Yuda : Dika ada disini untuk menemuiku.. aku berfikir apa yang harus kulakukan dengannya..
Setidaknya itulah pesan yang kayla baca setengah jam yang lalu. Kini dengan tergesa gesa tanpa membawa apapun dia duduk di kursi penumpang taksi dengan khawatir berharap tak terjadi apapun.
Di depan rumah itu dia berlari membuka pintu dan berjalan mengelilingi rumah besar yang nampak sepi.
"Dimana dika" tanya kayla ketika melihat yudha yang tengah duduk di sofa.
Yuda bangun dan menghampiri kayla "sebesar itukah kamu menyukainya?"
Sambil membelai rambut gadis di hadapannya."Kamu membohongiku?"
"Aku senang kamu disini" yuda terus maju sementara kayla terus mundur menghindari laki laki itu. Hingga kepalanya terbentur diantara rak rak buku.
Yudha terus mendekat "aku mencintaimu"
Kayla terus bertahan, menghindari yudha yang terus mendekatinya.
"Kamu fikir kamu siapa? Berani meninggalkanku"
Bisa dibilang mungkin rencana kayla sedikit berhasil karena mampu membuat yudha menjadi gusar. Yuda yang selalu bermain dengan wanita yang tak pernah serius menjalin hubungan tiba tiba memaksa kayla kembali.
"Aku tidak mencintaimu"
"Lalu.. kamu bermain main denganku?" Tanya yudha
"Seperti saat dirimu dulu.."
Yudha geram dengan tingkah kayla, saat dia mendengar bunyi pintu terbuka dengan cepat dia mendekatkan kepalanya. Tapi gagal karena tangan kayla terus menyumpal mulutnya.
Tak kalah tenaga yuda memegang kedua tangan gadis di hadapannya lalu menciumnya dengan ganas, melumatnya dengan kasar cukup membuat bibir kayla terasa sakit dan nyeri.
"Apa yang kalian lakukan?" Teriakan itu membuat kayla kaget.Dengan segenap tenaga kayla berusaha mendorong yuda. Namun laki laki itu enggan melepasnya. Hingga dika datang menarik yudah menjauh lalu menghempaskan tubuh yuda ke tanah.
Yuda bangun dan berniat memukul dika namun tendangan lebih dulu sampau di tubuhnya "dia milikku" teriak Dika.
"Sejak awal dia milikku" tambah yuda
"Kata siapa?"
Yuda tersenyum "dia kekasihku sejak SMA.. dan aku adalah cinta pertamanya. Banyak hal yang sudah kami lewati dan lakukan bersama.. kamu fikir kayla akan bisa melupakanku?"
Kayla menggeleng saat dika menatapnya. "Kalau begitu coba ambil dia.. dan langkahi aku"
Kata kata itu tepat seperti kata kata yuda dahulu saat dika hendak membawa kayla.
Dengan penuh percaya diri Yuda bangun dengan persiapan matang menonjok Dika. Dika tak bergeming, bahkan tak meringis, wajahnya memerah.. dengan tangan yang sudah tergenggam erat dengan beberapa pukulan yudapun runtuh.
Tatapan lemah penuh rasa kecewa mengarah tepat ke wajah kayla. Dari sudut pandang Dika tentu kayla sudah tau jika laki laki itu pasti salah paham akan dirinya.
"Dika" ucap kayla dengan bibir bergetar takut dan khawatir
"Jangan memanggil namaku dengan mulut kotormu itu" nafas dika terdengar keras dengan beberapa urat yang yang muncul di tangan dan dahinya sebagai pertanda kemarahannya.
"Dengarkan aku.. kumohon"
"Diam"
Kayla menunduk, tangannya mencengkeram erat bajunya. Kepalanya berputar, berfikir bagaimana cara dia menjelaskan semuanya pada laki laki yang terlanjur di penuhi amarah.
"Dika aku benar benar.."
"Diam kataku"
Dika membentak melemparkan vas bunga yang ada di sampingnya.
"Prank"
Serpihan kaca kaca kecil memenuhi ruangan. Tak hanya itu bahkan sebagian butiran kaca menggores tangan dan lengan kayla dimana darah merah mecuat mewarnai kulit putihnya.Tangan kayla bergetar, dia menutup lengannya yang luka dengan salah satu tangannya. Tubuhnya bergetar dia takut dan tak berani mengatakan apapun.
Mata dika seakan tak melihat luka itu. Rasa belas kasihnya seakan hilang ditelan rasa cemburu dan kekecewaan.
"Harusnya.. aku tak mencintai gadis sepertimu.. rasa hausmu kepada laki laki sungguh membuatmu terlihat rendah di mataku"
Sakit iya.. kecewa juga iya.. menyalahkan bahkan tak bisa.. mungkin itu posisi kayla saat ini. Serba salah dab membingungkan, mungkin ini karma karena dia terlalu banyak menyakiti laki laki.
"Kamu bilang jika aku meninggalkannya semuanya akan baik baik saja.." dengan senyuman paksa di wajah kayla "tapi nyatanya kita tak akan pernah berdamai.. ini semua kesalahanku sejak awal.. lalu aku ingin bertanya apakah kamu masih kuat melanjutkan ini bersamaku?"
Tak ada penolakan, tak ada persetujuan bahkan anggukan. Hanya diam, laki laki di hadapannya tak bergeming. Kayla berusaha menahan air matanya jatuh, diam itu artinya lelah, lelah untuk menjawab, lelah untuk berbicara lelah untuk berfikir atau bahkan lelah terus bersamanya.
Gimana ya kelanjutannya.. Jangan lupa vote dan komennya ya kak..
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying girl vs Good Boy
RomanceSeirang laki-laki tampan calon penerus perudahaan Kayla gadis licik, cantik dan pintar menggoda. Hobinya bergonta ganti pasangan. Dia tipe gadis yang tak ingin direpotkan oleh yang namanya CINTA. "Gue gak mau yang namanya CINTA mengendalikan hidup g...