SEMBILAN

33.8K 2.7K 293
                                    

ANGIN sepoi-sepoi meniup rambutnya Airysh yang tergurai menjadi berantakan. Cewek itu dengan cepat merapikan rambutnya itu sambil memperhatikan Rino yang ada di hadapannya sekarang.

Kini mereka sedang ada di belakang taman sekolah yang sepi. Karena memang jarang yang datang ke sini. Karena menurut gosip, taman belakang sekolah itu angker. Menurut cerita orang-orang sih, dulu taman belakang sekolah ini ada seorang cewek remaja yang meninggal bunuh diri karena putus dari pacarnya.

Dan taman belakang ini biasanya hanya pagi petugas sekolah merapikan rerumputan liarnya. Dan sekarang ada Rino dan Airysh di sini. Tapi mereka berdua tidak merasa merinding. Hmm.. Apa mungkin karena mereka lupa ya sama cerita hantu itu sebab terlalu sibuk dengan masalah rumit mereka.

Langit pada pagi hari ini tampak mendung. Tapi nggak hujan. Mungkin matahari lagi malu untuk bersinar dan lebih memilih untuk sembunyi di balik awan.

Tapi bagus deh, hari ini nggak gitu terik cuacanya. Adem-adem gitu. Nggak terlalu panas dan nggak terlalu dingin juga.

Tapi meskipun begitu, hati dan matanya Airysh terasa panas. Bahkan sekujur tubuhnya juga terasa terbakar.

Airysh murka dan emosi banget. Ingin rasanya dia menonjok wajah Rino, anak gila satu itu. Kenapa dia tadi harus pake rangkul-rangkul segala di depan Tara dan kawan-kawan?

Hal itu membuat semuanya jadi tambah ribet dan runyam.

"Kenapa mata lo? Kok sinis gitu sih natap gue? Gue udah kayak tersangka penjual bakso boraks aje lo buat!" Celutuk Rino sambil menyengir kuda.

Airysh pun mendengus, masih aja bisa bercanda di saat genting seperti ini. Dan pula berlagak seperti tak melakukan kesalahan.

Cewek itu menjambak rambutnya Rino sehingga membuat cowok itu menjerit kesetanan.

"AKKHHHH!!!"

"Lo tuh ya sialan banget! Ngapain sih pake rangkul-rangkul gue segala tadi?!" Airysh kesal banget.

Rino berdesis masih merasa kesakitan sambil merapikan kembali rambutnya yang udah berantakan.

"Kenapa? Ketagihan pengin di peluk lagi sama abang manis nih?" Rino menyengir kuda lagi.

Rasanya Airysh ingin mematahkan seluruh giginya Rino agar cowok itu kayak kakek-kakek dan nggak bisa menyengir seperti itu.

Dia kira dia itu iklan pasta gigi apa? Kiranya giginya itu seputih mutiara laut apa?

Airysh segera menghadiahi satu pukulan yang kuat di punggungnya Rino. "Yang ada badan gue gatel-gatel karena tangan lo!" Cibirnya.

Rino tertawa terbahak. Dan membuat keningnya Airysh jadi berkerut dalam.

Apanya yang lucu sih? Dasar geblek!

Kemudian Airysh berkacak pinggang. "Jadi sekarang kita harus gimana? Pasti orang Bella bakalan heboh banget! Gue nggak tau harus ngadepin mereka kayak gimana!" Cewek itu merasa frustasi.

Dan Rino malah masih tertawa. Dan Airysh merasa tambah kesal. Orang lagi kesusahan gini, bukannya bantu mikir, malah tertawa kayak orang sinting gitu.

"Rin ikkhh! Kok ketawa terus sih?!"

Rino masih saja tertawa.

"Rin! Gimana nih? Bantu mikir dong, gimana caranya gue ngadepin mereka?!"

Dan masih saja sampai pada detik ini cowok itu tertawa dan nggak berhenti.

"GUE DOAIN KOTAK SUARA LO PECAH!"

Barulah Rino diam dan menghentikan tawanya. Namun dia menatap lurus Airysh, sehingga membuat cewek itu jadi risih karena di tatap intens begitu.

Bendahara VS Sweet Gamer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang