kaget

11.7K 403 28
                                    

Paginya matahari bersinar dengan sangat terang.

Kayla yang sibuk melihat facebook sampai tak menyadari perubahan langit yang sudah menghitam.

Ketika air sedikit menetes seseorang mendorongnya ke pinggir lebih tepatnya berteduh.

Ketika air sedikit menetes seseorang mendorongnya ke pinggir lebih tepatnya berteduh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kayla mendongak, awalnya dia mau mendorong laki laki itu. Namun urung ketika dia menyadari bahwa itu adalah Dika. Laki laki itu tersentum lebar padanya,itu membuat jantung kayla berdebar debar.

"Fokuslah jika tak ingin air hujan membuat baju putihmu tembus pandang"

Kayla kembali menjauh, dengan malu dia tersenyum.

"Mau kemana? Udah makan?"

Walau sebenarnya baru saja kayla makan namun dia memilih untuk menggeleng.

"Ayo makan"

Tak perlu menunggu jawabannya dika langsung memegang tangan mungil itu dan membawanya ke restoran di belakangnya.

Makanan sudah tersaji bersama minuman jus. Tapi makanan itu tak tersentuh sedikitpun karena mereka tengah asyik berbincang bincang.

"Ayahmu tak menjodohkanmu lagi?" Tanya dika

Kayla menggeleng sesekali tertawa sendiri.

"Kenapa? Ceritalah" dika semakin penasaran.

"Kamu tau.. semua laki laki langsung kabur saat bertemu denganku"

"Kenapa bisa?"

"Aku langsung berpura pura mengalami ganguan jiwa saat bertemu dengan mereka.. dan mereka langsung terlihat ketakutan"

Dika langsung tersenyum lebar sembari terus menatap ke arah kayla.

Dika langsung tersenyum lebar sembari terus menatap ke arah kayla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa perasaanku saja ya. Akhir akhir ini kamu terlalu sering senyum senyum sendiri" tambah kayla

Dika semakin tersenyum lebar "tanda tanda"

"Tanda apa?"

"Gangguan jiwa"

Mereka kembali tertawa, semua berjalan dengan baik mereka dapat bersenang senang dan saling melengkapi dalam cerita atau bahkan masa lalu hingga seorang laki laki datang membuat dika berdiri  memegang krah baju dan mendorongnya ke dinding, dika yang tak tau menahu apa kesalahan yang sudah dia buat hanya diam.

"Mark apa yang kamu lakukan?"

"2tahun kamu terus menolakku.. dan kamu dengan mudahnya makan bersamanya?"

Dika langsung mengerti, dia pasti salah satu lelaki yang juga menginginkan kayla. Mendengar kata kata penolakan membuat Dika cukup lega.

"Em bisa tolong lepas sebentar?" Ucap dika ke arah laki laki bertubuh tinggi sepertinya dia orang campuran asia dan eropa. Tubuhnya kekar dengan wajah sedikit eropa

Tentu ucapan dika yang terdengar santai tak di gubris sama sekali. "Begini begini.. kamu bilang 2 tahun kan.. ini ceritanya aku dah kenal 6 tahunan.. kalo ngomongin lama.. lamaan aku. Dan ini rame banyak orang kan gak enak gimana kalo dibicarain baik baik oke.."

Dika seperti sedang bernegosiasi dengan pedagang. Ekspresinya juga terlihat lucu, dia sengaja tak ingin menggunakan emosi untuk hal apapun. Mendengar dika berbicara akhirnya laki laki itu melepasnya dan ikut duduk bersama.

Semuanya sunyi, kayla tak tau harus memulai darimana, dan apa yang harus dia jelaskan.

"Jadi laki laki ini siapa" tanya mark dengan ekspresi serius

Kayla bingung harus menjawab apa, "teman.." ucapnya

Mark hanya manggut dengan menggenggam tangan kayla secara paksa. Gadis itu berusaha menarik tangannya tapi mark memegangnya dengan erat. Dika ingin sekali melepas tangan itu tapi dia tak memiliki hak apapun selain diam.

"Kalian tak saling menyukai kan?" Tanya mark lagi.

Dika yang awalnya tenang semakin gusar, dia memutuskan untuk menjawab dengan jujur.

Tapi ada panggilan masuk yang membuatnya urung berbicara "iya?" Jawabnya

"Guntur?" Dika kaget karena yang berbicara bukan adiknya.

"Ada apa? Oke tunggu papa segera kesana" dengan tergesa gesa dika pergi.

Mendengar percakapan itu kayla semakin yakin jika Dika memang memiliki seorang anak.

"Dia sudah menikah?" Mark kaget

Kayla hanya tersenyum tipis.
Terus menemuinya apa pilihan yang tepat? Jika dia sudah berkeluarga itu yang ada di benak kayla.

Malam ini mark kembali mengantarnya pulang ke hotel walau kayla sudah menolaknya secara halus.

"Pulanglah.. tolong jangan seperti ini lagi" Mark hanya diam dan langsung memeluk kayla "mark lepas" kayla berteriak.

Laki laki yang biasanya sabar itu seketika menunjukkan sisi aslinya. Dia tetap mendekap tubuh kayla dengan erat membuat gadis itu tak bisa bergerak.

"Kamu menyukai laki laki tadi kan?" Bisiknya di telinga kayla

Gadis itu hanya diam sebagai pengakuan "terlihat jelas di matamu.. dia sudah berkeluarga ingat itu" dilepasnya tubuh mungil itu "sadarlah.. aku masih menunggumu" dengan kembali mengelus rambut kayla.

Benar benar hari yang melelahkan, setiap ingat akan dika yang sudah memiliki seorang anak rasanya seluruh tubuhnya terasa lemas dan tak bererti.

Di langsung meletakkan tasnya di atas meja, mandi lalu menggunakan baju tidur satin merah dan mematikan lampunya agar dia bisa tidur

"Tok tok" suara itu terdengar dari arah pintu

Suara ketukan pintu membuatnya kembali terbangun, dengan terburu buru dia memasang sandal hotel dan berjalan menuju pintu dengan posisi lampu yang masih mati. Mungkin itu pegawai hotel dipikiran kayla.

"Sebentar" ucapnya

Dibukanya pintu itu, dia kaget ketika tubuhnya terpental mundur dengan cepat.

Dia merusaha melihat wajah laki laki itu di kegelapan.

"Dika?"

Dika hanya diam, dengan hembusan nafas yang terasa hangat.

Tidak angin tidak ada hujan, tanpa aba aba tanpa sebuah kata, laki laki itu menyatukan bibirnya, menciumnya dan memeluknya.

Kayla semakin keget dia sedikit mendorong Dika dan menutup mulutnya "dika, ada apa?"

Bersambung.. ini laki main nyelonong aja ya? Jangan lupa vote dan komennya.. satu part lagi

annoying girl vs Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang