"Aku.." kening dika berkeringat "A.. aku mau nginep..."
"Apa?"
Mata kayla langsung melotot, mendengar ucapan yang keluar dari laki laki di hadapannya.
"Maksudku... bukan.." dika menepuk jidatnya berkali kali "maksudku itu.."
Serius dika mengulang ngulang ucapannya beberapa kali. Dia benar benar benci dengan mulutnya sendiri, dirinya terlihat konyol tidak cool sama sekali.
Kaylapun terlihat kebingungan. Gadis itu masih menunggu dan berusaha mencerna ucapan laki laki di hadapannya.
"Tenang Dika" sembari memegang balik tangan Dika.
"Gini.. kan masa sewa hotelku dah abis" ucapnya perlahan "dan pelayanannya gak nyaman banget.. aku chek out disini aja kayaknya bagus".
"Gak nyaman?" Kayla bertanya tanya dalam hatinya. Sekelas bintang lima apa mungkin pelayanannya buruk?
Dika menggaruk garuk rambutnya yang sebenarnya tidak gatal, itu reflek di lakukan beberapa orang ketika bingun maupun berbohong.
"Iya disana.. ada kecowaknya.. showernya rusak dan...."
Dia benar benar kehilangan akal, semua yang dia sebutkan adalah hal mustahil dialami oleh penyewa VIP di negara maju seperti tempat itu.
Tubuhnya lemas sudah pasti gadis dihadapannya tidak percaya dengan alasan konyol itu. Bahkan mungkin dia akan berfikiran yang tidak tidak tentang Dika.
Kenapa juga aku malah ngomong gitu.. harusnya ngomong i love you.. sesalnya dalam hati.
"Pindah aja.. udah bayar mahal mahal masak pelayanannya gitu. Jangan lupa komplain juga.. aku baru tau kalo hotel ada yang seburuk itu"
Mata dika berbinar binar seperti ada 2 matahari yang memantulkan cahayanya. Kayla dengan mudah percaya karena gadis itu tak benar benar memikirkan dan mempertimbangkan alasan yang dika ucapkan.
Dengan senyuman lebar dika di sapa oleh sang resepsionis cantik dengan rambut pirang dan kuliat pucat.
Dengan cepat dia memesan dan membayar via kartu debit karena sebagai orang kaya dia merasa tidak perlu memakai kartu kredit dia memiliki uang yang sangat cukup dia merasa tak perlu menggunakan uang bank. Kayla masih menunggu dan mengikuti Dika untuk melihat kamarnya.
Mungkin jaraknya 2 lantai dari posisi kamar kayla. Itu adalah posisi terdekat yang tersisa karena rata rata kamar kosong berada di puncak hotel.
Beberapa saat hp kayla berdering. Gadis itu langsung keluar ruangan untuk mengangkatnya, mungkin belum sampai 1 menit gadis itu kembali.
"Maaf dika.. aku lupa masih ada janji, jadi aku pergi dulu"
Dika hanya mengangguk, dan tak bisa berkata tidak. Sebenarnya masa berlaku hotel yang dia tempati sebelumnya masih tersisa 3 hari lagi sebelum kembali ke jakarta. Tapi apapun tidak masalah asal dia bisa lebih dekat dengan kayla.
Ditunggunya sang gadis di restoran samping hotel, restoran itu memiliki model area kaca. Sehingga dia bisa melihat dengan jelas siapa yang masuk ke dalam hotel.
Layar hpnya menyala mungkin ada sekitar 3 panggilan vidio tak terjawab. Ke 4 kalinya barulah dika mengangkatnya.
"Kamu dimana.. besok ada rapat,jangan malem malem nanti telat." Dengan memperlihatkan wajah sok gantengnya.
"Aku nggak pulang malem ini.. rapat besok kamu yang gantiin" ucap dika dengan santai.
"Enak aja.. aku males dan capek gak bisa sendiri" ucap david
"Bonus.. perjam 700rb" dimana rapat itu berjalan sekitar 3 jam.
Jika dikalikan total david bisa beraup 2.1jt dalam beberapa jam. Tentu dia tak akan menolak yang namanya uang.
"Bonus makan gratis" mintanya lagi.
Dika mengangguk sesekali dia menoleh ke arah hotel.
"Ciee baru aku kasih nomor dah mau SBB nih (semalem bobok bareng) lancar amat ya.."
"Hush jaga mulutmu"
Dika langsung terperanjat ketika melihat sosok kayla tengah berjalan ke hotel bersama seorang laki laki.
Ditutupnya panggilan vidio davit dia langsung mengikuti kayla dari belakang layaknya seorang penguntit.
Sampai di lift dia kebingungan. Mustahil dia ikut masuk, semua akan gagal jika dia melakukannya. Dika berinisiatif lewat tangga ke lantai 5 lantai kamar kayla.
Dia sampai lebih dulu disana. Dengan sedikit menunggu barulah Dika maju dan bersembunyi di balik dinding.
___
Kayla-----
"Jangan lupa untuk proposal pengajuan cabang baru kamu setor ke ayah" terang kayla sembari memberikan flasdisk.
Laki laki itu tersenyum, sembari membelai rambut kayla.
"Aku masuk dulu" dengan sedikit menepis tangan mark
Laki laki itu terlihat sedikit kecewa, mark adalah laki laki yang berusia 29 tahun. Ayah kayla menyukainya karena dia sangat ahli dan profesional dalam bekerja.
"Kayla.. besok pagi mau makan bersama?"
Kayla menoleh "maaf aku nggak bisa"
"Bagaimana kalau makan malam?"
Laki laki itu terus berusaha mencari cara untuk selalu dekat dengan kayla. Dia tahu kalau laki laki di hadapannya itu menyukainya.
"Aku bisa makan sendiri.. karyawan lain akan berpikiran yang tidak tidak jika kita melakukannya. Kita harus bersikap layaknya teman kerja biasa.."
Penolakan berkali kali kayla perlihatkan, namun kegigihan mark tak kunjung mereda. Laki laki itu tersenyum kecewa sembari pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying girl vs Good Boy
RomanceSeirang laki-laki tampan calon penerus perudahaan Kayla gadis licik, cantik dan pintar menggoda. Hobinya bergonta ganti pasangan. Dia tipe gadis yang tak ingin direpotkan oleh yang namanya CINTA. "Gue gak mau yang namanya CINTA mengendalikan hidup g...