SEPULUH

30.9K 2.4K 261
                                    

ADA satu hal yang paling di benci oleh Airysh adalah harus terbangun karena suara ponsel.

KRINGG KRINGG

KRINGG KRINGG

Sumpah demi Tuhan, Airysh kepengin patahin ponselnya itu sekarang. Dan karena ponsel sialannya itu terus berdering, ia pun dengan nggak rela membuka matanya dan meraba-raba nakas kecil yang ada di dekat kasurnya itu.

Nggak di lihat lagi siapa yang telepon, yang penting langsung di angkat.

Bodo amat mau siapa, karena ia tahu yang telepon itu adalah manusia dan bukan hantu. Soalnya kalau hantu kan nggak bisa menelepon.

Kalau hantu bisa menelepon, itu artinya hantu zaman now.

Dan nggak mungkin yang telepon Airysh itu oppa korea. Kan nggak lucu kalau Kai Exo ataupun Jimin BTS yang telepon.

Itu nggak lucu banget tapi itu luar biasa. Bisa-bisa Airysh pingsan di tempat kalau itu terjadi.

Udahlah, kalian semuanya harus maklum ya. Airysh memang ada sedikit gilanya, ehh bukan sedikit. Tapi memang gila. Semuanya itu, Airysh selalu kaitkan dengan oppa korea.

Begitu ditempelkannya ponsel itu ke telinganya, langsung ia seperti merasa gendang telinganya itu pecah karena jeritan dari si penelepon itu.

"BI ASEM MASIH INGET PUNYA HAPE LO?!"

Airysh merasakan dengung di telinganya, dengan cepat ia menjauhkan ponselnya itu dari telinganya.

Nggak usah di lihat namanya, dari suara hebohnya itu, Airysh udah tahu itu siapa.

"LO NGAPAIN TELPON GUE JAM SEGINI?!" Tanya Airysh kesal sambil melirik jam bulat yang ada di dinding kamarnya sebelah kanan atas.

Sudah pukul 18.20.

Airysh baru saja tidur sebentar, ia belum puas. Matanya masih minta di tutup. Tapi ia harus terbangun karena panggilan telepon dari Rino sialan satu ini.

"GUE UDAH DI DEPAN RUMAH LO KELUAR SEKARANG! UDAH LUMUTAN SAMPE BERKARAT GUE INI DAH!"

Mendengar perkataannya Rino yang terdengar dari ponselnya itu, seketika matanya Airysh terbelalak lebar.

APA?! Buat apa Rino ke rumahnya jam segini? Ini bukan malam minggu, ini hari jumat. Untuk apa ke rumahnya?! Dan kalaupun ini malam minggu, Rino juga nggak harus ke rumahnya Airysh.

Airysh langsung bangkit dari rebahan kasur empuknya itu dan dengan secepat kilat keluar dari rumah.

"Lo buat apa ke rumah gue?!" Tanya Airysh ketika ia sudah ada di depan teras rumahnya.

Di hadapannya sudah ada Rino yang ada di atas motornya sambil menatap emosi Airysh.

"Lo tuh udah kayak nenek gue aje ya! Hari nih kita kudu ketemu sama orang Bella! Kan kita harus di sidang bego!" Jerit Rino seperti macan mengamuk.

Gimana nggak kesal Rino? Ia sudah menunggu satu jam lebih di depan rumahnya Airysh dari tadi. Dan cowok itu udah rapi, sementara itu Airysh malah masih tidur enak-enakkan.

Rino heran, Airysh itu manusia atau bukan sih?

Masa tidur siang bisa sampai lama banget? Karena setahu Rino, tidur siang yang baik itu adalah antara setengah jam atau satu jam saja sudah cukup.  Kalau berlebihan mah itu nggak gitu bagus. Dan menurut Rino tidur kelamaan malah buat kepala pusing.

Rino mendengus. "Matiin aja teleponnya, gue udah di depan mata lo! Lo jangan buat gue tumpur! Udah sekarat pulsa gue!"

Airysh mencibir. "Kan pulsa lo aja yang udah sekarat, bukan diri lo kan?!" Kemudian cewek itu mematikan teleponnya dan berjalan menghampiri Rino yang duduk di atas motornya itu.

Bendahara VS Sweet Gamer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang