17 - Tahap dua

18.2K 2.4K 438
                                    


Langkah kaki Taehyung membawanya menuju pondok konstruksi untuk menemui Namjoon. Sekembalinya dari rangkaian training, ia belum memberikan laporan kepada kepala pack. Ia lebih memilih bersantai di bilik kesehatan seharian sembari mendengarkan celoteh Seokjin. Sebenarnya kegiatan yang dijalani oleh Taehyung tak begitu melelahkan. Ia hanya melatih Yugyeom yang baru memasuki fase dewasa sebagai seorang alpha. Waktu dua minggu keluar dari wilayah pack lebih ditujukan sebagai alasan rekreasi saja. Oleh karena itu Seokjin tidak terlalu peduli saat Taehyung mengaku lelah. Toh ya itu hanya kemanjaan Taehyung saja.

"Lapor Namjoon-nim, saya dan Yugyeom sudah kembali dari training."  Ujar Taehyung lantang.

"Hm.. bagus. Ada kendala?" Tanya Namjoon.

"Aman terkendali." Tegas Taehyung.

"Lanjutkan tugas sebagaimana mestinya." Ujar Namjoon.

Taehyung mengangguk mantap.

"Siap laksanakan."

Namjoon kembali menyibukkan diri dengan memantau anak buah Yoongi yang tengah melanjutkan pengerjaan pondok baru. Sudah hampir rampung, tinggal bagian atapnya yang perlu sedikit dirapikan. Pondok baru ini  nantinya akan difungsikan sebagai tempat pendidikan bagi pups untuk menimba ilmu secara teori. Tentunya Taehyung dan Seokjin lah yang menjadi pengajar bagi werewolf pemula.

"Sudah hampir selesai ya, Namjoon-nim." Tukas Taehyung gembira.

"Hm. Bisa langsung kau gunakan nantinya bersama Seokjin. Pups Chanyeol baru saja lahir kemarin." Namjoon menjelaskan.

"Ya. Aku sudah mendengar berita itu dari Hoseok dan temannya yang angkuh."

Dahi Namjoon mengernyit seketika mendengarkan penuturan Taehyung.

"Park Jimin?"

"Mungkin. Kudengar Hoseok memanggilnya Jimin. Aku mencuri dengar pembicaraan mereka saat sedang melakukan tugasnya."

"Apa omega itu membuat ulah lagi?"

"Tidak. Hanya saja sikapnya kasar sekali untuk ukuran omega. Heran sekali kenapa dia bisa begitu dekat dengan Hoseok. Padahal sifat bar-bar nya lebih mirip dengan Jungkook."

"Jungkook malah sering beradu-mulut dengan si omega pembuat onar itu. Dari awal kedatangan memang dia sudah kehilangan aspek dan etika sebagai omega. Aku juga tak paham mengapa Hoseok mau berteman dengannya. Sangat disayangkan!"

"Wah kau sepemikiran denganku rupanya, Namjoon-nim. Hoseok terlalu elegan jika bersanding dengan omega angkuh itu."

"Seokjin juga selalu membelanya. Bahkan Yoongi sekalipun. Lihat bekas luka ini. Hasil cakaran Yoongi karena aku sedang memberi pelajaran kepada si pembuat onar itu. Belum mate saja sudah sangat memberi pengaruh buruk," Decih Namjoon sembari menunjuk luka goresan melintang yang telah mengering di bagian pipi kanannya.

"Sungguh?! Timjangnim imprint dengan omega itu?!" Tanya Taehyung terkejut.

"Hm. Dari cerita Seokjin begitu. Kalau benar, sungguh pasangan yang sama-sama tak bisa diatur! Awas saja kalau tidak menghargai sebagai kepala pack! Sepertinya dia menyesal karena kalah suara dariku." Namjoon kembali mendengus kesal.

"Kurasa tak perlu mengkhawatirkan sampai kesana, Namjoon-nim. Timjangnim bukan orang yang seperti itu. Tapi memang si omega bernama Jimin itu cukup mengkhawatirkan. Aku yakin Ayah timjangnim tak akan serta merta menerimanya."

Courting You (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang