48 - being haunted

10.9K 1.3K 133
                                    


•••

Courting you

•••

Lagi-lagi terbangun bermandikan peluh. Nafas tak beraturan sembari mengerjapkan mata. Menarik diri dari alam mimpi yang selalu berputar dan berakhir di tempat yang sama. Pelupuk mata Jimin selalu basah ketika ia terbangun. Terlalu lelah menjerit, ia hanya bisa meremas dadanya yang terasa sakit. Kenapa mimpi itu selalu mengikutinya? Apakah memang ia tak pernah ditakdirkan untuk memiliki keluarga yang sempurna?

Jimin meringkuk dengan air mata yang bercucuran bebas dari celah mata. Ia menangis dalam diam. Bahkan ia tak berani menghadap Yoongi yang tengah tertidur pulas di belakangnya. Jimin meredam suaranya.

•••

Gerimis hujan terdengar lirih menyapa Yoongi yang mulai terbangun dari tidurnya. Perlahan ia membuka mata dan tak mendapati Jimin disampingnya. Sontak ia terduduk dan memanggil nama mate-nya itu.

"Jiminie?"

Sosok yang dicari Yoongi itu sedikit melongokkan kepala di balik dinding pembatas antara ruang tidur dan dapur.

"Ya? Aku disini Yoongi." sahut Jimin dengan suara riang.

Senyum manis terukir di wajah Yoongi. Ia memutuskan untuk beranjak dari kasurnya kemudian meraih kain yang bergantung pada kursi lalu melilitkan pada tubuhnya. Ia berjalan mendatangi omeganya yang sedang sibuk mengaduk kopi dan teh. Asapnya masih mengepul cukup banyak, menandakan panasnya minuman buatan Jimin.

"Kenapa bangun pagi sekali?" sapa Yoongi yang semakin mendekati omeganya lalu memeluknya dari belakang. Mengecup ringan perpotongan leher sang omega.

"Keke jangan begini ah. Kau mengangguku bekerja, Yoongi." protes Jimin sembari mencoba melepaskan tubuhnya dari pelukan Yoongi.

"Kan sudah mau selesai juga." bantah Yoongi yang justru semakin mengeratkan pelukannya.

Suara kekehan Jimin terdengar merdu.

"Dasar tuan keras kepala."

Pada saat itu juga, Jimin menyelesaikan kopi dan teh buatannya. Ia menoleh ke belakang dan mendapati alphanya yang sedang tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Aku harus membawa ini ke meja makan, Yoongi. Ayolah lepaskan sebentar." pinta Jimin sembari memasang wajah memohon.

"Kenapa kau harus begitu menggemaskan, Omega Park?"

Mau tak mau, Yoongi pun melepaskan rangkulannya. Ia lalu beralih membawa kedua cangkir minuman yang dibuat Jimin. Menggantikan tugas omeganya yang terlihat kesulitan membawa sarapan mereka. Sang omega pun tersenyum gemas. Ia bergegas mengikuti Yoongi sembari membawa potongan roti yang ia telah siapkan juga sebagai pendamping minuman hangat mereka.

"Yoongi mandi dulu ya, sudah kusiapkan air hangat."

Raut penolakan terpampang di wajah sang alpha.

"Kenapa harus mandi pagi-pagi, mate? Kan aku sedang libur. Aku ingin bermalas-malasan di rumah denganmu saja. Di luar juga sedang gerimis."

Courting You (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang