Terbangun dengan kepala pening luar biasa bukanlah hal yang menyenangkan. Belum lagi rasa nyeri di punggung sangat terasa walau Jimin hanya sedikit bergerak. Kedua netranya masih belum membuka sempurna seolah masih beradaptasi dengan cahaya lampu tempel di sudut-sudut ruangan."H-haus.."
Keluh Jimin tatkala merasakan kerongkongannya yang kering. Ia hanya bisa menelan ludahnya kasar.
Suara decitan kursi terdengar dari sisi tempat Jimin berbaring. Siluet manusia samar terlintas seolah bergerak mendekat ke arahnya. Seketika gelas kayu terpampang nyata di depannya.
"Mau minum? Bisa duduk?" Tanya suara rendah itu dengan nada cemas.
Belum sempat Jimin menjawab pertanyaannya, sebelah tangan si empunya suara sudah menulusup di balik punggungnya dan mengangkatnya perlahan.
"Sini kubantu."
Dengan cekatan si empunya suara mendekatkan gelas kayu itu pada bibir Jimin. Tegukan demi tegukan air mineral yang diminumnya serta merta membasahi kerongkongannya yang kering. Seakan baru menyadari pula bahwa sedari tadi yang membantunya adalah Min Yoongi.
Setelah merasa cukup minum, Jimin menjauhkan bibirnya dari gelas yang pegang Yoongi.
"Cukup."
Yoongi lalu meletakkan gelas kayu itu pada meja di dekatnya lalu membantu Jimin kembali merebahkan badannya.
Dari jarak sedekat ini Jimin dapat mencium aroma oakmoss dan kayu Guaiac yang bercampur harmoni yang menguar dari tubuh Yoongi, khususnya pangkal leher. Aroma Yoongi seakan memberikan rasa mabuk tersendiri tatkala bersapaan dengan indra penciuman Jimin. Hal itu semakin diperparah saat ia menyadari bahwa sang alpha dengan santainya tak mengenakan penutup apapun dibagian atas tubuhnya.
Jimin sangat yakin bahwa sebelumnya ia tak mencium aroma yang seperti ini saat berjalan dengan Yoongi. Apakah Yoongi sedang menggunakan pengharum badan? Atau mungkin kemampuan penciumannya yang meningkat?
Segala kemungkinan-kemungkinan itu hanya mampu terpendam di dalam pikirannya karena kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan menjalin percakapan lebih panjang.
"Kau ingin tidur lagi?" Tanya Yoongi sembari membelai lembut rambut depan Jimin yang sedikit menutupi matanya.
Jimin hanya mengangguk lemah.
Yoongi membenarkan letak selimut Jimin yang melorot sampai perut dengan menariknya hingga menutupi dada.
"Tidurlah! Aku akan memanggil Hoseok untuk memeriksamu."
Senyum simpul Yoongi adalah hal terakhir yang ia lihat sebelum kedua netranya kembali tertutup rapat.
•••
Setelah memastikan bahwa Jimin telah tertidur pulas, Yoongi bergegas keluar dari bilik guna mencari keberadaan Hoseok. Beruntung Hoseok terlihat tengah berjalan ke arah bilik kesehatan sembari membawa beberapa helai dedaunan tetamba obat dalam keranjang rotan yang tengah dijinjingnya.
Ekspresi tak sabaran yang tertahan di wajah Yoongi terpaksa membuat Hoseok menambah laju ayunan kakinya. Lagi-lagi Hoseok merasa jika Yoongi terkesan out of character jika ada hubungannya dengan Jimin. Benar saja, sesampainya Hoseok di hadapan Yoongi, lengannya langsung ditarik agar sesegera mungkin mengecek keadaan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Courting You (Yoonmin)
Fanfiction[SLOW UPDATE!!] [SLOW BURN] Read on your own risk!⚠️⚠️ "Aku Park Jimin, Pindahan dari Seoul." "Min Yoongi, Alpha. Kepala Divisi Strategi dan Pertahanan." ••• • ABO werewolf • AU! • Alpha! Min • Omega! Park Language: Bahasa Mature content ⚠️ Cw // ch...