cemburu

10.8K 343 1
                                    

PERINGATAN lagi buat yang di bawah umur.. part ini memgandung unsur dewasa..

Melihat kayla di peluk oleh mark membuat tangan dika mengepal tanpa dia sadari. Tapi Dika tetap di posisinya sembari menatap dari jauh dia tak ingin menjadi dirinya yang dulu yang mudah emosi dan gegabah mengambil tindakan.

Jangan membuat masalah.. tenang dika tenang.. tegasnya pada dirinya sendiri

Dia berniat pergi dari tempat itu, tapi sampai di lobi dia kembali berjalan mundur kakinya tak kuasa untuk berjalan ke arah kamar kayla.

Aku tak akan kehilangannya

Dia langsung mengetuk pintu kamar bernomor 582 itu dengan keras.

Tak lama kayla membuka pintu, sepertinya gadis itu baru saja berniat tidur terlihat dari pakaiannya yang hanya menggunakan pakaian tidur satin terusan.

Dika langsung menerobos masuk membuat kayla kaget, terutama di kamar yang cukup gelap karena kayla belum menghidupkan lampunya.

"Dika"

Kayla menatap laki laki dihadapannya dalam kegelapan, walau begitu masih ada sebercak cahaya lampu tidur.

"A ada apa.. malam mal.." ucapannya terhenti ketika bibirnya di kecup oleh Dika.

"Kamu.. semakin cantik" ucap dika dengan suara lembutnya.

Tangannya terus membelai rambut kayla yang semakin panjang.

"Dika.. biarkan aku berganti pakaian dulu"

Kayla merasa tak nyaman dengan posisi itu, terutama dengan pakaiannya yang minim.

Tapi dika menahannya dengan dengan memegang kedua bahu kayla "aku merindukanmu" ucap dika

Dia kembali mencium bibir gadis di hadapannya, sejenak kayla tergoda, ketika ingatannya kembali mengingat sosok anak kecil itu dia kembali sadar.

Dia mendorong Dika dan menutup mulutnya "dika.. ada apa.. kamu mabuk?"

"Aku 100% sadar.. sadar dengan apa yang kulakukan.. aku menginginkanmu kayla.."

Dika terus maju sementara kayla terus mundur hingga berakhir di kasur "jangan dika" (mungkin kalian bertanya tanya kenapa koq mundurnya malah ke kasur bukannya ke pintu.. namanya juga cerita ya.. diterima aja.. mungkin saking paniknya jadi gak mikir kaylanya)

"Kenapa.. kamu punya kekasih? Laki laki tadi kekasihmu?"

Kayla menggeleng dengan cepat, dia tak mau kesalah fahaman lagi lagi membuat dirinya terpojok.

"Kamu sudah tak mencintaiku?" Tambahnya

"Aku mencintaimu" jawaban refleks itupun keluar.

Dika kembali menciumnya, kali ini lebih ganas, di rangkulnya tubuh gadis itu dan dipeluknya erat erat. Kayla yang awalnya menolakpun hanya mampu diam pasrah sembari membalas ciuman itu.

Tangan dika tak henti hentinya membelai rambut kayla, perlahan turun hingga kebaju gadis di hadapannya dan membuka kancing baju itu perlahan.

"Jangan" tangannya menahan kancing bajunya.

Mungkin ciuman kayla bisa menerimanya tapi tidur bersama rasanya keterlaluan, untuk status mereka yang belum jelas.

"Aku menginginkannya" ucap Dika.

"Ini tidak benar" jawab kayla.

Lagi lagi dika tak mau mendengar ucapan gadis itu. Dia kembali mencium bibirnya dan memegang kedua tangan kayla keatas kepala kayla dengan satu tangan kirinya. Membuat gadis itu tak bisa bergerak.

Sementara tangan kanannya terus membelai ujung kaki kayla dan terus naik hingga ke pangkal paha membuat kayla sedikit mendesis.

"Biarkan aku memilikimu" ucap dika di sela sela ciumannya.

Dia mengecup leher kayla dan tangannya memainkan dada gadis dihadapannya.

Kayla benar benar terbuai dan tak bisa berfikir lebih jernih lagi. Yang dia fikirkan saat ini adalah menikmati malam ini dengan orang yang dia cintai.

Tubuhnya mengeras, dan kaget ketika milik Dika berhasil masuk tanpa aba aba terlebih dahulu.

"Hhhh"
Tangan kayla mencengkram erat sprei kasur, matanya mengerjap, sementara laki laki diatasnya terus memainkan tubuhnya dengan profesional.

Walau masih ada sedikit rasa nyeri tapi juga masih tertutupi oleh rasa nikmat yang dia rasakan. Malam itu adalah malam tergila yang kayla rasakan seelah berpisah dengan Dika.

annoying girl vs Good BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang