DUA PULUH SEMBILAN

11.3K 1.3K 72
                                    

Hai, aku kembali!

Aku memutuskan untuk akan tetap lanjut nulis. Terima kasih untuk dukungan kalian semua aku terharu huaa.. Selamat membaca dan selamat hari minggu❤

➖➖➖

"Ayo turun Rysh, kita udah di depan rumah lo."

Rino turun dari motor dan memapah Airysh dengan ekstra hati-hati, ia merasa bersalah banget sama Airysh.

Cewek itu kedinginan seperti ini karena Rino yang menembus hujan untuk menemui papa dan mamanya di rumah sakit.

Dan Airysh tampak masih menggigil, namun ia masih bisa ketawa kecil berusaha untuk normal seperti biasa.

"U-udah ngg-nggak a-apa R-rin.. G-gue b-bisa j-jalan s-sendiri." Suaranya Airysh terdengar bergetaran dan terbata-bata.

Rino bisa merasakan tubuh kurusnya Airysh bergemetaran, dan cowok itu tak akan melepaskan Airysh begitu saja. Dia akan tetap mengantarnya sampai ke dalam rumah.

Untuk memastikan bahwa Airysh baik-baik aja, barulah Rino bisa tenang sepenuhnya.

"Nggak Rysh," Rino geleng-geleng kepala cepat sambil terus mengeratkan cengkramannya pada tubuh Airysh yang masih dalam dekapannya. "Gue tetap antar lo sampe ke dalam, sekarang lo nggak boleh ngelarang gue masuk rumah lo lagi."

Airysh menatap nanar Rino, hatinya terasa berkecamuk. Ia sudah bertekad bahwa tak akan pernah mau membawa orang lain untuk masuk ke rumahnya.

Karena ia tak mau orang-orang tau lebih dalam tentang seluk beluk keluarganya, Airysh hanya mau membiarkan teman-temannya hanya sebatas tau tentang dirinya saja sebagai fangirl yang ceria dan selalu heboh.

"L-lo b-balik aja ke r-rumah s-sakit, g-gue bisa sendiri.." Airysh menjauhkan diri dari Rino. "L-lo n-nggak m-mesti i-ikut g-gue s-sampe ke d-dalem.." Lirihnya sekuat tenaga agar tak teringat akan hal yang paling di bencinya.

Rino mengacak rambutnya yang masih basah dan mendengkus jengkel, serta dia berkacak pinggang.

Dia benar-benar heran setengah mati dengan Airysh yang selalu nggak mau biarin dirinya masuk ke dalam rumahnya.

Kenapa sih?

Emangnya di rumahnya ada setannya gitu?

Tanpa di duga, Rino menarik tangannya Airysh sehingga cewek itu jatuh lagi dalam pelukannya.

Airysh terkesiap namun ia tak mampu berkata, seperti tersihir dengan tatapannya Rino yang mendalam seakan menembus bola matanya sampai ke relung hatinya.

"Kak Ari masih di kampus kan?" Tanya Rino lalu.

Airysh mengangguk kaku tanpa bersuara.

"Kalo bokap lo masih kerja di Palembang kan?"

Airysh kembali mengangguk kaku lagi.

"Nyokap lo ada? Atau lagi nggak ada?"

Deg!

Inilah pertanyaan yang paling di benci oleh Airysh. Kerongkongannya terasa tercekat, ia paling sensitif kalau udah menyangkut soal wanita itu.

Sementara itu, Rino berdeham bingung melihat Airysh yang diam aja kayak patung.

Ia menggigit bibir, tangannya yang gemetaran dikepalnya erat-erat, berusaha untuk kuat.

Dan akhirnya Airysh hanya menggeleng-geleng.

Dia emang selalu nggak ada di rumah dan nggak akan pernah ada lagi. Airysh membatin dalam hati.

"Berarti rumah lo kosong kan, biarin gue yang urusin lo. Gue nggak mau lo sakit Rysh.." Rino bersikeras.

Bendahara VS Sweet Gamer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang