Entah sudah berapa topik terungkap dari perbincangan Yoongi dan Hoseok yang membuat Jimin kembali menghela nafas panjang. Pasalnya seakan tak kehabisan topik pembicaraan, keduanya terus-menerus berbincang. Untung saja sesekali Yoongi masih mengikutsertakan Jimin ke dalam obrolan mereka. Akan tetapi, Jimin lebih memilih untuk sebisa mungkin tak terlibat dengan pembicaraan mereka. Bukan ia tak mau bersosialisasi, hanya saja gestrur Yoongi yang seakan menspecialkan dirinya cukup membuat risih."Oh ya Jiminie, kau sudah tau kan kalau Hoseok adalah yang berwenang terhadap pondok instalasi?" Tanya Yoongi.
"Hm." Jawab Jimin singkat.
"Ia sering sekali ditugaskan untuk ke kota. Topik obrolan kalian pasti lebih bersambungan." Jelas Yoongi.
"Oh." Jawab Jimin lagi singkat.
"Ya.. karena itu aku tau bagaimana ponsel genggammu berfungsi. Sekarang pasti sudah kehabisan daya ya, Jim?" Tanya Hoseok.
"Tidak. Sedang kumatikan dari kemarin. Dihemat untuk yang penting-penting saja." Jelas Jimin.
"Memang hal penting apa?" Tanya Yoongi penasaran.
"Untuk melihat video panas tentu saja. Bisa salah lajur aku jika keseringan melihat lelaki model-model kalian begini." Ujar Jimin acuh dan penuh sarkastik.
Yoongi sungguh tak dapat menutupi ekspresi terkejutnya ketika mendengarkan jawaban Jimin. Makin jauh pembicaraan mereka mengapa justru membuat Yoongi ragu bahwa keduanya adalah mate. Fakta pertama yang ia dapatkan adalah Jimin itu hetero. Kedua, sampai detik ini sifat Jimin masih saja acuh kepadanya. Bagian mana yang salah?
"Aku tidak salah! Kau yang kurang merayu!" Ujar Snow Claws meyakinkan Yoongi.
Lain halnya dengan reaksi Hoseok yang justru tertawa lebar mendengarkan penuturan Jimin. Ia cukup memahami bagaimana kehidupan manusia sosialita di kota yang tak jauh berbeda dengan Jimin. Pergaulan bebas atau bahkan no strings attached merupakan hal yang wajar di antara mereka. Terlebih lagi jika dilihat dari potongannya memang Jimin sedikit berbeda dengan sifat naluriah omega pada umumnya.
Masih dengan tatapan malasnya, Jimin kembali mengamati sekitarnya. Ketiga banjar meja panjang berisi hidangan itu kini telah dipadati orang-orang yang tengah duduk sigap sembari menanti jamuan dibuka. Dapat ia pastikan kini bahwa populasi di pondok adalah 100% laki-laki. Karakteristik ranking para werewolves pun tampak cukup jelas bagi Jimin. Para alpha yang terlihat garang dan kaku serta para omega yang terlihat kalem dan teratur. Seakan memberi Jimin pengertian mengapa anggota pack melihatnya dengan tatapan heran. Mana ada sih omega berwatak seperti Jimin?
Ingatkan saja bahwa ia hanya salah asuhan. Begitu ringkasnya.
Lamunan Jimin terbuyar seketika sepasang netranya menemukan sosok Jungkook yang berlari kecil dan bergegas menempati kursi kosong yang berada di samping Yoongi. Suara menjengkelkan Jungkook kembali menyapa indra pendengarannya.
"Hyungnim!" Sapa Jungkook seolah membuyarkan tatapan Yoongi pada Jimin.
"O-oh kiddo!" Jawab Yoongi.
"Aku daritadi mencarimu tapi tidak ketemu. Ternyata hyungnim disini. Tumben tidak berkumpul dengan rekan sedivisimu, hyungnim?" Tanya Jungkook lagi.
"Ah, tak apa. Tadi aku melihat Hoseok dan Jimin, ingin berbincang sebentar dengan mereka." Jawab Yoongi sembari tersenyum ke arah Jungkook.
"Mau mengambil bulu Snowie-nim ya hyungnim?" Tanya Jungkook dibalik tatapan tajamnya yang diarahkan pada Jimin.
"Tidak kok. Kupinjamkan saja pada Jiminie sepertinya dia masih memerlukannya." Jawab Yoongi yang kemudian menoleh ke arah Jimin dan tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Courting You (Yoonmin)
Fanfiction[SLOW UPDATE!!] [SLOW BURN] Read on your own risk!⚠️⚠️ "Aku Park Jimin, Pindahan dari Seoul." "Min Yoongi, Alpha. Kepala Divisi Strategi dan Pertahanan." ••• • ABO werewolf • AU! • Alpha! Min • Omega! Park Language: Bahasa Mature content ⚠️ Cw // ch...