan Arini yang berteduh di bawah sebuah pohon.

"ARINI!" teriaknya saat melihat Arini berlari menerobos hujan deras.

Dengan segera Revano mengejar Arini namun ia langsung melotot saat melihat gadis itu jatuh tersungkur.