SEPULUH

368K 18K 471
                                    

Selamat siang semuanya....

Aku up lagi hari ini. Tekan 🌟 di pojok kiri bawah ya kalau suka

Commentnya juga kutunggu karena comment kalian sangat membangun buat cerita aku

Selamat membaca...

💉💉💉

"Arini, let's go home" kata Mike membuat Arini menoleh ke arah Mike lalu ke arah Vanessa.

"Aku sudah izin, dia bilang aku boleh mengantar kamu pulang" kata Mike dan Arini mengangguk.

Arini bangkit dari duduknya, berjalan sempoyongan karena pengaruh alkohol yang diteguknya.

Arini hampir saja terjatuh, membuat Mike segera memapahnya dengan berdecak kesal.

"Kamu mabuk berat, Ari" kata Mike yang tak mendapat jawaban dari Arini karena gadis itu sudah tak sadarkan diri.

Saat hampir sampai pintu keluar, seseorang sudah lebih dulu mengangkat Arini ke dalam gendongannya.

"Hey what are you doing?" teriak Mike tak terima.

"Gue yang anterin dia pulang. Lo bisa pergi" kata laki-laki itu, Revano dengan wajah datarnya.

"Who do you think you are?!" teriak Mike kesal, membuat Revano semakin menajamkan tatapannya.

"I'm her future husband" kata Revano membuat Mike melotot.

"Jangan coba-coba nipu gue!" teriak Mike mencoba mengambil Arini dari gendongan Revano.

"Rev... Revano?!" lirihan itu membuat baik Revano maupun Mike menatap ke arah Arini yang sedang menatap wajah Revano dalam.

"Ya ini aku" desis Revano membuat Arini melebarkan senyumnya.

"Kamu jemput aku?" tanya Arini seraya membelai pipi Revano.

"Menurutmu?!" kata Revano dengan dingin.

"Di rumah tidak ada orang dan kamu dengan seenaknya pergi ke club malam?! Apa kamu gila, Arini?!" desis batin Revano.

"Aku minta maaf. Di rumah nggak ada orang, aku nggak suka" kata Arini seraya melingkarkan tangannya di leher Revano.

"Mau temani aku malam ini?" tanya Arini dengan puppy eyesnya.

"Malam ini saja" bisik Arini memohon, membuat Revano tak tega untuk menolaknya.

"Hanya malam ini" kata Revano dingin dan Arini mengangguk dengan semangat.

Revano lalu membawa Arini berlalu, meninggalkan Mike yang tertegun di tempatnya karena tak mengerti apa yang sedang terjadi.

"Sepertinya aku melewatkan banyak hal tentangmu, Arini" lirih Mike menatap mobil Revano yang berlalu dengan Arini di dalamnya.

💉💉💉

Revano menyetir dengan tidak fokus karena Arini yang sedang duduk di kursi penumpang di sebelahnya terus saja mengganggunya.

"Van, kenapa sih kamu belum nerima perjodohan kita?" tanya Arini dengan mata yang tertutup rapat.

Revano berdecak kesal lalu menepis tangan Arini yang mencoba menggenggam tangannya yang menganggur.

"Ck, nolak aja terus! Lama-lama aku lempar kamu ke Samudera Atlantik" geram Arini sebelum kembali terlelap.

Revano menghela nafasnya, melirik ke arah Arini sebentar lalu kembali memfokuskan pandangannya ke arah jalan raya di hadapannya.

Sekitar 15 menit setelah itu Revano dan Arini sampai di kediaman keluarga Utama, dan dengan segera Revano menggendong Arini memasuki rumah itu.

"Lo temuin dia di mana?" tanya Alvino seraya mengikuti Revano yang membawa Arini menuju kamar gadis itu.

Ya Alvino pulang malam ini karena dia khawatir dengan adik bungsunya itu, ia tau orang tuanya sedang pergi ke luar kota.

"Club" jawab Revano singkat membuat Alvino berdecak sebelum membukakan pintu kamar Arini agar Revano bisa masuk.

"Revano, aku suka sama kamu" guman Arini lirih yang sayangnya masih mampu untuk Revano dan Alvino dengar.

Revano merebahkan tubuh Arini di ranjang, melepaskan heels gadis itu sebelum menyelimuti tubuhnya hingga sebatas dada.

"Van, bisa kita ngobrol bentar?" tanya Alvino dan Revano pun menganggukkan kepalanya.

Keduanya lalu berlalu menuju bar yang berada di dekat meja makan.

"Jadi, sampai kapan lo mau ngegantung adik gue?" tanya Alvino membuat Revano mengurungkan niatnya yang akan meneguk red wine-nya.

"Van, jawab gue. Jangan diam aja!" kata Alvino mulai geram namun Revano hanya diam dan meneguk red wine di tangannya.

"Kasih adik gue kepastian. Kalau lo nerima perjodohan ini, tolong coba terima dia, sayangi dia kalau perlu cintai dia, seperti dia yang menyayangi lo" kata Alvino sebelum menyesap red wine miliknya.

"Dan kalau lo nolak perjodohan ini, tolong jauhin dia, jangan temui dia lagi. Gue nggak mau rasa sayangnya dia ke elo berubah menjadi cinta" lanjut Alvino membuat Revano mendesah kesal.

"Mama sama Amelia suka sama Arini. Mereka berharap banget gue nerima perjodohan ini. Tapi, Vin, gue nggak bisa nerima perjodohan ini gitu aja. Gue takut mengecewakan keluarga gue dan parahnya membuat adik lo menderita" kata Revano sebelum menyugar rambutnya.

"Gue masih belum bisa melupakan dia. Apa lo tega membiarkan adik lo hidup sama laki-laki yang sama sekali nggak mencintai dia?!" tanya Revano membuat Alvino terdiam membisu.

Revano bangkit dari duduknya setelah meneguk habis red wine di dalam gelasnya.

"Dan gue tau jawaban lo" kata Revano sebelum menepuk bahu Alvino dan berlalu.

Alvino tersenyum kecut, dia tentu saja tidak mau hal itu terjadi kepada adik bungsu kesayangannya.

"Tapi Arini terlanjur mencintai lo, Van" lirih Alvino sedih.

"Dan gue nggak mau dia sedih, gue nggak mau lihat dia nangis" lanjut Alvino seraya mengusap wajahnya kesal.

Alvino lalu bangkit dari duduknya, berlalu menuju kamar Arini.

Dengan berlahan Alvino duduk di sebelah sang adik yang sudah terlelap di alam mimpinya.

Cup...

Alvino mengecup kening Arini, membuat Arini bergerak karena merasa tidurnya terganggu namun tidak bangun dari tidurnya.

"Kakak janji, kakak nggak akan biarkan kamu menangis, kamu hanya boleh tersenyum, Rin" lirih Alvino sebelum kembali mengecup kening Arini.

Meskipun Alvino terlihat jahil dan suka mengganggu Arini, namun semua orang tau....

Alvino yang paling menyayangi gadis cantik itu.

Alvino yang sejak kecil menjaga adik bungsunya itu.

Alvino yang selalu mengantar adiknya itu ke sekolah.

Alvino yang menunggui adiknya itu pergi les Bahasa Inggris.

Alvino yang selalu menemani adiknya itu bermain.

Alvino yang akan selalu membuat adiknya, Arini Aida Utama tertawa bahagia seumur hidupnya.

💉💉💉

Aku nangis waktu nulis ini dan baca ulang, aku bahkan lupa kalau aku pernah nulis bagian ini

Give vote and comment ya

Salam
Effe👰
15 Juni 2019

The Sexy Doctor Is Mine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang