3 - Pertemuan

19.9K 2.5K 306
                                    


Author's PoV

Hal pertama yang Jimin lihat ketika ia membuka kedua kelopak matanya adalah bocah penjaga gerbang yang sempat ditemuinya siang ini. Pandangan bocah itu seakan mengamati Jimin secara mendetail dari ujung kepala hingga ujung kaki. Merasa tidak nyaman, Jimin lalu mendudukkan dirinya.

Setelah beberapa detik bertukar pandang, bocah itu mulai buka suara.

"Kau si pendatang baru tadi kan?" Tanya Jungkook memastikan.

Alih-alih menjawab pertanyaan Jungkook, Jimin justru balik bertanya, "Apa yang kau lakukan di kamarku?"

"Ralat, ini kamarku. Harusnya aku yang bertanya seperti itu. Terlebih lagi kau menggunakan selimutku tanpa izin." Sanggah Jungkook.

"Dengar ya penjaga gerbang, aku diantar Seokjin-nim kesini. Ia mengatakan bahwa ini kamarku. Jadi secara teknis, semua barang yang ada di kamar ini adalah milikku. Kalau kau keberatan, protes saja sana." Sinis Jimin.

"Astaga, kau benar-benar menyebalkan. Pertama namaku Jeon Jungkook, bukan penjaga gerbang. Lalu ini adalah kamarku, jauuuuuh sebelum kau datang. Kalau kau mau protes, silahkan saja!" Tantang Jungkook.

Dengan malas, Jimin pun mulai bangkit dari tempat tidurnya.

"Aku tak terbiasa bertengkar dengan lelaki sepertimu, oke? Jadi tak usah basa-basi, apa masalahmu?" Putus Jimin.

"Apa maksudmu mengatakan 'lelaki sepertimu' eoh? Kau dan aku sama-sama omega kalau itu yang kau maksud." Jawab Jungkook.

"Whatever. At least, aku tidak bersetubuh dengan laki-laki." Ujar Jimin malas.

"Aku juga tidak!!! Atau belum untuk sekarang." Lirih Jungkook diakhir kalimatnya.

"See? Kau memang 'lelaki sepertimu'." Ejek Jimin.

"Kau juga nantinya sama saja, sombong! Aku heran mengapa Seokjin hyung bisa menempatkan omega angkuh sepertimu sekamar denganku?! Pertama kau menginvansi kamarku, lalu kau menggunakan selimutku tanpa izin dan sekarang kau mengejek statusku?! Menyebalkan! Mati kau kalau hyungku sampai tau." Dengus Jungkook.

"Aigo bocah besar mulut ini ternyata tukang ngadu. Cih adukan saja! Bahkan tadi aku sudah menentang kepala pack, memang ada lagi yang lebih tinggi dari lelaki jelek itu?" Tantang Jimin.

"Aku bukan tukang ngadu! Mengurus omega angkuh sepertimu, aku tak butuh bantuan siapa pun! Ikut aku bertemu Seokjin hyung sekarang!" Ujar Jungkook sembari menarik paksa lengan baju Jimin.

Jimin yang tak siap menghadapi tarikan Jungkook pada lengan bajunya pun sempat terhuyung mengikuti langkah bocah itu. Dengan kasar ia pun menepis cengkraman Jungkook.

"Aku bisa berjalan sendiri, tukang ngadu!"

Melihat hal tersebut, Jungkook hanya berdecih sebelum melanjutkan berjalan di depan Jimin tanpa menoleh sedikitpun. Tak memperdulikan langkah Jimin yang sedikit pincang, keduanya berjalan menuju pondok yang terlihat belum rampung tersebut. Berjalan jauh dengan kondisi kakinya yang tak mendukung telebih lagi musim dingin pada akhir bulan Desember dan Jimin hanya mengenakan celana traning dan t-shirt tipis, bukanlah hal yang menyenangkan. Salahkan Jungkook yang menariknya buru-buru tanpa ia sempat menggunakan paddingnya.

"Hei tukang ngadu! Masih jauh?!" Seru Jimin.

"Cih baru berjalan segini saja sudah protes. Mulut besar tak seimbang dengan aksinya." Lirih Jungkook tanpa menggubris pertanyaan Jimin.

Courting You (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang