Setelah Mengikuti kemauan orang tua Dika menemani Kayla datang ke acara ulang tahun salah satu teman ibunya. Merekapun langsung pulang setelah acara selesai.
hujan deras diikuti badai membuat beberapa pohon roboh, tentu saja ibu kayla hawatir akan anaknya, dia langsung meminta Dika untuk membiarkan anaknya menginap di rumah.
dika berusaha menolak dengan halus, namun suara ibu kayla yang terdengar sangat khawatir membuat dika tanpa sadar mengiyakannya walaupun berat. Bagaimana tidak, dirumah dika tak ada satupun orang yg artinya mereka akan tinggal berdua dalam 1 rumah. Pembantu hanya datang saat siang untuk membersihkan rumah.
"Apa kata ibu?"
"Menginap disini" ucap Dika
"Yey" dia bersorak senang, entah apa yang membuat gadis itu menjadi sangat bahagia menginap di rumah Dika.
Dika langsung menatap tajam ke arah kayla menyipitkan mata dan berjalan maju membuat kayla terus mundur.
"Jangan mencoba melakukan hal aneh di rumah ini" tegasnya sambil menyenderkan salah satu tangan.
Posisi itu membuat Dika dapat dengan jelas melihat wajah Kayla
Cantik pikirnya.
Kayla tersenyum "kamu yakin akan baik-baik saja di posisi seperti ini?" Tanya gadis itu
"Maksudnya?"
"Tatapan matamu seperti sudah siap menerkamku" sambil mengedipkan satu mata.
Dika langsung mundur "hati hati.. gimanapun dirumah ini cuman ada aku sama kamu.. dan bagaimanapun aku ini cowok, dan kalau malam hari aku juga bisa jadi singa" ancamnya
Kayla langsung tertawa "kenapa, kamy mau nemenin aku tidur? Aku emang lebih suka kalo tidur gak sendirian.." Dika salah mengancam pada gadis seperti kayla, tentu saja akan gagal "dan singa betina tidak akan takut pada singa jantan terutama jika di atas ranjang" bisik gadis itu lagi
Pipi Dika memerah, dia tidak mampu berkata apapun lagi, dan langsung pergi. "Kamarmu.. pojok kanan atas" teriaknya sembari berlari ke dalam kamar.
Wanita gila pikirnya
Dika langsung mandi dan berganti pakaian dengan baju tidur, merebahkan tubuh di kasur empuk sambil menghidupkan alunan music instrumental kesukaannya.
"Tok tok" suara ketukan pintu itu membuat Dika jengkel, entah apa lagi yang diinginkan oleh Kayla
"Ada apa" Ucapnya setelah membuka pintu
Namun mata Dika melotot melihat gadis itu hanya menggunakan handuk, memperlihatkan bahu dan lehernya yang mulus.
"Bisa pinjem piyama?" Ucapnya dengan santai
"Gak ada" ucap Dika sambil kembali menutup pintu
"Hei aku gak bawa baju ganti.." teriak Kayla dari belakang pintu
Dika berpura-pura tidak mendengar sambil menutup telinganya dengan bantal. Sungguh tidak pernah terbayang di benaknya seorang gadis tanpa baju masuk ke dalam kamar.
"Kamu tega? Masak aku harus tidur telanjang? Bajuku basah"
Kata-kata telanjang kembali membuat Dika melotot, membayangkannya saja sudah sangat mengerikan. Dia kembali bangun dan kembali membuka pintu.
"Pilih yang manapun kamu suka" sambil menunjuk lemarinya tanpa menatap ke arah Kayla.
Kayla tersenyum senang "aku pilih ya jangan ngadep kearah sini, aku sekalian ganti"
"apa kamu bilang" teriaknya sambil berbalik ke arah sang gadis
Mulutnya menganga dia langsung menutup mata dengan kedua tangan, sudah telat karna gadis itu sudah bersiap memasang baju.
"Jika sudah cepetlah keluar" pungkasnya.
Dia langsung kembali tidur dengan posisi membelakangi Kayla.
"Hei Dika"
Dika terperanjak kaget saat gadis itu sudah berada di hadapannya dengan wajah hanya beberapa cm darinya.
"Apa lagi"
"Bagaimana dengan pertunangan?"
"Tidak akan pernah terjadi" Dika menggeleng
"Ayo bertunangan saja" ajak Kayla
Entah apa yang membuat gadis itu mau untuk bertunangan dengan Dika, padahal dia tidak jatuh hati pada laki laki di hadapannya itu.
"Kenapa tiba2 berubah fikiran?"
Gadis itu langsung duduk di sebelah Dika "kau tau orang tua kita tidak akan pernah menyerah untuk menjodohkan kita. Lebih baik jika kita menuruti saja keinginan mereka, setelah itu kita bisa bebas, lagi pula aku punya cowok dan kamu juga ada gadis yang kamu sukai kan?"
Dika sejenak berfikir, kemudian kembali menggeleng tanda tak setuju.
"Ayolah" rengeknya "kartu kreditku bisa di cabut kalo ngelawan mereka, bukan cuma itu nanti aku juga di larang kemana mana.."
Namun Dika tetap teguh dengan pendiriannya, sekali bilang tidak dia akan tetap berkata tidak.
Penolakan itu membuat Kayla merasa jengkel dan kesal. Dia bertekat untuk membuat laki laki di hadapannya menyerah dan mengikuti apa maunya.
Dia menatap dika dengan tajam terus mendekatinya dan mendorongnya membuat posisi kayla menindihnya.
"A apa yang kamu lakukan" dengan gelagat dan ucapan patah-patah."Kalo kamu nggak mau.. terpaksa aku harus gunakan taktik kedua" sambil mengelus pipi laki laki di hadapannya dengan pelan.
Posisi itu membuat jantung dika berdetak di atas batas kewajarannya "taktik apa?"
Kayla tersenyum nakal "aku harus tidur sama kamu, terus nanti aku ngadu ke ortu kalo kamu udah nidurin aku dan nanti aku bakal minta pertanggung jawaban darimu" ancamnya.
"Apa .. jangan coba coba"
dika berusaha menghindar namun nampaknya tubuhnya suka dengan posisi itu, matanya tidak mau beralih dari sedikit belahan dada yang terlihat di sela sela baju tidur yang longgar itu. Sungguh dia tergoda, dia merasakan sensasi aneh yang membuatnya ingin langsung menyerang gadis diatasnya.
"Bagaimana? Minat?" Godanya sambil menggesekkan pahanya di sela-sela paha Dika.
"Hentikan..." dengan suara bergetar "aku setuju.. tolong menyingkir"
Kayla tersenyum penuh kemenangan. Dia berhasil dengan mudah, Dika memang tidak tahan yang namanya godaan dan baru kali ini ada gadis yang sangat berani dan segila kayla
KAMU SEDANG MEMBACA
annoying girl vs Good Boy
RomanceSeirang laki-laki tampan calon penerus perudahaan Kayla gadis licik, cantik dan pintar menggoda. Hobinya bergonta ganti pasangan. Dia tipe gadis yang tak ingin direpotkan oleh yang namanya CINTA. "Gue gak mau yang namanya CINTA mengendalikan hidup g...