32 - 24/7

19.9K 2.3K 337
                                    

*so sorry for late updating* *deep bow*


Selepas menerima pizza buatan Jungkook, Yoongi pun mengucapkan terima kasih lalu membawa Jimin pergi. Sang omega sedari tadi tak menuturkan sepatah katapun. Hasratnya akan pizza buatan Jungkook juga sudah lama hilang. Semenjak perbincangan singkatnya dengan Jungkook, suasana hati Jimin mulai terganggu.

Sepanjang perjalanan, omega bersurai hazel itu mengeryitkan alisnya seolah sedang berpikir keras. Seluruh pikirannya terpusat pada alasan kedatangan ibunya. Belum lagi tentang fakta bahwa sang ibu akan datang lagi menemui Jimin.

Benar-benar bukan seperti kebiasaan ibunya yang terbiasa acuh dengan kabar Jimin. Sepengetahuan Jimin, alasan sang ibu membuangnya ke training camp ini selain untuk mendidik perilaku juga untuk mengamankan Jimin.

Lalu ada apa gerangan?

Jimin terpaksa berpikir keras mencari beberapa kemungkinan yang dapat menjawab keheranannnya.

Di sisi lain, tangan Yoongi sudah mengikat mesra pinggang Jimin. Sedang menuntun langkah sang omega menuju pondoknya.

Pondok dimana mereka berdua akan melanjutkan kehidupannya sebagai sepasang belahan jiwa.

Memang sudah menjadi aturan jika werewolf tingkat omega yang telah mating, maka mereka akan tinggal dengan alphanya masing-masing.

Peraturan itu berlaku juga untuk Jimin.

Selama perjalanan menuju pondok Yoongi, tak ada percakapan berarti diantara keduanya. Jimin masih sibuk menyelam dalam kerisauan pikirannya, sedangkan Yoongi hanya bisa mengamati dalam diam tingkah sang omega. Yoongi masih punya kesadaran untuk tidak memaksa Jimin menceritakan apa yang sedang mengganjal dalam pikirannya jika bukan Jimin sendiri yang memulai. Dalam situasi seperti sekarang, Yoongi hanya bisa menjalankan tugasnya sebagai alpha pengertian yang selalu ia yakini dapat meringankan beban Jimin.

Kegiatan melamun Jimin baru terbuyarkan saat ia merasakan kedua lengan Yoongi yang tiba-tiba mengangkat tubuhnya dengan mudah. Didekapnya erat tubuh Jimin hingga mendekati wajah tampan Yoongi.

"Hyung!" Pekik Jimin terkejut.

"Capek pikiran boleh, tapi tubuh jangan. Jadi kuangkat saja supaya kau lebih fokus memikirkan apapun yang ada di otak cantikmu." Jelas Yoongi enteng.

Tanpa menunggu jawaban Jimin, sang alpha sudah melaju makin kencang guna mempercepat langkahnya menuju pondok yang sebentar lagi resmi menjadi tempat tinggal keduanya.

Jimin hanya bisa menggeleng heran mendapati kelakuan Yoongi yang bisa dibilang terlalu memanjakannya itu.

Sang alpha tak perlu repot-repot bertanya apa yang sedang Jimin risaukan. Hanya dengan perhatian ringannya seperti barusan sudah mampu membuat Jimin sedikit mengesampingkan perdebatan dalam pikirannya.

Senyum simpul yang kesekian kali gagal Jimin sembunyikan dari wajahnya.

Sesampainya di pondok, perlahan Yoongi menurunkan Jimin dari gendongannya sebelum mendorong daun pintu tersebut.

"Selamat datang di pondok kita, mate." Ujar Yoongi ramah.

"Kita?" Tanya Jimin bingung.

Sang alpha hanya mengangguk sebelum menyungingkan senyum ke arah omeganya.

"Mulai hari ini kau akan tinggal disini. Tentunya dengan persetujuanmu."

Courting You (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang