25 - Private talk

21.3K 2.2K 309
                                    


Keadaan Jimin telah kembali normal dengan adanya pakaian Yoongi yang membungkus tubuhnya. Tak lupa pula dengan selimut yang sengaja Yoongi sematkan pada kepala Jimin menambahkan kesan tertutup rapat. Sang alpha terlihat benar-benar serius dengan ucapan terkait aroma dan mating. Ia hanya mewaspadai diri jika kejadian seperti barusan kembali terulang. Dengan terpaksa Jimin pun mengamininya.

Sesaat keluar dari pondok Yoongi, beberapa pasang mata langsung memusatkan perhatian pada pasangan tersebut. Tampak begitu jelas bagaimana tangan Yoongi yang mengalung rapat pada pinggang Jimin seolah memberikan pengumuman tak tertulis perihal status keduanya. Sekumpulan alpha lain pun memberi penghormatan singkat pada keduanya saat menyusuri jalanan keluar area pondok alpha.

Tak terkecuali bagi Taehyung yang menatap heran ke arah mereka. Sungguh ia tak habis pikir bagaimana pilihan seorang Min Yoongi bisa jatuh kepada omega tak tau aturan seperti Park Jimin. Ketika mereka berpapasan, sorot kejengkelan tak dapat terhindarkan dari kontak mata Jimin dan Taehyung. Jika bukan karena Min Yoongi, Taehyung tak akan sudi menyapa ke arah pasangan tersebut.

"Saya mengucapkan selamat kepada anda, timjangnim." Ujar Taehyung sembari menawarkan jabatan tangan kepada Yoongi.

Dengan santai Yoongi menjabat tangan Taehyung.

"Tak perlu berlebihan, Tae. Kami masih tahap awal." Yoongi menjelaskan.

"Maaf atas kelancangan saya." Balas Taehyung dengan sedikit menundukkan kepalanya pada Yoongi.

Suara decihan Jimin terdengar sedikit nyaring hingga membuat Taehyung menggertakkan giginya perlahan.

"Cih. Topeng!" Sindir Jimin.

Taehyung berusaha sekuat mungkin tak menghiraukan ucapan Jimin dan membalasnya dengan senyuman yang dipaksakan.

"Senang bertemu anda, calon dari timjangnim. Nama saya Kim Taehyung." Ujar Taehyung menyodorkan jabatan tangannya ke arah Jimin.

Harapan Taehyung tentu saja sang omega akan segera mungkin membalas jabatan tangannya, lalu mengakhiri perkenalan memuakkan ini. Hanya saja sepertinya Taehyung lupa dengan siapa ia berbasa-basi. Tanpa segan Jimin menampik uluran tangan Taehyung.

"Tak usah cari muka di depan Yoongi hyung! Tabiat tukang pengupingmu sudah kuceritakan panjang lebar! Dasar muka dua!" Kesal Jimin.

Ekspresi kekesalan Taehyung tak dapat terkontrol lagi kala otot matanya menegang dan memicing ke arah Jimin. Geraman lirih pun lolos dari mulut Taehyung. Amarahnya sudah siap kapan saja meledak jika bukan karena tepukan ringan Yoongi pada pundaknya.

"Maklumi saja.. omegaku memang suka sekali blak-blakan mengucapkan apapun. Ku harap kau tidak memasukkan ke dalam hati." Tukas Yoongi dengan senyum simpul.

Dengan terpaksa, Taehyung membalas senyuman Yoongi.

"T-tidak apa, timjangnim. Omega anda mungkin masih dalam proses adaptasi. Seokjin hyungnim kurang baik dalam mendidiknya. Saya mohon maaf atas nama hyungnim." Ujar Taehyung.

Yoongi terkekeh pelan.

"Seokjin sudah melakukan yang terbaik. Kau tak perlu meminta maaf. Ya.. beginilah Jimin. Justru hal ini yang membuatku makin jatuh hati. Dia jujur apa adanya." Jelas Yoongi makin mempererat rangkulannya pada Jimin.

Taehyung pun tersenyum kikuk.

"Anda memiliki selera yang cukup unik, timjangnim. Saya hanya bisa turut bahagia."

Courting You (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang