ENAMPULUH LIMA

229K 12.1K 855
                                    

Hi aku balik lagi nih

Maaf ya updatenya ngaret sampai malam begini. Rencananya mau update sorean malah ketiduran

Selamat membaca semua

💉💉💉

Revano membuka matanya dan kembali menemukan ia berada di tempat sebelumnya, kamar rawatnya di Utama Hospital.

"Gimana keadaan lo?" pertanyaan itu kembali ia dengar dan dia sangat tau suara itu adalah milik adik iparnya, Naufal.

"Lo haus?" tanya Naufal saat tak mendapatkan jawaban dari Revano.

"Jangan belagak bisu!" geram Naufal saat Revano kembali mengacuhkannya.

Naufal mendesah kesal sebelum bangkit dan meninggalkan Revano dalam keterdiamannya.

"Abang" panggilan itu terdengar bersamaan dengan pintu ruang rawatnya yang ditutup dengan pelan.

"Abang pingsan dari kemarin malam, Abang nggak mau makan dulu?" tanya Amelia membuat Revano menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Bukannya lebih baik Abang mati ya, Mel? Supaya Abang bisa ketemu Angel" katanya dengan senyum lirih yang membuat dada Amelia ikut sesak.

"Abang jangan ngomong sembarangan! Di sini ada Mama, Papa, dan aku. Apa kami nggak bisa dijadikan alasan buat Abang kembali bangkit?" katanya seraya menggenggam tangan Revano kuat-kuat.

Revano menumpahkan kembali air matanya, tangannya meremas kuat genggaman tangan sang adik yang sedang mencoba untuk menguatkannya.

"Dulu Abang kehilangan karena suatu alasan yang Abang sendiri nggak tau, dan itu sangat menyakitkan. Dan sekarang Abang kembali kehilangan, dan kali ini alasannya adalah karena kesalahan Abang sendiri. Kamu tau, Mel?! Rasanya jauh lebih sakit. Rasanya jauh lebih hancur. Rasanya jauh lebih menyesakkan" katanya membuat Amelia ikut menangis.

"Amelia tau, Bang. Tapi kalau Abang meninggal, siapa yang akan jagain Amelia lagi?!" katanya membuat Revano mengulurkan tangannya, menghapus air mata sang adik yang tumpah karenanya.

"Ada Naufal sekarang di samping kamu. Abang yakin dia akan jagain kamu lebih baik daripada Abang kamu yang brengsek ini" katanya membuat Amelia menggeleng-gelengkan kepalanya tak terima.

"Abang yang terbaik. Amelia nggak mau kehilangan Abang" isaknya seraya menciumi punggung tangan Revano yang bebas dari infus.

"Apa lagi yang bisa kamu banggakan dari Abang, Mel? Nggak ada. Semuanya udah hancur sejak Arini melangkah keluar dari hidup Abang"

Amelia terisak hebat dan Revano mencoba menenangkan sang adik meskipun dirinya sendiri juga masih terguncang dengan semuanya.

"Amelia sayang banget sama Abang. Maafin Amelia yang kemarin sering ngomong kasar ke Abang. Maafin Amelia yang udah bentak Abang" katanya dalam isakan yang membuat Revano tersenyum tipis.

"Abang jauh lebih sayang sama kamu, Mel" katanya membuat Amelia segera memeluk tubuh sang kakak yang masih terbaring lemas.

"Kalau Abang sangat mencintai Arini, Abang bisa perjuangkan dia" bisiknya yang membuat tubuh Revano menegang.

Amelia mengurai pelukannya lalu menangkup wajah sang kakak yang sembab akibat cukup banyak menangis.

"Amelia tau Abang udah nyakitin dia sangat banyak, tapi Amelia tau betapa Arini sangat mencintai Abang. Kalau Abang mencintai Arini, mulai sekarang Abang harus tunjukkan ke dunia kalau Abang memang mencintai dia. Kejar Arini, Bang. Kejar dia sampai dapat dan bahagiakan dia" katanya menatap mata Revano dalam.

Senyum Revano terbit dan akhirnya laki-laki itu mengangguk dengan semangat.

"Mulai perjuangan Abang dengan menyembuhkan diri. Setelahnya Abang bisa cari informasi tentang Arini" dan perkataan Amelia kembali diangguki oleh Revano.

"Abang beruntung memiliki kamu" kata Revano sebelum menarik Amelia ke dalam pelukannya.

💉💉💉

Satu bulan kemudian...

Revano sudah sembuh total dan laki-laki itu sudah dapat kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. Dan hari ini adalah hari pertamanya menginjakkan kakinya kembali di Utama Hospital setelah keluar dari sana satu minggu lalu.

"Andine" panggilnya saat melihat gadis itu sedang berbicara dengan orang yang tak ia ketahui di seberang telefon sana.

Andine yang mendengar namanya disebut pun tubuhnya menegang, dia sangat mengenal suara itu sehingga dengan segera ia berlari menjauh menghindari Revano.

"ANDINE!" teriak Revano mengikuti ke mana perginya Andine.

"Dine, gue mau ngomong sebentar" kata Revano saat tangannya berhasil menjangkau lengan sahabatnya itu.

"Apalagi!" geram Andine seraya menepis tangan Revano di lengannya.

"Arini di mana?" tanyanya membuat Andine melotot tak percaya.

"Lo kan udah cerai sama adik gue. Buat apalagi lo cariin dia?!" geramnya membuat Revano menghela nafasnya.

"Gue tau, tapi gue masih boleh kan ketemu dia?"

Plak...

Dan perkataan Revano langsung mendapatkan hadiah tamparan dari Andine di pipi kirinya.

"Urat malu lo udah putus ya? Nggak malu sama omongan lo sendiri?" kata Andine membuat Revano berdecak kesal.

"Gue tau gue salah, gue udah nyakitin Arini dan bikin anak kami meninggal. Tapi nggak ada salahnya kan gue mencoba memperbaiki hubungan kami?" katanya dengan percaya diri yang semakin membuat Andine menatapnya tak percaya.

"Udah gila lo!" katanya sebelum berlalu namun Revano kembali menahannya.

"APALAGI!" teriak Andine yang sudah kehilangan kesabarannya.

"Sejak awal pertemuan gue dan Arini udah salah. Dan kami menikah dengan awalan yang salah. Kita masih orang asing saat menikah dan lo cukup tau masih ada orang lain di hati gue"

"Arini, dia perempuan terberisik yang pernah gue temuin yang di awal bikin gue muak, namun semakin lama mengenal dia gue makin tau kalau itu emang ciri khas dia. Dan sehari aja gue nggak dengar ocehannya, rasanya ada yang kurang"

"Arini, perempuan ter-nggak bisa diam yang pernah gue tau selama hidup gue. Bahkan saat dia hamil pun dia nggak bisa diam dan akhirnya dia ngeluh sakit terus minta dipijit"

"Arini, perempuan dengan senyum manis dan tulus yang cantik. Dia berhasil bikin hidup gue kembali berwarna setelah sekian lama abu-abu. Dia berhasil bikin jatung gue kembali berdebar nggak wajar. Dan lo tau kan artinya itu"

"Gue mencintai Arini, jauh lebih dalam daripada gue mencintai Kyle"

💉💉💉

1 Mei 2019
Revisi : 22 Desember 2019

Sekali lagi maaf ya updatenya kemaleman. Beneran aku nggak buka wattpad sejak pagi meskipun hari ini hariku diisi dengan makan dan rebahan

Give vote and comment ya

See you soon

Much love💕

Effe👰🏻

The Sexy Doctor Is Mine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang