TIGAPULUH DELAPAN

335K 13.9K 482
                                    

Holla🙌🙌🙌

Ini udah hampir satu minggu ya aku up chapter yang terakhir, aku mau minta maaf soalnya jujur di real lifeku aku sibuk banget sama ini itu

Oh ya aku mau kasih tau aja kalau sabtu depan aku udah mulai masuk sekolah dan dari yang aku dengar kelas 11 itu berat banget jadi kalau nanti seminggu aku cuma up satu kali mohon dimaklumi ya

Kalian mau aku cepet up? Aku juga mau banget. Kayak dulu waktu AWMV aku sehari bisa up 3 part langsung itu karena ide lancar, waktu luang, kalau sekarang ide suka buntu waktu pun nggak ada, so sekali lagi mohon maklumi

Note : Kalau aku lama upnya maaf ya🙏🙏🙏

👉Happy Reading👈

💉💉💉

Sudah 3 bulan umur pernikahan Revano dan Arini, dan sekarang gadis 25 tahun itu lebih memilih menganggur setelah internship di beberapa rumah sakit.

Sebenarnya Arini bisa bekerja di Utama Hospital mengingat pengalamannya sudah cukup banyak, ditunjang dengan Papanya yang merupakan pemilik rumah sakit, namun gadis itu lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga.

Selama 3 bulan ini Arini semakin gencar membuat Revano mencintainya dan Revano pun mulai membuka diri kepada Arini.

Meski begitu, Revano belum mau bercerita tentang masa lalunya kepada Arini, dia takut melukai Arini dan mereka pun belum melakukan hubungan suami-istri layaknya pasangan lainnya.

"Bang, mau sarapan apa?" tanya Arini saat melihat Revano turun dari kamar mereka dengan pakaian rapi.

Ya sejak 1 bulan setelah pernikahan mereka, Arini memang memanggil Revano dengan sebutan Abang, itu karena mama mertuanya, Millenia yang menyuruh.

"Roti aja" jawab Revano seraya mengancingkan kancing kemejanya yang paling atas.

"Nggak. Roti nggak bikin kenyang, jadi Abang makan nasi goreng aja" kata Arini seraya mengambilkan nasi goreng untuk Revano.

Revano memutar bola matanya kesal, kalau Arini sudah memutuskan, untuk apa dia bertanya kepadanya?

"Bang, hari ini aku mau shopping sama Amelia" kata Arini seraya meletakkan telur mata sapi di atas piring Revano yang sudah berisi nasi goreng buatannya.

"Hm" Revano hanya berguman sebelum menyendok sarapannya.

"Nanti siang ikut makan siang ya sama aku sama Amelia. Katanya Kak Naufal juga mau ikut makan siang, masak aku jadi obat nyamuk sih, nggak mau ah" kata Arini lagi yang membuat Revano menghela nafasnya.

"Aku kayaknya nggak bisa, pasien aku banyak hari ini" kata Revano membuat Arini cemberut.

"Makan siang, Bang, nggak lama, palingan cuma 30 menit, masak nggak bisa juga" kata Arini dengan rengekan manjanya.

"Aku usahakan" kata Revano akhirnya yang membuat Arini mendengus kesal.

"Bisa nggak sekali aja kamu lebih mentingin aku daripada pasien-pasien kamu itu? Sejak kita nikah, kita nggak pernah makan siang bareng loh, Bang. Kamu selalu alasan bahwa kamu sibuk inilah, itulah!" teriak Arini yang sudah kesal.

"Okay aku tahu kamu takut pasien kamu kenapa-napa, tapi apa di rumah sakit dokternya cuma kamu aja? Banyak, Bang! Bahkan aku ngajak Bang Alvino makan siang aja dia bisa!" geram Arini sebelum mengatur nafasnya.

The Sexy Doctor Is Mine✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang