Pagi ini Dika langsung berangkat menuju kampus, dia memang sangat jarang masuk, niat kuliah hanya untuk mengambil gelar title. kecuali di hari Rabu karena dia satu kelas dengan Debi gadis yang di sukainya sejak awal masuk kuliah.
Melihat debi tengah berjalan dari jauh, Dika langsung berpura-pura memarkir motor. Walaupun sebenarnya dia sudah sampai sekitar setengah jam lalu.
"Pagi Dika" dengan senyumnya yang has.
"Pagi"
"Baru nyampek?"
Dika mengangguk, sambil menatap Debi dengan penuh takjub. Gadis pujaannya itu tipe gadis yang sangat sopan, ramah dan mudah senyum.
"Ayo bareng" ajaknya
Dengan senang hati Dika langsung mengikutinya dari belakang.
Di kelaspun Dika langsung memilih tempat duduk tepat di sebelah Debi.
Beberapa saat terdengar bunyi panggilan telfon di hp Debi, gadis itu langsung mengangkatnya tanpa beranjak dari kursi, mungkin dia merasa tudak perlu menyimpan rahasia apapun dari Dika.
"Iya Ben?"
Nampaknya pacarnya Beni tengah menghubunginya. Beni adalah laki laki yang terkenal sangat nakal, nakal dalam semua bidang, Dika saja heran bagaimana bisa perempuan seperti debi jatuh hati pada laki laki seperti itu.
"Aku nggak bisa Ben.. aku ada kuliah" ucap Debi.
Dika hanya diam sambil menguping pembicaraan. Setelah beberapa saat kemudian dia menutup telfon dengan ekspresi bingung.
Sepanjang perkuliahan berjalan beberapa kali gadis itu mendesah, Dika tidak menanyakan apapun hingga pulang kuliah.
"Aku bisa mengantarmu pulang" ajak Dika, dia sengaja menggunakan motor khusus Debi karena gadis itu punya trauma dengan mobil.
Gadis itu langsung menatapnya "bisakah? Kamu nggak sibuk?"
Dika menggeleng dan langsung mengandeng tangan Debi, gadis itu terlihat canggung namun tetap membiarkan Dika menggenggam tangannya.
Karena terburu- buru pulang tentu saja Debi mengiyakan dan langsung naik di motor besar itu.
Semuanya nampak bagus hingga 3 motor menghalangi jalan dan menghentikannya. Dari gaya pakaian dan warna motornya sudah jelas itu Beni, pacar si Debi.
Laki laki itu membuka helm, membuat rambut pirangnya mencuat dengan hidungnya yang ditindik memperlihatkan aura panas.
"Sibuk kuliah tapi malah bareng cowok ini" bentaknya pada debi sambil menunjuk ke arah Dika
"Baru aja pulang kuliah, ini aku buru buru pulang makanya numpang Dika sekalian" berusaha meluruskan kesalah pahaman.
Beni tersenyum licik dan melangkahkan kakinya menuju Dika "eh lo.. lo suka sama cewek gue kan?"
Dika hanya diam sambil memalingkan wajah ke jalan yang cukup ramai itu.
"Woi gue ngomong sama lo" kesal beni langsung menarik krah baju Dika.
Sementara dika tetap santai "kalo iya kenapa?"
Jawaban itu bukan hanya membuat marah Beni namun juga membuat Debi kaget.
"Bruk" tonjokan keras mendarat di wajah Dika. Tentu Dika yang tidak mau kalah dia langsung menonjok balik laki laki di hadapannya dengan cukup keras.
Melihat keadaan itu 2 teman Beni ikut mengeroyok Dika.
"Hentikan" ucap debi sambil menghalangi aksi mereka.
Beni menarik Debi "asal lo ikut gue sekarang, gue biarin dia"
ekpresi Debi sangat khawatir dengan terpaksa dia mengiyakan ajakan Beny demi Dika.
Dengan kesal Dika berdiri, rasa nyeri terasa di beberapa bagian tubuhnya yang terkena pukulan atau tendangan.
Dengan lemas dia pulang, menaiki motor, sesekali memegang kepalanya yang sedikit pusing. Dirumah tanaman masih basah pertanda baru saja disiram oleh pekerja yang di sewa 2 hari sekali.
Dia membuka pintu rumah perlahan.
"Kamu?" Tanya dika yang kaget melihat Kayla sudah standbye di rumah.
Gimana caranya dedemit ini masuk? Pikirnya
"Aku dapet kuncinya dari mama kamu" jawabnya seakan dapat mendengar gerutu di hati Dika. "Bibir kamu kenapa?"
Dika menepisnya, mengatakan bahwa dirinya baik baik saja. Kayla memang sangat lancang, masuk rumah orang tanpa seizinnya, tapi mau bagaimana lagi dia memang gadis yang bebas. Lebih kesalnya lagi saat ditanyakan mengapa gadis itu datang jawabannya singkat.
"Buat ngegoda kamu, biar bener-bener jatuh cinta sama aku"
Dika sangat bosan dengan jawaban itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying girl vs Good Boy
RomanceSeirang laki-laki tampan calon penerus perudahaan Kayla gadis licik, cantik dan pintar menggoda. Hobinya bergonta ganti pasangan. Dia tipe gadis yang tak ingin direpotkan oleh yang namanya CINTA. "Gue gak mau yang namanya CINTA mengendalikan hidup g...