Suasana bilik kesehatan terasa sangat sepi tanpa kehadiran Jimin. Terhitung sudah hari ke-6 dimana sang omega bermulut pedas itu tengah menghabiskan masa heatnya bersama Yoongi. Alhasil, Hoseok hanya berdua dengan Seokjin di bilik kesehatan. Memang biasanya tak ada masalah meskipun kedua omega tersebut bekerja berdua. Hanya saja beberapa hari ini dapat Hoseok rasakan bahwa sang kepala omega itu tengah sedikit menjaga jarak dengannya. Seolah berusaha meminimalisir sedikit mungkin interaksi dengan Hoseok.Suara mortar yang ditumbuk bekerja lebih keras memecahkan keheningan diantara Seokjin dan Hoseok. Mereka seolah mengabaikan kehadiran masing-masing. Padahal pada nyatanya justru hati keduanya sedang bergejolak penuh dengan pertanyaan dan risalah. Beberapa kali Hoseok mencuri pandang pada Seokjin yang terlihat sibuk mencentang daftar persedian obat. Hingga tanpa sengaja tatapan mereka bertemu.
Hoseok sempat dibuat canggung karena tertangkap basah memperhatikan Seokjin pun membuang wajahnya cepat-cepat. Lain halnya dengan Seokjin yang terlihat acuh dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Sungguh bukan Seokjin seperti biasanya pikir Hoseok. Sang kepala omega terang-terangan sedang mengabaikannya. Apa ia telah melakukan sebuah kesalahan?
Hoseok yang sudah tak tahan dengan kecanggungan ini pun angkat suara.
"S-Seokjin-nim..." panggil Hoseok lirih dengan suara yang sedikit bergetar.
Mendengar panggilan Hoseok membuat tubuh Seokjin sekejap kaku. Ada rasa tidak nyaman yang tak mampu kepala omega itu pungkiri.
Seokjin menjawab sekenanya, "hm?"
"A-apakah saya memiliki kesalahan kepada anda?" Hoseok bertanya.
Seokjin pun meletakkan daftar obatnya di atas meja lalu membalas pandangan Hoseok.
"Kenapa kau berpikir begitu?" Seokjin bertanya balik.
"Ani.. hanya saja anda terlihat sedang menghindari saya. Mulanya saya tidak terlalu merasakannya. Tetapi saat Jimin tidak ada seperti sekarang, hipotesa saya sepertinya benar. Mohon katakan kalau memang ada perbuatan saya yang mengganggu anda." Hoseok menjelaskan.
Wajah jelita sang kepala omega itu mengukir senyum penuh arti. Kedua tangan yang mulanya menggantung bebas pada sisi tubuhnya kini bergerak melipat di depan dada sang kepala omega.
"Kukatakan pun tak akan merubah keadaan, Hoseokah. Jadi abaikan saja. Anggaplah moodku sedang tidak baik."
"Ah begitu rupanya.. T-tapi kalau saya boleh jujur, saya cukup kurang nyaman dengan keadaan seperti ini Seokjin-nim. Sangat canggung....."
Seokjin pun mendecih cukup nyaring sebelum tawanya mengambil alih kesunyian di bilik kesehatan itu.
"Aku sedari awal sudah terbiasa canggung denganmu, Hoseokah. Kenapa kau justru baru merasa sekarang?"
Tak dapat Hoseok pungkiri bahwa ia mendengar jelas ada sedikit nada sindiran yang Seokjin tujukan padanya.
"M-maksud anda apa, Seokjin-nim? Maaf saya tak ingin lancang mengartikan maksud anda."
Kekehan itu kembali terlontar dari lisan Seokjin.
"Takdir kita memang buruk ya, Seok. Bahkan jauh di dalam benakmu kau tau apa sebenarnya penyebab kecanggungan ini. Kita seperti sedang berputar-putar di dalam blackhole. Tinggal menunggu saja kapan terhempas kemudian menghilang tanpa jejak."
Tubuh Hoseok semakin tegang kala mendengar penuturan Seokjin. Apa yang sang kepala omega sampaikan itu benar adanya. Jauh dalam benak Hoseok pun tau apa akar dari pertemuan takdir yang mempermainkan mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Courting You (Yoonmin)
Fanfic[SLOW UPDATE!!] [SLOW BURN] Read on your own risk!⚠️⚠️ "Aku Park Jimin, Pindahan dari Seoul." "Min Yoongi, Alpha. Kepala Divisi Strategi dan Pertahanan." ••• • ABO werewolf • AU! • Alpha! Min • Omega! Park Language: Bahasa Mature content ⚠️ Cw // ch...