Bendahara VS Sweet Gamer (Completed)

EMPAT PULUH DUA

"Aku tau cinta itu buta, tapi aku nggak buta. Aku bisa lihat orang yang benar-benar cinta dan mana yang cuman pura-pura."

Patrick Wilson
Si Brondong Manis

➖➖➖

Hujan gerimis turun perlahan dan membasahi tanaman-tanaman bunga rumahnya Airysh yang berada di teras. Angin turut berhembus dengan lembut, terasa dingin juga ketika menyapu kulit.

Pada sore hari itu sekitar pukul lima lewat sepuluh menit, Airysh dan Patrick sedang berduaan duduk di kursi yang ada di depan rumahnya tersebut sambil menonton drama Korea High School Love On episode dua.

Seharusnya sore itu menjadi moment yang romantis untuk Patrick bersama Airysh, cewek yang begitu ia cinta dan damba-dambakan selama ini.

Tapi malah yang menyedihkannya adalah Airysh tampak murung dan diam saja, tak banyak merespon ucapannya Patrick yang lagi membicarakan tentang para pemain drama serial Korea itu.

"Nih yang namanya Woo Hyun kan?"

"Hm."

"Kalau yang tuh namanya Seung Yeol kan?"

"Hm."

"Mereka berdua yang kakak bilang member dari infinite kan?"

"Hm."

"Cewek yang jadi malaikat penjemput nih imut banget deh.. Siapa namanya? Kim Sae Ron ya?"

"Hm."

Patrick terpaku kaku dalam diam melihat Airysh tak begitu menghiraukannya, dan terkesan seperti begitu cuek padanya.

Sudah seminggu, Airysh cenderung seperti ini. Padahal Patrick sudah berusaha keras untuk membuat dirinya akrab dengan Airysh. Di mulai dari cari tahu tentang drama-drama Korea, dengarin lagu-lagu K-pop, hapalin nama-nama anggota member BTS dan EXO.

Itu semua Patrick lakuin agar bisa bikin Airysh melihatnya dan jatuh cinta padanya. Tapi sepertinya, hal itu tidak akan pernah terjadi.

"Kak.."

"Hm."

Responnya masih sama. Hingga kini, pandangannya Airysh kosong ke layar ponsel yang dipegang oleh Patrick tersebut. Dan dia hanya seperti bergumam saja ketika Patrick ngomong dengannya.

Tak ada kata-kata yang keluar, hanya bergumam singkat saja.

Sangat cuek.

Patrick akhirnya pun menatap turunnya bulir-bulir air hujan sambil tersenyum kecut.

"Kakak lagi pikirin Kak Rino ya?"

"Hm."

Spontan Patrick seketika menoleh dan menatap lekat ke Airysh yang masih bergeming.

Dan Airysh beberapa detik kemudian,dia tersentak dan seperti baru tersadar akan pertanyaannya Patrick.

Matanya membesar pada Patrick, langsung saja Airysh merasa salah tingkah seakan ketahuan. Kedua daging pipinya naik dan bersemu sedikit kemerahan, "lo apaan sih Pat? Nggak usah resek deh ah! Ngapain gue pake mikirin dia, najis!" Umpat Airysh menoyor pelan kepalanya Patrick.

"Kalo kangen bilang aja kak. Jangan bohong deh, entar bikin beban dosa jadi tambah lagi." Patrick tertawa sumbang, nampak lesung pipinya yang dalam.

Airysh tertegun sebentar, lalu membuang muka. Perkataannya Patrick barusan itu seperti meledeknya.

"Otak lo lagi kebalik ya? Nih bocah ngapa yak, ngaco banget elah ngomongnya.. Udah ah, kita lanjut nonton aja, nggak usah pake bahas-bahas Rino bikin bete gue!" Airysh mengedumel.