TIGA PULUH TIGA

10.9K 1.2K 95
                                    

PASTI kita akan sangat panik kalau rahasia yang telah kita simpan rapat-rapat dari orang banyak telah terbongkar karena keteledoran diri sendiri.

Seperti Airysh sekarang dia udah kebakaran jenggot dan merutuki diri sendiri yang begitu bego bisa-bisanya keceplosan bilang ke Patrick kalau dia cuman pura-pura pacaran sama Rino.

Sekarang cewek itu yang keceplosan sama Patrick di UKS membawa adik kelasnya itu ke taman belakang sekolah yang sepi.

Meskipun sudah banyak yang gosipin kalau taman belakang itu angker, tapi bodoh amat lah. Yang paling penting adalah sekarang Airysh mau menjelaskan semuanya pada Patrick, tanpa ada orang lain yang ikut mendengarkan. Karena di ruang UKS tadi ada anggota PMR, rasanya Airysh tidak nyaman untuk menjelaskan.

"Kita mau ngapain di sini kak? Kakak nggak takut, di sini kan katanya dulu ada yang bunuh diri! Di sini serem kak!" Patrick begitu ketakutan saat sampai di taman belakang yang memang terlihat mengerikan itu.

Patrick celingak-celinguk dan bergidik merinding melihat rerumputan liar yang berantakan dan menjulang-julang tinggi. Tanah yang agak becek karena hujan tadi pagi, dan angin sepoi-sepoi yang menghampiri sehingga membuat rerumputan tersebut bersuara dan bergoyang-goyang.

Akibatnya suasana menjadi sedikit horor, Patrick merasa sudah seperti ada di film-film horor anak sekolahan yang lagi memburu hantu.

Airysh mendelik jengkel dan menatap malas ke Patrick. "Duduk lo sini cepetan!" Dia menarik tangannya Patrick nggak sabaran untuk ikut duduk dengannya di bangku yang ada di taman belakang tersebut.

Seketika aja Patrick yang tadi ketakutan langsung kicep dan duduk patuh di hadapan kakak kelas yang ia suka itu. Jantungnya berdegup dengan sangat kencang dan matanya tertuju pada tangannya yang masih belum lepas dari genggamannya Airysh.

Perasaan itu sekarang masih ada dan semakin menjadi-jadi. Tak dipungkiri, rasa senang dirasakan oleh hatinya Patrick, meskipun ia sudah berusaha untuk mematikan rasa itu di dalam hatinya. Namun rasa itu hidup kembali, hanya karena berada dekat pada sumbernya yakni pada Kak Airysh.

Airysh merasa ada yang janggal dengan sikapnya Patrick, buru-buru dia melepaskan tangannya brondong manis itu.

"Sori gue lupa lepasin.." Aku Airysh cengegesan kecil.

Patrick malah mengulum senyumnya malu-malu hingga tampak sedikit lubang lesung pipinya yang manis. "Nggak apa kok kak, mau pegang lama tanganku nggak akan ada masalah." Dia berkata malu-malu tanpa berani menatap Airysh.

Seketika Airysh mengernyit geli sekaligus sedikit jijik, namun melihat Patrick manis hatinya sedikit meleleh. Tapi Airysh sama sekali tidak memiliki perasaan padanya. Untung aja Patrick itu manis ya, kalau nggak Airysh bakalan udah pastinya tabok mukanya cowok itu.

"Gini ya Pat, gue mau ngomong yang serius pake banget sama lo! Jadi apa yang gue bilang nih, lo jangan bocorin ke siapapun termasuk satpam!"

Patrick terperanjat. "Ah i-iya kak. Aku nggak kayak pipa bocor kok yang menjalar ke mana-mana."

"Tapi kak ngomong-ngomong kenapa kita harus di sini sih? Nggak mau ke tempat yang lain aja kak?" Patrick masih aja ketakutan hingga kini.

Airysh mengedikkan bahu. "Lo takut ya?"

Patrick gelagapan. "Ah, nggak kok kak." Dustanya. Gengsi dan tengsin dong kalau ngaku takut sama cewek, apalagi sama cewek yang kita sukai. Bisa jadi minus dia di matanya Kak Airysh.

"Lo cowok kan?"

"Iya kak." Patrick mengangguk-angguk pasrah.

Airysh menggaruk tengkuknya. "Ya udah kalo gitu bagus deh! Di sini tuh yang paling aman, sekarang tuh masih jam pelajaran belum bel istirahat.. Kalau kita ngomongnya di koridor gawat dong pasti bakalan ditarik sama Pak Agus ke kantor BK.."

Bendahara VS Sweet Gamer (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang