LIMAPULUH DELAPAN

235K 11.1K 877
                                    

Hi I'm back again

Jangan lupa votes and comment ya

Tanpa banyak cing-cong silakan membaca

💉💉💉

Arini melangkahkan kakinya memasuki Utama Hospital karena hari ini adalah hari di mana dia akan melakukan cek rutin untuk calon buah hatinya.

"Sugar" panggilan itu membuat Arini berdecak kecil karena kesal.

"Ayo aku antar ke Dokter Ervina" kata Revano bersemangat dengan tangan yang sudah memeluk erat pinggang sang istri.

Arini mendesah jengkel, bagaimana bisa laki-laki yang sialnya adalah suaminya ini tau bahwa hari ini dia ada cek rutin?!

"Aku suami kamu, Sayang, jadi aku tau jadwal cek rutin kamu" bisik Revano setelah mengecup pelipis Arini.

Arini diam saja, tak menjawab sang suami yang membuatnya mendapatkan kecupan di sudut bibirnya dari Revano.

"Aku udah minta maaf berulang kali, Love, tidak bisakah kamu memaafkanku?" bisik Revano saat dia dan Arini sudah duduk menunggu nama Arini disebut.

"Kamu terlalu sering nyakitin aku" lirih Arini tanpa menatap Revano, membuat laki-laki itu tersenyum kecut masih dengan mata yang menatap sang istri penuh permohonan maaf.

"Apa yang harus aku lakuin supaya kamu maafin aku?" tanya Revano membuat Arini tersenyum sinis.

"Aku yakin kamu nggak akan pernah bisa mengabulkan permintaanku yang satu ini, Van" kata Arini menatap Revano dari sudut matanya, yang membuat Revano terdiam beberapa saat.

Van, yang artinya gadis itu tak lagi memanggilnya dengan panggilan sayangnya, Abang, terdengar biasa saja namun bagi Revano itu sangat menyakitkan.

Revano menarik tangan Arini ke atas pangkuannya, menggenggamnya erat-erat sebelum mengecupnya dengan mesra berkali-kali, berharap dengan begitu Arini akan luluh dengannya.

"Apapun akan aku lakukan buat kamu, Sugar" lirihnya yang langsung mendapatkan tatapan menusuk Arini.

"Lupakan Kyle!" kata Arini penuh penekanan yang langsung membuat Revano bungkam.

"Ibu Arini Aida Nugraha" panggilan itu membuat Arini tersenyum kecut.

"Faktanya kamu nggak bisa melakukan itu buat aku" kata Arini sebelum bangkit dari duduknya dan berlalu, meninggalkan Revano yang terpaku.

"Faktanya lo masih sangat mencintai Kyle, brengsek!" sentak batin Revano, membuatnya mengerang frustasi.

Revano lalu bangkit dan menyusul Arini yang sudah masuk meninggalkannya dalam diam.

"Mari, Bu" kata Dokter Ervina bersamaan dengan Revano yang memasuki ruangannya.

Revano berjalan cepat ke arah Arini dan membantu sang istri untuk menaiki ranjang gynaecolog, Arini ingin sekali menolaknya namun di sana ada Dokter Ervina yang menatap jahil ke arah mereka.

"Romantisnya" katanya membuat Revano berdecak.

"Cukup periksa istri saya, Dokter" kata Revano saat Arini sudah pada posisinya, membuat Dokter Ervina berdecak kesal.

"Bersikaplah manis di depan istrimu, Nak" kata Dokter Ervina yang dibalas Revano dengan memutar bola matanya kesal.

"Baiklah, ayo kita lihat Ilyasa Junior" kata Dokter Ervina dengan semangat empat lima.

The Sexy Doctor Is Mine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang