TIGA PULUH SEMBILAN

10.1K 1.1K 78
                                    

Hai semuanya! Maaf banget karena baru update lagi, karena ada beberapa kesibukan di real life jadinya baru sempat update sekarang :( pertanyaan tentang sebenernya apa yang udah terjadi antara Airysh-Erlisa dan apa yang di omongin Rino sama Erlisa terjawab di part ini. Happy reading and happy sunday.. Muchlove xx.

➖➖➖

Menjauh bukan berarti saling membenci, akan tetapi karena tidak mau ada yang terluka terlalu dalam lagi.

-Airysh Feradia-

BEGITU turun dari mobil, ponselnya Erlisa tiba-tiba berbunyi dan ada satu pesan dari WhatsApp masuk.

Cewek itu mendengkus dan matanya berputar malas melihat nama yang mengirimkan pesan padanya itu.

Papa
Papa hari ini tidak pulang karena mendadak ada urusan mau urusin proyek di Bandung selama empat hari. Papa hanya mau kasih tahu, mulai besok kamu sudah harus bimbel setelah pulang sekolah karena papa sudah daftarin kamu. Oh ya, papa juga sudah beliin kamu buku-buku tambahan pembelajaran STAN. Serta papa juga mau kasih tahu, barang-barang make up kamu papa sudah suruh Bibi Nirwana buang.

Spontan matanya Erlisa memanas membaca sederetan pesan tersebut yang seperti sebuah perintah dari seorang raja yang tak boleh dibantah.

Dadanya berkecamuk tidak karuan, semuanya telah berubah dan kacau tak seperti yang dia harapkan selama ini. Harapan-harapan yang selama ini dia dambakan, hancur satu per satu, dan tak ada satu lagi yang bisa di jadikan sebagai suatu harapan terakhir.

Dan saat Erlisa hendak mencari Bi Nirwana, tiba-tiba saja niatnya terhenti karena ada sebuah suara yang memanggilnya, sehingga cewek itu pun berbalik badan.

"Erlisa, gue mau ngomong.."

Itu suaranya Rino. Erlisa tampak begitu kaget melihat cowok itu sekarang ada di hadapannya dengan masih memakai seragam putih abu-abu, yakni sama seperti dirinya.

Namun, setelah itu muncul sebuah senyuman darinya. Apakah harapannya akan ada lagi sekarang ini? Rino memanggilnya? Rino datang padanya? Ini benar-benar seperti mimpi bagi Erlisa.

"Rino? Kamu tumben ke sini? Emm.." Erlisa mengerjap sebentar, seakan tak percaya ada Rino di hadapannya sekarang. "Kamu mau ngomongin soal apa? Emm.. Yuk, masuk dulu ngomongnya di dalam aja."

Wajahnya Rino begitu datar, dan hal itu membuat Erlisa sedikit takut.

"Nggak usah, di sini aja gue mau langsung ngomong tanpa basa-basi."

Kedua kakinya Erlisa spontan saja bergetar. "Emm.. J-jangan gitu dong Rin, k-kalau di sini ngomongnya nggak enak di lihat. Di taman belakang rumahku aja ya, gimana?" Bujuk Erlisa berusaha.

Rino mendesah gusar, sebenarnya dia merasa sangat malas harus bertemu dengan Erlisa ini. Tapi dia harus melakukannya, karena dirinya mau menyelesaikan semua masalah kesalahpahaman dengan Airysh. Dan cowok itu mau tahu apa yang sebenarnya sudah Erlisa katakan pada Airysh sehingga cewek itu sampai begitu marah padanya. Dan semuanya menjadi berubah dan kacau berantah.

"Yauda." Jawab Rino dengan nada datar, tanpa ada penekanan.

Mereka berdua pun akhirnya menuju ke taman belakang Erlisa yang luas dan di tengah-tengahnya ada sebuah kolam renang dengan kedalaman kira-kira satu meter.

Sementara itu, Erlisa mengajak dengan takut-taku pada Rino untuk duduk di gazebo yang ada tepat di depan kolam renang. Cowok itu pun dengan raut wajahnya yang malas terpaksa duduk di gazebo kayu itu, Erlisa tersenyum kecil saat melihat Rino tengah duduk di sampingnya.

Bendahara VS Sweet Gamer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang