The Sexy Doctor Is Mine✔

TIGAPULUH ENAM

Holla🙌🙌🙌

Aku kembali lagi dan semoga kalian suka sama part ini

Give me vote and comment untuk next part secepatnya

👉Happy Reading👈

💉💉💉

Minggu siang Arini dan Revano beserta kedua orang tua Revano dan jangan lupakan Amelia dan juga sang suami, Naufal, pergi ke Puncak, ke rumah Kakek-Nenek Revano.

"Bulan madu itu yah ke Italia atau Paris gitu, ini bulan madu ke Puncak" kata Amelia menatap Revano sinis.

Revano hanya diam mendengarkan sindiran halus sang adik, sedangkan Arini dan Naufal sudah terkikik geli mendengar Revano dimarahi adik tersayangnya itu.

"Nggak punya uang kali dia, Hon" kata Naufal membuat Revano melirik sahabatnya itu sinis.

"I have a lot of money. Bahkan gue bisa beli perusahaan lo!" kata Revano dengan lirikan tajamnya membuat Naufal terkekeh.

"Selow gitu loh bro kayak di pulaoooo...." kata Naufal membuat Revano kembali mendengus.

Amelia dan Arini yang duduk di bangku penumpang bagian belakang hanya bisa terkekeh.

"Revano sibuk, dia kan harus kerja" jawab Arini akhirnya, membela sang suami.

"Sesibuk-sibuknya Bang Revan, dia seharusnya tetap ngajak lo ke luar negeri, Rin. Kayak Naufal, dia ngajak gue honeymoon ke Maladewa, padahal gue tau dia sibuk banget" kata Amelia membuat Revano menghela nafasnya.

"Jangan recokin pikiran istri Abang, Mel!" kata Revano membuat wajah Arini memerah, sedangkan Naufal dan Amelia menatap Revano dengan tatapan jahil.

"Apa, Bang? Istri ya?" tanya Amelia menggoda, membuat Revano berdecak kesal.

"Kalau kalian berdua nggak bisa diam, lebih baik kalian turun di sini" kata Revano seraya menghentikan mobilnya di tepi jalan.

Amelia dan Naufal mendengus bersamaan, Revano itu terlalu serius, susah diajak bercanda pokoknya.

Bikin naik darah.

"No. Thanks" jawab Amelia dan Naufal bersamaan membuat Arini menahan tawanya.

💉💉💉

Arini dan Revano sampai di rumah Kakek-Nenek Revano, keduanya segera digiring Sasmita -Nenek Revano- menuju ke ruang tamu.

"Ya ampun Nenek itu nggak bisa datang ke pernikahan kalian, iniloh punggung Nenek ini susah diajak duduk lama-lama, suka sakit semua" kata Sasmita membuat Arini tersenyum kecil.

"Nggak papa, Nek" kata Arini lembut, Revano sampai mendengus mendengar suara istrinya yang lain dari biasanya.

"Yasudah kalian istirahat dulu. Pasti capek perjalanan jauh" kata Sasmita melihat Revano mengucek matanya setelah beberapa kali menguap.

"Iya, Nek. Semalam Revano tidurnya kemaleman" kata Revano berhadiah tatapan jahil sang Nenek.

"Pengantin baru ya suka begitu. Iya kan, Pak" kata Sasmita meminta dukungan kepada sang suami.

Revano dan Arini hanya bisa tersenyum malu, sesungguhnya bukan itu maksud ucapan Revano, tapi mau bagaimana lagi, Kakek-Neneknya itu memang suka jahil.

Revano dan Arini lalu berlalu menuju kamar yang merupakan kamar Revano.

Sesampainya di kamar, Arini melepas kemejanya yang sebelumnya ia pakai tanpa ia kancingkan karena di dalamnya dia sudah memakai tanktop warna putihnya.