TIGA PULUH TUJUH

9.4K 1.2K 250
                                    

Bagian dari kebahagiaan

"Selama ini lo selalu sibuk mencari-cari kebahagiaan lo, sampai-sampai lo nggak sadar kalau gue selalu ada dan selalu berusaha keras untuk bisa menjadi salah satu bagian dari kebahagiaan lo."

-Rino Satrio-

➖➖➖

TEPAT pukul sepuluh malam, Rino di dalam kamarnya belum juga tidur. Kedua kelopak matanya masih saja melek, ya apa lagi kalau bukan main game.

Rino tanpa game dalam satu hari di hidupnya akan merasa sangat hampa dan kelabu, tak ada warnanya.

Seperti biasalah anak itu mabar ML dengan teman-temannya. Cowok itu kini tengah telungkup santai di atas kasur, dengan tangannya dan matanya begitu sibuk pada layar ponsel.

Saat lagi asyik-asyiknya menyerang, tiba-tiba saja kegiatan game-nya tersebut terhenti karena ada sebuah panggilan masuk dari aplikasi line.

Rino pun mengumpat geram, nggak enak banget lah rasanya kalau lagi seru-serunya main game malah ada gangguan.

"Arghhh apa-apaan neh siapa sih yang telepon malem-malem gini, ganggu aje!" Rino mendengkus gusar.

Tapi begitu lihat nama penelepon itu, Rino spontan berhenti uring-uringan.

Airysh is calling..

Airysh?

Ngapain dia telepon malam-malam gini ya? Rino kebingungan dan heran setengah mati, tumben banget Airysh telepon di jam seperti ini.

Cowok itu pun akhirnya mengangkat panggilan gratis dari line itu.

"Kenapa Rysh? Kok telpon malem-malem gini? Kangen ya?" Kekeh Rino geli sendiri, ketika berbicara dengan Airysh lewat panggilan gratis tersebut.

"Gue mau jumpa mah lo sekarang, gue tunggu lo di taman belakang komplek rumah gue."

Refleks Rino terduduk di kasur dengan alis yang berkedut kencang, seakan tak percaya dengan omongannya cewek itu barusan.

Apa?! Airysh ajak dia ketemuan sekarang jam sepuluh malam begini? Buat apaan?!

"Hah? Ngapain dah Rysh?" Keheranan Rino, dan cowok itu mendengar helaan napas gusar dari responnya Airysh. "Ah, lo mau ngajak gue mojok-mojokkan ya malem-malem gini?" Rino menyeringai jail, walaupun sebenarnya Airysh tak bisa melihat seringainya itu.

"Gue tunggu pokoknya di sini, gue mau ngomong penting."

Rino secara tak sadar tercengang, nada bicaranya Airysh tumben begitu penuh penekanan.

"Ngomong apaan dah? Langsung ngomong aja sekarang, nih udah malem loh Rysh. Kalo nggak besok aja di sekolah kan bisa ngomongnya. Lagian tadi waktu sore gue ke rumah lo, kenapa lo nggak mau ngomong?" Tanya Rino membalas omongannya Airysh dengan tambah keheranan.

"Gue mau ngomong langsung, ini penting titik. Gue tunggu lo sekarang, lo harus ke sini."

Panggilan tertutup begitu saja secara tak terduga, hingga membuat Rino terkesiap hebat.

"Halo Rysh? Halo? Halo? Woi halo?"

Kemudian karena udah terputus sambungannya secara sepihak, Rino menatap ponselnya dengan terbengong.

Airysh mau ngomong apa ya, kok kayaknya serius banget? Dan nada bicaranya tadi penuh penekanan dan seperti memaksakan Rino untuk segera ke sana.

Ini pasti ada sesuatu, Rino pun terperanjat. Dan dia kalang-kabut langsung lompat dari kasurnya dan menyambar jaket, serta kunci motor yang ada di atas nakas--yang terdapat tepat di samping kasur.

Bendahara VS Sweet Gamer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang