14 - Tahap Satu

19.1K 2.5K 701
                                    



Waktu berputar begitu cepat kala Jimin mulai disibukkan dengan kegiatan per-omega-annya. Semenjak ia setuju untuk mengikuti arahan Peachy, Jimin makin mengasah nalurinya sebagai omega. Terhitung sudah sepekan ini ia mulai membaur dengan para omega walaupun masih lingkup Hoseok dan Seokjin saja.

Benar ujar Peachy bahwa jumlah omega tak banyak. Dalam klan Hutan Selatan saja hanya ada 6 orang termasuk dirinya. Sedangkan alpha berjumlah 10 orang dan beta 4 orang. Jumlah yang cukup untuk mengkategorikan klan Hutan Selatan sebagai koloni yang besar.

Kegiatan Jimin tak jauh berputar dari area Medis dan Instalasi. Ia sedang mencari kenyamanan dari kedua bidang itu. Alasan lain Jimin menggeluti kedua bidang itu adalah karena adanya Hoseok. Ia merasa lebih nyaman kala setidaknya ada satu orang yang berada dipihaknya.

Jimin mulai tekun mempelajari bagaimana meracik obat dan merawat anggota pack yang terluka. Ia benar-benar belajar dari nol. Beruntung Seokjin selalu membantu dan membimbing Jimin. Selepas kejadian amukan Namjoon, Seokjin masih menyimpan rasa bersalah pada Jimin. Walaupun sudah berkali-kali Jimin mengatakan kepada Seokjin untuk melupakan permasalahan itu. Toh ya berkat ide gila Seokjin kini ia bisa bertemu Peachy.

Tangan Jimin kian hari kian terbiasa untuk menumbuk dedauan herbal yang tiap pagi ia petik bersama Hoseok. Jimin sedang menambah stok suplemen penambah stamina yang mulai menipis karena bagaimanapun juga musim dingin membuat tubuh werewolf otomatis berkerja maksimal untuk menghangatkan tubuh. Walaupun naluriah temperatur tubuh werewolf adalah panas, tetap saja musim dingin bukan musim favorit bagi jenis mereka. Suplemen penambah stamina sangat membantu mereka untuk membuat tubuh tetap fit.

Suara tumbukan mortar Jimin tiba-tiba terhenti kala sesosok alpha sedang menggendong omeganya terlihat panik memasuki bilik kesehatan.

"Seokjin!" Teriak alpha tersebut.

Seokjin yang mulanya berada di ruang penyimpanan obat pun bergegas keluar ketika mendengar panggilan cemas sang alpha.

"Astaga! Cepat rebahkan di brankar!" Perintah Seokjin.

Sang alpha bertubuh jangkung itu pun segera mematuhi perintah Seokjin merebahkan omeganya di atas brankar. Setelah si omega telah terbaring lemas, baru Jimin dapat melihat lebih jelas adanya tonjolan besar dibagian perut omega tersebut.

"Baekhyun sedaritadi mengeluh perutnya sakit. Apa pupsku akan lahir hari ini?!" Cemas sang alpha.

"Biar ku periksa dulu,"

Dengan sigap Seokjin memeriksa perut si omega. Menekan-nekan ringan sisi kanan dan kiri seakan bisa merasakan pergerakan di dalam perut omega tersebut.

"Hoseokah, bawakan minyak kelapanya!" seru Seokjin.

Hoseok segera berjalan menuju Seokjin dengan segelas cairan kental bening ditangannya. Ia lalu membantu si omega untuk menegak minuman tersebut.

"Tempat untuk melahirkan sudah disiapkan, Chanyeol-nim?" Tanya Seokjin.

"Sudah. Baek minta di goa kaki gunung." Chanyeol menjawab.

"Sepertinya mulai sekarang harus sudah siaga disana. Perut Baekhyun sudah turun sekali." Seokjin menjelaskan.

"T-tapi bagaimana dengan tugasku? Sore ini aku ada patroli ke perbatasan hutan dengan Yoongi-nim."

Raut penuh khawatir dan bimbang tampak nyata di wajah sang alpha. Genggaman tangannya menguat pada jemari Baekhyun.

"Yoongi-nim akan mengerti. Matemu mau melahirkan. Kau tega dia berjuang sendiri?" Tuntut Seokjin yang membuat sang alpha menggelengkan kepalanya.

Courting You (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang