EMPATPULUH DELAPAN

341K 10.9K 385
                                    

Hallo semuanya🙌

Udah 2 minggu aku nggak update so hari ini aku akan up beberapa part semoga bisa menyembuhkan rindu kalian ke AriVano

Part sebelumnya akan aku hapus minggu depan soalnya aku panas dingin gitu pas revisi

Happy reading guyss

💉💉💉

Kedua anak manusia itu masih asik bergelung di dalam selimut tebal dengan posisi saling memeluk posesif seperti mereka akan mati jika berjauhan sedikit saja.

Revano, laki-laki itu terjaga terlebih dahulu dan langsung menoleh saat merasakan tangan kirinya kebas, dan dia langsung tersenyum saat melihat sang istri yang masih terlelap.

"Terima kasih untuk yang semalam" kata Revano sebelum mengecup kening Arini cukup lama.

Arini yang merasa terganggu pun membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan sang suami.

Blush...

Wajah Arini langsung memanas saat ia kembali mengingat pergulatan mereka semalam yang baru selesai menjelang pagi.

"Morning, Sugar" dan panggilan baru Revano semakin membuat wajahnya memerah.

"Mor... morning" jawab Arini terbatah karena gugup.

"Terima kasih untuk yang semalam. Terima kasih sudah menjadikan aku yang pertama untuk kamu" kata Revano seraya mengelus pipi Arini.

Arini tersipu, semalam adalah pengalaman pertamanya namun dia yakin kalau semalam bukan yang pertama untuk Revano.

Sadar atau tidak, ada sudut di hatinya yang tercubit namun dia juga merasa bahagia karena yang pertama untuknya adalah suaminya, laki-laki yang amat dia cintai.

Ia juga merasa bangga karena mampu memberikan keperawanannya untuk laki-laki yang memang berhak menerimanya, bukan laki-laki dengan status yang masih abu-abu untuk masa depannya.

"Udah hak kamu menerima itu dari aku, istrimu" kata Arini terdengar masam, membuat Revano tertegun beberapa saat.

"Hey" Revano menarik dagu Arini hingga mata mereka bertemu pandang.

"Ada apa? Kenapa kamu terdengar... sedih? Atau kecewa? Apa aku melukaimu semalam?" tanya Revano gusar.

Oh itu adalah pertama kalinya dia berhubungan intim dengan seorang wanita, meskipun dulu dia sering mengajaknya berhubungan, tetapi Revano masih ingin memiliki dia dengan status yang sah di mata hukum dan agamanya.

Dan dia takut semalam dia tidak bisa memuaskan hasrat Arini dan membuatnya kecewa dan berakhir dengan Arini yang mencari laki-laki lain.

"Arini bukan tipe perempuan semacam itu tahu!" bentak dewi batinnya membuat Revano menghela nafasnya.

"Apa sebelumnya kamu pernah berhubungan? Maksudku... sex?" mendengar ucapan itu Revano langsung menatap tajam Arini, merasa tersinggung.

"Apa menurut kamu, aku laki-laki brengsek yang suka tebar benih sana-sini?" tanya Revano geram, dia merasa sangat tersinggung.

Arini yang melihat tanda-tanda kemurkaan Revano pun mengalihkan pandangannya, dia tidak bisa melihat wajah Revano apalagi mata laki-laki itu yang tengah menatapnya tajam.

"Jangan salah paham, aku hanya bertanya" kata Arini masih tak mau menatap Revano.

Revano mendudukkan dirinya di atas ranjang hingga selimut yang menutupi tubuh atasnya melorot lalu menatap wajah Arini yang terlihat kecewa dengan sedikit gurat kesedihan.

The Sexy Doctor Is Mine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang