Jimin terpaksa bangun ketika ia merasakan seseorang tengah menggoncangkan tubuhnya dengan cukup brutal. Masih dalam keadaan setengah sadar, Jimin pun membuka kedua netranya. Samar-samar terlihat sosok Jungkook yang tengah menatapnya sebal sembari berkacak pinggang."Hoi! Bangun pemalas! Matahari sudah mulai tinggi!" Ujar Jungkook.
Jimin pun refleks mengangkat lengannya untuk menghindarkan pandangannya dari sinar matahari yang menulusup melalui ventilasi bilik.
"Nggh.. jam berapa?" Tanya Jimin dengan suara parau.
"Cih ngomong apa sih? Matahari sudah setinggi ujung tombak. Ayo bangun!" Decih Jungkook sembari menarik paksa tubuh Jimin hingga terduduk.
"Ck.. kasar sekali. Menyebalkan!" Jawab Jimin lalu menepis tangan Jungkook.
Sangat terpaksa Jimin pun membenahi posisi duduknya. Selimut bulu beruang miliknya masih setia membungkus tubuh bawahnya. Ia bersyukur karena selimut itu cukup membantunya untuk menghangatkan tubuh. Sepersekian detik ia baru tersadar, bahwa ada benda hangat lain yang seharusnya masih tersampir di pundaknya.
"Loh? Bulu si blondie mana?" Gumam Jimin lirih yang masih terdengar samar oleh Jungkook.
"Hei! Mencari ini?" Tanya Jungkook sembari memampangkan mantel bulu berwarna putih itu.
"Ah benar." Ujar Jimin langsung mencoba mengambil mantel bulu tersebut dari genggaman Jungkook.
Anehnya Jungkook justru menjauhkan mantel itu dari jangkauan Jimin dengan mengangkatnya tinggi-tinggi.
"Eits! Enak saja. Ini milik hyungnim ku." Tutur Jungkook.
"Dan dia meminjamkan kepadaku! Sini kembalikan!" Sahut Jimin masih mencoba meraih mantel itu.
"Aku yang tak sudi! Kau tidak pantas dipinjamkan barang seberharga ini!" Jawab Jungkook sambil berjinjit mengangkat mantel bulu Yoongi.
"Ck!" Decak Jimin sebal.
Tak kehabisan akal, Jimin lalu berdiri di atas tempat tidurnya. Posisinya kini jelas lebih tinggi dari Jungkook. Dengan cepat, ia pun merampas paksa mantel bulu itu.
"Aku yang dipinjamkan, kenapa kau yang repot sih?! Heran!" Dengus Jimin.
"Kau!!!!!!" Murka Jungkook.
"Apa? Mau mengataiku apa lagi? Silahkan saja! Aku tak peduli. Toh ya hyungnim mu sendiri yang meminjamkan kepadaku. Oh ya kudengar dari Seokjin-nim, ia sedang mencoba merayuku? Heol aku yang tak mau!" Sewot Jimin.
"Jaga ucapanmu ya! Kau tak tau siapa hyungnim ku huh?! Dia itu bukan alpha yang suka menggoda omega angkuh sepertimu! Hyungnim ku pasti hanya mengasianimu, tak usah besar kepala!" Jawab Jungkook tak kalah sewot.
"Whatever! Aku tak peduli dia siapa! Selama ia masih mencoba merayuku, aku tak akan segan-segan menonjok mukanya!" Tantang Jimin.
"Dasar omega aneh, angkuh, menyebalkan, pemalas, jelek lagi!" Ejek Jungkook.
"Ha? Apa katamu? Jelek? Aneh? Hahahahahaha kurasa tak hanya otakmu yang bergeser, ternyata matamu juga rabun ck ck kasian aku padamu." Ejek Jimin balik.
"Kau!!!!!" Geram Jungkook.
Belum sempat pertengkaran Jimin dan Jungkook berlanjut, pintu bilik mereka telah terbuka lebar dan menampilkan sosok Hoseok yang tengah tersenyum lebar.
"Hai! Ayo sarapan!" Ajak Hoseok.
"Aku tidak lapar!" Elak Jimin.
"Bohong! Semalam saja kau tidak makan, bagaimana tidak lapar?! Menyusahkanku saja membawakan makanan kalau akhirnya justru kau tertidur seperti orang mati!Menyebalkan sekali!" Keluh Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Courting You (Yoonmin)
Fanfiction[SLOW UPDATE!!] [SLOW BURN] Read on your own risk!⚠️⚠️ "Aku Park Jimin, Pindahan dari Seoul." "Min Yoongi, Alpha. Kepala Divisi Strategi dan Pertahanan." ••• • ABO werewolf • AU! • Alpha! Min • Omega! Park Language: Bahasa Mature content ⚠️ Cw // ch...